webnovel

SUAMI TERPAKSA [ENDING]

CERPENCERBUNG5_ · Urban
Not enough ratings
23 Chs

CHAPTER DELAPAN

FORCE HUSBAND™

{08}

[HAI,JANGAN LUPA LIKE DULU CERITA INI DAN JANGAN LUPA COMMENT AGAR TERNOTIF KE CHAPTER YANG BARU]

[HARI INI SEBAGIAN BESAR ADA PART VULGAR BAHKAN INTIM SEKALI, JADI BISA BIJAKSANA DALAM MEMBACA YA]

[THOR, KENAPA SIH BUAT CERITA VULGAR GINI? KARENA INI TEMANYA RUMAH TANGGA. KALAU BERUMAH TANGGA KITA TIDAK BISA LEPAS DARI KEGIATAN INTIM. JADI BUAT YANG MASIH SINGLE. TAHAN NAFAS. LEWATI BAGIAN YANG TIDAK PERLU DIBACA]

====================================

Hari ini adalah hari yang paling ditunggu oleh Lauren, bagaimana tidak. Akhirnya setelah satu Minggu berlalu, ia mendapat ijin untuk berhubungan badan dengan istrinya. Lebay memang, tapi Lauren ini termasuk pria perkasa dimana tidak bisa sedikitpun tidak nafsu ketika dirinya melihat bodi montok istrinya yang tengah hamil.

Banyak bagian tubuh istrinya yang berhasil membuat dirinya semakin tergoda. Mulai dari payudara yang semakin berisi karena hormon kehamilan, dan bibir istrinya yang selalu dilihatnya menggoda untuk dikulum. Oke, sepertinya Lauren sudah terlalu banyak berekspektasi saat ini. Harusnya ia bersabar sedikit karena istrinya mengirimkan pesan bahwa ia sedang mempersiapkan sesuatu. Dan Lauren harap itu adalah sesuatu yang panas untuk kegiatan ranjangnya nanti.

Tak terasa akhirnya roda mobil menyentuh tanah didepan rumah. Dengan segera Lauren membuka gerbang rumah lalu mengendarai mobilnya lagi untuk masuk kedalam rumah. Hari ini memang dirinya lembur sampai jam 7 malam dikarenakan kegiatan pemasaran perusahaan perlu tenaga ekstra sekarang.

Setelah mobil sudah masuk ke dalam bagasi, Lauren mematikan mesin mobil lalu menutup pintu gerbang utama rumahnya. Sambil sedikit berlari ia segera menuju kamarnya untuk menemui istri tercinta. "Sayang,,, dimana ?". Tanyanya ketika ia tidak bisa menemukan istrinya di dalam kamar.

"Aku dikamar mandi yank.. kamu mandi dulu ya dikamar mandi yang di luar". Ujar Laura dari dalam kamar mandi.

Lauren mengendus nafas kesal, "Yank. Aku gak tahan ini lho". Sahutnya lesu dengan nada serak menahan birahi.

"Iya sayang. Mandi dulu ya. Nanti puas dah kita". Rayu Laura terdengar tak kalah menggoda. Walau sebenarnya dia sangat gugup sekali. Sudah cukup lama ia dan Lauren tidak melakukan hubungan intim. Kalau sudah begitu, pasti Lauren akan menyerangnya bertubi - tubi tanpa ampun.

Lauren melengus lesu, "Baiklah". Lauren pun melangkahkan kakinya menuju kamar mandi yang terletak diluar.

Sedangkan Laura di kamar mandi dalam nampak bingung dengan pantulan badannya dicermin. Saat ini dirinya memakai bikini merah yang sangat minim hingga hanya mampu menutupi daerah intim dan puting payudaranya saja. Ia masih merasa kurang yakin apakah suaminya akan tetap perkasa ketika melihat bodi tubuhnya yang sekarang sedikit melebar.

