Apa Yang Terjadi Maka Terjadilah

Aku terkejut dan bergegas berlari ke dalam. 

Tiba-tiba aku merasakan ada angin kencang yang bertiup di wajahku.

Itu adalah tentara neraka!

Dari dalam rumah aku melihat keluar, saat itu hari sudah gelap. Di sana tentara neraka yang tak terhitung jumlahnya memegang pedang panjang dan sedang mengepung rumah.

Zihuan sudah sangat ketakutan. Dengan sigap, ia melindungi kedua bayiku dalam dekapannya sembari gemetar. 

Saat mengintip keluar, ia berlari padaku dan berteriak, "Apa yang harus kita lakukan? Raja Neraka pasti sudah tahu."

Aku mengambil bayi di tangannya. Saat itu hatiku sudah tenggelam ke dasar lembah tapi aku tetap berusaha untuk tenang. 

"Apa yang terjadi pasti akan terjadi dan kita tidak bisa lagi bersembunyi." 

Suaraku sangat tenang. Sebenarnya, aku sudah menyangka ini bukan rencana jangka panjang untuk terus bersembunyi di sini.