webnovel

Suami Eksklusifku

Urban
Ongoing · 19.8K Views
  • 22 Chs
    Content
  • ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

#WSA2022 #BalasDendam #CEO #Mafia Di kehidupan sebelumnya, aku tidak diperlakukan adil oleh keluargaku. Hidup sebatang kara setelah hari kematian Ibu. Lalu, tiba-tiba Keenan datang. Seperti membawa harapan serta kebahagiaan untukku. Namun, di hari menjelang pertunanganku dengan Keenan. Aku terjebak cinta satu malam. Dengan pria yang tidak pernah kukenal sebelumnya. Hidupku merasa hancur dan berantakan. Rasa ingin balas dendam pada orang yang sudah menjebakku begitu dalam. Tapi siapa sangka, ternyata pria malam itu adalah...

Chapter 1TERJEBAK

Kehidupan yang dilalui oleh kebanyakan orang, bermacam-macam permasalahannya. Aku Sofia, gadis yang hidup sebatangkara. Ibuku telah lama tiada, ketika aku berusia lima tahun. Saat, Ayahku tiba-tiba membawa seorang wanita ke dalam rumah ini. Bersama dengan satu anak perempuan. Ya, Ayahku berselingkuh dari Ibuku.

Sejak kedatangan mereka ke rumah ini. Aku sering melihat Ibu menangis seorang diri. Tidak lama kemudian, Ibu dikabarkan meninggal karena kecelakaan. Aku tidak percaya dengan berita itu. Aku berlari kesana kesini mencari keberadaan Ibu.

Lalu akhirnya, aku menemukan suatu kejanggalan, pada kematian Ibu. Diam-diam aku menyelidiki semua itu sendirian. Sampai suatu ketika, aku melihat sebuah kamar rahasia. Yang ada di ruang bawah tanah, di dalam rumahku sendiri. Di kamar itu, penuh bercak darah dimana-mana. Dan betapa terkejutnya aku, mendapatkan sisa potongan baju Ibu.

"Hiks.. Ibu.." tangisku kala itu melihat semuanya.

Sejak kedatangan wanita selingkuhan Ayah ke rumah ini. Kehidupanku dan Ibu berubah drastis. Tidak ada lagi keharmonisan antara kami bertiga. Ayah semakin kasar dan tidak memedulikan Ibu, juga Aku. Kematian Ibu membuat tanda tanya di kepalaku. Pasti ada konspirasi, antara Ibu dengan wanita jalang itu.

Pembokat keluargaku!

Dan sekarang, aku akan bertunangan dengan lelaki yang aku cintai. Dia bernama Keenan, teman masa kecilku dulu. Aku dan dia saling mencintai. Setelah kepergian Ibu, Keenan datang seolah menghapus awan hitam pada kehidupanku. Ia berasal dari keluarga kaya dan terpandang.

Sementara Aku, meskipun Ayahku punya perusahaan yang terbilang sukses. Aku tidak begitu merasakan kebahagiaan itu. Bahkan bisa dikatakan sebagai anak yang terlahir kaya, namun hidup penuh dengan kemiskinan juga penderitaan. Ayah begitu membenciku, tapi ia begitu menyayangi anak tirinya, Amara. Setiap hal yang aku lakukan, selalu salah dimata Ayah. Sangat tidak adil bagiku, yang sebenarnya anak kandungnya sendiri.

Tapi dia, justru lebih menyayangi anak tirinya yang bukan darah dagingnya.

...

"Kakak, malam ini aku sudah membuatkan pesta untukmu dan juga Kak Keenan. Anggap saja, ini sebagai permintaan maafku yang sering membuat Kakak kesal." Ucap Amara, Adik tiriku.

"Terima kasih, Adik. Kamu begitu pengertian pada Kakak." Jawabku polos.

Mungkinkah Amara sudah berubah? Karena sejak dulu, ia begitu iri dan membenciku. Padahal seharusnya aku yang iri dengannya. Karena segala permintaannya, selalu Ayah turuti.

Berbeda denganku yang berbanding terbalik. Bahkan saat bersekolah dulu, aku selalu mendapat peringkat 3 besar. Tapi Amara justru iri pula denganku, yang tidak pernah mendapatkan peringkat.

"Ayah.. Kak Sofi dapat peringkat 3, aku juga mau!" rengek Amara kala itu.

"Amara, nilai itu tidak bisa di ubah. Bagaimana kalau Ayah akan memberikanmu hadiah?" ujar Ayah pada Amara. Aku yang melihatnya hanya bisa tertunduk sedu, menatap dari kejauhan.