Laura merasakan gerakan kecil diperutnya yang sudah mulai buncit. Laura yang terkejut lalu tertawa kecil, "Kali ini tidur dulu ya nak. Mama sama papa mau bertempur dulu". Ujarnya sambil mengusap perutnya.

Laura segera membuka pintu kamar mandi dalam, dan mulai menoleh ke kanan dan kekiri memastikan Lauren masih di Kamar mandi luar. Setelah dirasa aman, Laura segera menuju kamar dan langsung membaringkan dirinya dikasur dengan pose menggoda. "Apakah ini akan bekerja?". Tanyanya bingung pada diri sendiri. Bahkan, ia sering mengganti posisinya karena dirasa akan kurang menggoda suaminya nanti.

Ceklek.

Suara pintu kamar dibuka. Laura terkejut bukan main lalu berusaha untuk bersikap tenang. Sementara Lauren mulai masuk dan terlihat tubuhnya masih basah karena habis mandi, dadanya telanjang hanya saja bagian bawah sudah dibalut oleh handuk miliknya.

Pandangan keduanya bertemu, Lauren melihat ekspresi Laura yang terlihat jelas sangat gugup, sementara Laura melihat Lauren dengan wajah yang sudah panas seperti menahan birahi.

Lauren tersenyum miring, lalu berjalan mendekati Laura yang masih gugup, "Hai sayang".

Kedua wajah mereka sangat dekat. Gerakan maju sedikit saja bisa membuat bibir mereka saling bertemu.

Laura dengan muka gugupnya berusaha tenang, "Hai". Ia dengan pelan berani mendaratkan bibir merahnya ke bibir suaminya.

Cup.

Lauren tidak tinggal diam. Posisi dirinya yang mulanya terduduk, kini ia membaringkan tubuh Laura dan tubuh Lauren berada diatas tubuh Laura. Kedua bibir mereka saling bertautan bertukar air liur. Bahkan terdengar beberapa kali suara 'Cup' tanda mereka sudah melakukan beberapa kali kecupan.

Tangan Lauren yang kekar langsung menuju payudara Laura yang kenyal. Diraba dan diremasnya payudara tersebut sampai berhasil membuat Laura melenguh dan mendesah hebat, "Ahhhhhhhh sayanggggg ehhhmmmmm nghhhhhhh ".

Melihat reaksi Laura membuat Lauren semakin tergoda. Desahan istrinya itu memang berhasil membuat nafsunya semakin meningkat.

Cup

Lauren telah meninggalkan beberapa tanda kemerahan di leher dan payudara istrinya. Sementara istrinya masih terpejam - pejam merasakan kenikmatan dari sentuhan Lauren.

Laura juga merasakan nafsunya semakin meningkat, dengan sigap tanpa ingin berlama - lama, ia membuka handuk suaminya dan berhasil sekarang menunjukkan kemaluan suaminya yang  besar sedang tegak berdiri.

Lauren masih sibuk mengecap payudara istrinya dan meninggalkan bekas kemerahan disana.

Laura mengambil kejantanan suaminya lalu diurutnya dengan pelan. Hal tersebut berhasil membuat Lauren mendesah hebat, "Ahhhhhhh Sayangg.... Nikmat emmmmmmmm hhhhhhh ".

"Ahhh sayang... Masukin aja sekarang ... Akuhh ga... Tahan..... Ahhh .... ". Desah Laura dengan keras sambil menggerakkan tangannya berusaha memasukkan kejantanan Lauren yang besar kedalam lubang intimnya.

Lauren yang melihat istrinya sudah siap segera mencoba memasukkan intimnya. Percobaan pertama hanya masuk setengah, tapi dirinya berusaha memasukkan lagi dengan cara menggoyangkan pantatnya Laura.

Laura menjambak rambut tebal Lauren, "ahhhh nik... Mat saya...ngggg hhhhhh ".

