webnovel

Tersebar

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Shia Tang merasa cemas, sungguh sangat cemas. Tuhan pasti tahu berapa banyak keberanian yang ia butuhkan untuk berani mencekik Billy Li seperti itu.

"Masuk dan awasi nyonya. Jangan biarkan dia melakukan hal konyol!" di luar pintu, perintah dari Billy Li terdengar jelas.

Kemudian, langkah kaki Billy Li terdengar turun ke lantai bawah. Pelayan Amy masuk, tubuhnya sedikit gemetar. Sepertinya, ia takut jika Shia Tang akan melakukan hal yang bisa melukai orang. 

Di dalam kamar, masih terdapat bau uap dari kamar mandi yang samar. Amy merapatkan mulutnya, ia tidak menyangka jika Tuan Li berani menyetubuhi seorang wanita gila.

Keesokan harinya, Shia Tang membuat keributan lagi. Kali ini, ia ingin pergi keluar, dan Amy harus menemaninya. Kemarin, Billy Li dengan tiba-tiba memutuskan untuk menarik semua petugas keamanan dan hanya menyuruh Amy untuk terus mengikuti kemanapun Shia Tang pergi. 

Apakah tuan lupa jika istrinya tidak normal? Jika terjadi sesuatu pada nyonya, sepuluh nyawa saja tidak akan cukup sebagai gantinya! Kata Amy dalam hati.

Shia Tang turun dari mobil di area pertokoan. Anehnya, baru beberapa langkah, orang-orang yang lewat semua menunjuk-nunjuknya.

"Bukankah itu dia?"

"Benar dia, tapi kelihatannya tidak mirip sama sekali."

Orang-orang yang lewat saling berbisik. Shia Tang berhenti melangkah, kemudian menatap layar yang agak besar untuk beberapa saat.

Foto Shia Tang muncul di layar lebar di sebuah pusat perbelanjaan. Tampak foto-foto dirinya yang sedang melakukan tes psikologis dengan Ethan Gu di villa tepi laut. Teks dibawahnya menjelaskan bahwa ia gila dan dikurung di villa tepi laut oleh Billy Li. Bahkan, ada foto seluruh berkas kunjungan saat ia pergi ke klinik psikologi untuk terakhir kali. Di setiap foto terdapat penjelasan, bisa dibilang di layar itu terdapat banyak foto dan teks.

Seperti merasakan petir di siang hari, wajah Shia Tang memucat. Tangannya mengepal erat karena menahan amarah. Sampai kukunya terjebak di lapisan daging pun, ia hampir tidak bisa merasakan sakit.

Bagaimana mungkin foto-fotonya saat melakukan tes psikologi di villa tepi laut dengan Ethan Gu bisa tersebar? Untuk sementara ini, Shia tidak ingin tahu siapa pelakunya. Tetapi, bagaimana mungkin berkas-berkasnya di masa lalu juga ikut tersebar? Kali ini, aku tidak akan terjatuh lagi!

Hari itu, ketika bertemu kembali dengan Ethan Gu di kliniknya, Shia Tang sudah meminta agar berkasnya dihancurkan. Namun, Ethan Gu tidak berjanji untuk menghancurkannya, melainkan menjamin semua berkasnya tidak akan tersebar keluar.

"Nyonya, mari pulang." Amy menarik Shia Tang untuk pergi. Amy takut jika terus melihat foto-foto itu, sang nyonya menjadi lebih sakit dan tidak bisa ditangani lagi.

Shia Tang dengan kaku membiarkan Amy membawanya kembali ke mobil. Amy mengatakan kepada sopir untuk kembali ke villa tepi laut, tetapi Shia Tang tiba-tiba dengan tegas berkata, "Pergi ke Klinik Psikologi Gera."

Tidak ada kehancuran dan tidak berisik, Shia Tang yang terlalu tenang membuat Amy dan sopirnya tertegun, benar-benar tidak terlihat jika ia sedang tidak normal. Sopir akhirnya menurut dan pergi ke tempat yang ingin Shia Tang tuju.

Fakta telah membuktikan bahwa dunia dengan teknologi tinggi ini memang mengerikan. Internet sama seperti virus. Dalam sedetik, pesan bisa menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Untuk berjaga-jaga, Amy mengeluarkan masker dan kacamata hitam. Lalu, ia mengenakannya kepada Shia Tang di dalam mobil. Untungnya, sebagai perawat, Amy memiliki kebiasaan membawa masker ketika mendampingi Shia Tang.

Shia Tang membiarkan Amy mengubah dirinya. Sekarang, ia hanya ingin bertanya pada Ethan Gu tentang apa yang sebenarnya terjadi. Benarkah tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat dipercaya oleh Shia Tang!

Brakk!!!

Karena sopir tiba-tiba menginjak rem, tubuh Shia Tang terdorong ke depan dengan keras. "Nyonya, sepertinya saya menabrak seseorang." Sopir berbalik, wajahnya pucat karena ketakutan dan gemetar sambil memandangi Amy. Ia tidak mengharapkan orang yang mengidap penyakit jiwa untuk mengatasinya, jadi ia memberi kode pada Amy.

"Kalau begitu. kenapa tidak cepat turun! Lihat orangnya mati atau tidak!!" seru Amy kepada sopir.

Lalu, sopir dan Amy bergegas pergi untuk memeriksanya. Shia Tang juga ingin keluar dari mobil. Tetapi, ketika ia baru menggenggam gagang pintu, sebuah tangan tiba-tiba menepuk tangannya dari luar jendela. Ia terkejut melihat wajah pucat orang itu muncul dari luar jendela...

Next chapter