"Heh, anak haram! Kamu iri ya, pada Amara? Jangan mimpi kamu! Bisa dapat perhatian Ayahmu. Sana cuci piring! Mau pamer sama Amara, hih! Peringkatmu itu sama sekali tidak berguna!" Umpat Liana, Ibu tiriku memakiku.

Ia memergokiku yang sedang memperhatikan kedua Ayah dan anak tirinya berbahagia. Harusnya aku, yang mendapat hadiah itu dari Ayah. Aku sudah bekerja keras selama ini. Untuk mendapat peringkat 3 besar. Bahkan aku juga mempertahankan peringkatku. Agar Ayah bisa berubah pikiran, dan menyayangiku lagi.

Tapi semua itu rupanya sia-sia kulakukan.

"Kak.. Kakak?!" panggil Amara membuyarkan lamunanku. Saat mengingat kembali kenangan dulu.

"Eh, iya.. kenapa?" tanyaku linglung.

"Ayo siap-siap, nanti malam kita harus cepat. Kita semua akan pergi ke hotel bintang 5." Ujar Amara.

'hotel? Kenapa juga harus ke hotel? Bukankah makan malam di rumah juga sama?' gumamku dalam hati bertanya.

"Eh.. i-iya, aku akan bersiap-siap, Mara." Jawabku gugup.

...

Malam pun tiba, aku saat ini sudah rapi. Dengan memakai gaun putih dan memakai riasan makeup natural. Sementara Amara memakai gaun berwarna ungu. Yang menurutku, agak terbuka di bagian dada nya.

"Kakak sudah siap? Yuk berangkat! Semua orang sudah menunggu kita semua. Kak Keenan juga sudah datang katanya." Tuturnya.

Keenan? Tapi dia tidak bilang apa-apa padaku.

"Oh iya, yuk!" balasku.

Aku, Amara, Ayah, beserta Ibu tiriku pergi ke hotel bintang 5. Yang sudah di pesan oleh Ibu tiriku. Kedua keluarga akan bertemu malam ini. Aku begitu tidak sabar untuk bertemu Keenan.

30 menit kemudian...

Kami semua sampai di depan pintu masuk. Semua orang begitu menghargai Ayah. Aku tidak menyangka, kalau Ayah punya kedudukan yang tinggi. Aku berjalan dengan rasa gugup. Sikap Amara hari ini benar-benar beda. Dia memperlakukanku dengan sangat baik.

Tak berapa lama, kami semua sampai di meja makan. Yang sudah di persiapkan oleh pihak hotelnya untuk dinner kami. Keenan juga sudah ada disana, bersama keluarganya. Dia begitu tampan, dan rapi. Aku tersenyum tulus menatapnya.

"Sofia, kesini." Pintanya mengajakku duduk di sebelahnya. Namun...

"Eh.. Kakak disini saja." Ucap Amara menyuruhku agar duduk di sampingnya.

Keenan merasa kecewa dengan sikapku. Memilih ucapan Amara dibanding dengannya. Yang sebentar lagi akan jadi Suamiku.

'Maaf Keenan, aku bingung.' Gumamku dalam hati, seraya menatap sedu ke arah Keenan.

-

Sesudah makan malam, kami semua membicarakan mengenai pernikahanku dengan Keenan. Yang satu minggu lagi akan di gelar, di dalam gedung ini. Aku begitu senang mendengarnya.

Pertunanganku dengan Keenan akan di selenggarakan dua hari lagi. Tidak sabar, aku akan pergi meninggalkan rumah. Dan hidup bahagia bersama Suamiku nanti, Keenan.

"Kakak, aku mau ke toilet. Antar aku sekarang, yuk!" pinta Amara mengajakku. Di sela-sela perbincangan kami semua.

"Ya sudah, yuk!" jawabku tanpa ragu.

Aku dan Amara izin untuk ke toilet sebentar. Keenan menatapku seakan memberi isyarat agar segera kembali. Hm, Keenan begitu mencintaiku. Aku pun sama halnya dengan dia.

Sesampainya aku dan Amara ke toilet. Aku memilih untuk menunggu di luar. Tapi Amara mengajakku masuk ke dalam.

"Kakak kenapa di luar? Ayo masuk! Aku takut sendirian disini."

"Eh.. iya, iya. Aku masuk."

Saat kakiku melangkah memasuki ke dalam toilet. Tiba-tiba pandanganku membuyar, semuanya berubah gelap. Aku merasakan sesak napas dan....

Aku terjatuh lemas.

...