Dengan tiga kali gerakan memutar, kejantanan Lauren berhasil memasuki daerah intim istrinya. Lauren mendesah pelan tanda ia merasakan kenikmatan karena kejantanannya telah dijepit oleh intim Laura.

Laura tak mau diam, dia menggerakkan pinggulnya dengan pelan tapi pasti. Gerakan ini berhasil membuat Lauren dan Laura mendesah hebat.

"Ahhh... Sayangg hhhh ". Desah Lauren

"Ahhh... Sayang.... Cepetin tempoonyaaa hhhh ". Desah Laura

Mendengar permintaan Laura, Lauren segera menggerakkan pinggulnya dengan cepat.

Plok

Plok

Ceprat

Ceprot

(Aduh maaf lebay guys)

"Ahhhhhh mantap... Ahhhh enak sayang". Desah Laura tiada henti.

"Ahhh intim kamu enak sayang hhhh".

Mereka berdua pun bergulat panas, sampai akhirnya Lauren merasa dirinya akan mengeluarkan benihnya, "Hhhh sayang... Aku mau crottt".

Laura lalu mengangguk, "Crot didalam aja yangggg hhhh".

Croooottt.

Limpahan sperma Lauren menembak Intim Laura sampai keluar penuh menyelimuti paha Laura.

Lauren menghela nafas lelah, "Maaf sayang.. aku kasar ya". Ujar Lauren sambil mencium bibir Laura.

Laura tersenyum, "Aku puas. Puas sekali malam ini". Laura membalas ciuman Lauren dengan cepat.

"Aku mau satu kali lagi yang". Ujar Lauren dengan nada memelas, tubuhnya masih diatas Laura dengan intim yang masih menyatu.

Laura menggeleng, "Aku ga mau".

"Kok gak mau sih".

Laura tersenyum lebar, "Aku gak mau lagi sekali. Aku maunya lagi 5 kali". Tak lupa dengan mengedipkan mata Laura menggoda Lauren.

Lauren tersenyum senang, "Akan aku puaskan kamu malam ini yang". Lauren lalu menjilati leher jenjang Laura.

Laura sedikit menghalangi, "Jangan... Ah.... Jangan ... Hanya hari ini di puasin ahhhh ".

Lauren masih sibuk dengan leher Laura menjawab, "Selamanya kita akan saling memuaskan".

Laura hanya bisa tersenyum senang, "ah... ".

===================================

Laura terbaring lelah diatas dada bidang Lauren. Dirinya merasa sangat lemas karena telah bertempur 5 ronde banyaknya. Meskipun sangat lemas, Laura masih bisa tersenyum lebar karena merasa bahagia. akhirnya, ia bisa memuaskan sang suami. Dirinya melirik tubuh Lauren bagian bawah yang sekarang hanya tertutupi selimut putih lalu tertawa geli.

Lauren yang melihat istrinya terkikik jadi heran, "kenapa Ra?".

Laura menghentikan tawanya, "Gak apa". Laura memeluk Lauren dengan sangat erat.

Lauren menjadi terkekeh, "Kok kamu jadi nempel gini sih?".

"Emang ga boleh nempel sama suami sendiri?!". Sewot Laura

Cup

Lauren mengecup kepala Laura sembari menjawab, "Boleh kok sayang. Jangan sensi gitu ah".

Laura mencium dada suaminya, "Aku benar - benar lemas karena Bi".

"Salah Siapa yang minta sampai ronde ke lima". Ejek Lauren menahan tawanya.

Laura bereaksi jahil denga mencibit puting susu suaminya.

"AAAAHHHHH!!!". Pekik Lauren dengan nada yang sangat keras. Ia pun mengelus putingnya yang telah menjadi korban kekerasan, "Sakit yang".

"Rasain". Ledek Laura.

Ditengah meringis kesakitan, Lauren masih sempatnya menggombal, "Kamu cantik banget Ra".

Laura yang mendengar itu langsung tersipu malu, "Apaan Siii".

Lauren mengecup leher Laura dengan mesra, "Beneran. Kamu cantik. Cacar bintik - bintik maksudnya".

"APA?!!!!".

====================================

Laura menggigit bibir bagian bawahnya. Ia sedang gelisah sore hari ini. Bukan tanpa alasan, Laura baru saja menerima pesan dari orang yang sudah 2 bulan terakhir menghilang. Yaitu, Lastri.

Awalnya Laura tidak ingin menggubris Lastri, karena bagi dia Lastri sudah menjadi bagian masa lalu buruk dari Lauren. Namun karena dari pesan Lastri yang ia terima sekitar lima menit yang lalu membuat hatinya tersayat sakit.

[Hai, Istri sahnya Lauren. Ini aku Lastri]

[Berkali - kali aku menunggu balasan mu, namun sepertinya kau tidak menghiraukan pesan ku yang lalu - lalu ingin mengajakmu bertemu disuatu tempat untuk membicarakan hal ini. Karena aku ingin mengetahui respon mu dengan secepatnya, aku akan katakan hal ini]

[Send Video 2:14]

¶dalam video singkat tersebut, nampak Lastri yang tengah berada diatas tubuh Lauren dengan kondisi dimana keduanya sama - sama telanjang. Lastri dengan lincahnya menggoyangkan pinggangnya sampai berhasil membuat Lauren mendesah kenikmatan¶

[Kau ingat saat aku datang kerumah mu lalu aku minta dibuatkan donat? Saat itulah aku merekam video yang aku kirim]

[Namun pointnya bukan itu. Aku ingin menyampaikan bahwa aku tengah hamil. Dan aku hamil anak Lauren]

[Waktu itu memang kesalahan kami, kami tidak memakai pengaman ketika melakukannya. Bahkan Lauren juga santai terhadap hal tersebut karena dikira aku ini sangat cekatan minum pill pencegah kehamilan. Namun takdir berkata lain. Aku tengah hamil anaknya. Apa yang ku harus katakan? Aku senang? Oh tentu tidak. Aku sangat benci anak ini. Sehingga aku ingin menemuimu untuk membicarakan kelangsungan dari anak ini. Hidup atau Mati anak ini tergantung dari sikapmu Laura. Apakah kau akan menghiraukan ku hari ini?]

Laura yang tengah berada di gudang untuk membaca pesan dari Lastri tersebut seketika menangis histeris. Dirinya duduk dilantai dengan tubuh yang sangat gontai.

Waktu memang selalu begitu. Tidak bisa memberikan dirinya selalu merasakan kebahagiaan. Waktu selalu saja punya cara merusak harapan dan cintanya terhadap Lauren.

Baru saja dirinya berani membuka hati, kemudian menyerahkan seluruh tubuh termasuk hartanya yang sangat berharga. Kini, ia merasa nista karena teringat akan keburukan Lauren yang membuatnya sangat sedih dan terluka.

Lauren saat ini tengah pergi menuju kantornya karena tiba - tiba saja ada rapat mendadak dikantornya. Jadi, Saat Laura menangis hebat seperti ini Lauren tidak mengetahuinya.

Laura memegang kepalanya yang terasa sangat pening. Ia terus menggelengkan kepalanya, berusaha untuk tenang agar bisa memikirkan jalan keluar. Namun hatinya menolak. Hatinya masih ingin melampiaskan kekecewaan yang terpendam. Wajah Laura memerah, Pipinya basah akan airmata yang terus saja mengalir tanpa henti. tak lupa rambutnya yang kusut karena bekas jambakannya sendiri tadi.

"Tega kamu Bi". Lirihnya pelan sambil menangis sengungukan.

======================================

[HAI READERS, JANGAN LUPA LIKE DAN COMMENT UNTUK MEMBANTU AUTHOR / PENULIS MENJADI SEMANGAT DALAM MELANJUTKAN CERITA. KUHARAP KALIAN SEMUA SEHAT LAHIR BATIN. SEE U].