Aku terbangun, mataku begitu berat saat membukanya. Pandanganku melihat sekeliling, aku tercengang kaget. Kenapa aku berada di dalam kamar? Ini kamar siapa? Aku langsung menyadari, tubuhku hanya terbalut oleh selimut tebal.

Ya, aku tanpa busana sekarang.

"Hiks... hiks... hiks... a-aku sudah tidak suci?" rintihku dalam tangis.

Mataku melihat ke sebelahku. Seorang pria yang terlelap disamping-Ku sekarang.

Bertelanjang dada dan hanya memakai celana panjang. Tiba-tiba dia terbangun, matanya menatapku tajam.

"Kalau sudah selesai, pergilah! Anggap saja semua ini tidak pernah terjadi. Ini, cek 50 miliar untukmu." Ucap lelaki itu.

Usianya seperti tidak jauh denganku. Saat ini aku berusia 25 tahun. Mungkin perkiraanku usianya 27 tahun. Begitu menganggapku seperti wanita rendahan dimatanya. Apakah ini takdirku?

Bagaimana aku harus menjelaskan pada Keenan nanti?

'Ya Tuhan, tolong aku.' Gumamku dalam hati.

Aku memunguti semua pakaianku. Beserta cek senilai 50 miliar itu. Walau sebenarnya aku tidak ingin mengambilnya. Tapi kalau tidak diambil, semakin rendahnya aku. Karena di perkosa olehnya secara gratis.

Aku keluar dari dalam kamar itu dengan penampilan kusut dan acak-acakan. Satu kata yang terlintas di pikiranku, toilet. Aku bergegas mencari toilet di sekeliling hotel ini. Sampai akhirnya aku menemukan dan buru-buru masuk ke dalam.

Air mataku luruh semakin deras. Menatap diriku di depan cermin. Betapa malangnya nasibku sekarang. Pertunanganku akan segera di gelar dalam waktu 2 hari mendatang. Dan sekarang, aku malah tidur dengan lelaki lain.

"Hiks... hiks... hiks... aku.. aku begitu kotor. Keenan pasti tidak akan memaafkan kesalahanku. Hiks.. hiks.." ucapku sedu seraya mengusap air mataku.

Aku mencuci wajahku, berharap wajah kusutku tidak begitu terlihat.

You May Also Like

Pulangnya Sang Pewaris yang Terbuang dengan Gaya

Begitu dia membuka matanya, Bai Lian mendapati dirinya berada dalam tubuh seorang gadis muda yang terkenal dan manja. Dia mendengar ayahnya adalah bintang baru dan sedang naik daun di Beicheng, mandiri dengan reputasi yang luas; Kakak tirinya yang lebih tua adalah seorang jenius yang telah menduduki puncak ujian kota dan pergi ke Universitas Jiangjing; Adik tiri perempuannya dari kelas internasional yang bersebelahan adalah kecantikan sekolah yang berbakat banyak, lembut dan sopan; Tunangannya adalah bintang emas di bidang keuangan, idola akademis di sekolah yang bahkan tidak pernah melihatnya dengan benar… Dan dia hanya orang biasa tanpa ciri khas dengan kecerdasan rendah, orang biasa, diusir dari rumah sejak awal. Bai Lian: Baiklah, maka dia hanya harus belajar keras dan berusaha menjadi orang biasa~ Semua orang (dengan wajah tersenyum misterius): ...kamu yakin tentang itu?? Gadis muda yang dikirim ke Xiangcheng tanpa latar belakang, tidak tahu apa-apa, semua orang bisa menginjaknya... tetapi mereka tidak bisa menggerakkannya??? [Protagonis wanita yang unik memukau, malas dan manja yang menghancurkan siapa pun yang melawannya vs. protagonis pria yang mulia, keren, dan mendominasi dengan IQ yang mengalahkan semua orang yang ada] PS: Baik pemeran utama pria maupun wanita sangat menawan. Cerita ini sepenuhnya tentang kepuasan membaca tanpa banyak logika, jadi tolong jangan terlalu mendalam ke dalam logika, terima kasih. Pesan: Cintai belajar, jadilah orang baik.

Road of Flowers · Urban
Not enough ratings
387 Chs

Lolos dari Mantan, Diculik oleh Saingannya

Selama tiga tahun terakhir, Ariana Ari Harlow telah memberikan segalanya untuk suaminya. Mereka menikah karena saudara perempuannya memilih untuk lari pada malam pernikahan, karena ia percaya rumor bahwa Nelson Corporation bangkrut. Ari mencintai Noah sejak usia 16 tahun, ia pikir ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Namun, dia tidak tahu bahwa saudara perempuannya telah menggali perangkap untuknya, dan ini bukan awal kehidupan baru, melainkan neraka baru baginya. Ia terpaksa menghentikan pendidikannya sebagai dokter karena Nyonya Nelson yang terhormat tidak bisa memiliki tangannya tertutupi darah. Ari menyetujuinya. Untuk Noah, ia menjadi istri yang sempurna yang merawat mertua dan suaminya. Namun, yang menanti dia tidak lain hanyalah penghinaan, suaminya malu padanya dan ibu mertuanya berpikir bahwa saudara perempuannya, Ariel, lebih cocok untuk anaknya. Namun, Ari bertahan. Dia berpikir suatu hari dia akan dapat menghangatkan hati suaminya. Namun dia memergokinya berciuman dengan saudara perempuannya! Patah hati, Ariana memutuskan untuk bercerai dengan suaminya, tapi entah bagaimana dia malah terlibat dengan Nicolai. Musuh dan saingan suaminya. Mereka tidak ditakdirkan untuk bersama. Namun Nicolai tampaknya tidak peduli dengan rintangan yang menumpuk di hadapan mereka. Bahkan, dia bertekad untuk masuk ke dalam kehidupan Ari dan membakarnya. Dalam keadaan mabuk, suatu kali dia memegang lehernya mendekat ke dinding pub kumuh, “Kau boleh menyangkal sebanyak yang kau mau, putri, tapi kau menginginkanku.” Matanya melirik dada Ari yang naik turun dan matanya semakin gelap, merahnya tampak tak terkendali, posesif seolah dia ingin mencabik jiwa dari tubuhnya dan menyematkannya ke dalamnya sendiri. “Taruhan jika kupandang, kamu akan basah untukku.” Panas membara di pipi Ariana saat dia mendengus, “Diam.” “Buat aku,” kata Nicolai saat dia menumbukkan bibirnya di bibirnya. Ciumannya membakar jiwa Ariana, dan kehangatannya menyengat kulitnya setiap kali mereka bersentuhan. Ia berpikir bahwa kesalahan terbesarnya adalah terlibat dengan Nicolai. Namun, Ari segera menyadari dengan cara yang sulit, Secara harfiah, diinginkan oleh mimpi buruk seindah itu jauh lebih buruk daripada sebuah kesalahan. Dan situasi menjadi rumit ketika suaminya menemukan kebenaran tentang segalanya. “Temak hatiku, Ari,” kata Noah saat dia menempatkan moncong pistol di mana hatinya berada. “Karena hidup tanpa kamu adalah hidup yang tidak kuinginkan, jadi tembaklah aku atau kembalilah. Aku memohon padamu.” Sekarang Nicolai telah memberinya pilihan, akankah Ari jatuh cinta dengan dia dan melompat ke dalam kehidupan yang penuh dengan bahaya? Atau akankah dia kembali ke suaminya, Noah, yang telah ia cintai sejak ia berumur 16 tahun? Dan akankah Ariana menghindari bahaya yang mengintai dalam kegelapan, menunggu dia untuk melakukan kesalahan dan kehilangan segala sesuatu yang berharga baginya? Akankah dia menemukan kunci dari semua rahasia yang mengikat dirinya dengan Noah dan Nicolai serta takdirnya yang rumit? ******* Potongan: “Ini semua tentang uang, bukan? Ambil itu dan hilang,” Dia berteriak sambil melemparkan kartu hitam ke wajah Ariana. Ariana tidak percaya dengan telinganya ketika dia mendengar suaminya atau calon mantan suaminya menghina dia seperti ini. Tiga tahun. Ariana Harlow memberikan Noah Nelson, tiga tahun dan namun ketika dia memergokinya berciuman dengan saudara perempuannya yang lebih tua, Ariel—— ini yang dia katakan kepadanya. “Saya akan menceraikanmu,” Ari menyatakan dan pergi. Dia pergi tanpa sepeser pun tetapi Ari tersandung ke Nicolai. Musuh dan saingan suaminya, pangeran Mafia kota Lonest, bajingan terkenal karena kecenderungan kekerasannya. Pertemuan malang itu meletakkan dia di jalur Nicolai, dan begitu saja dia menatapnya. Pertama kali mereka bertemu, Nicolai memintanya untuk mengundangnya makan malam. Kedua kali mereka bertemu, dia memberinya sejuta dolar. Ketiga kali mereka bertemu, dia menyatakan, “Kamu akan terlihat bagus di pelukanku, bagaimana menurutmu putri?” ********

fairytail72 · Urban
Not enough ratings
523 Chs

SUPPORT