"Aku antarkan kamu ke tempat kerja ya," kata Eljovan saat Chiraaz tengah bersiap.
"Jangan, El, kamu urus saja Kevin ya. Aku bisa sendiri kok," jawab Chiraaz.
"Kamu yakin naik kendaraan umum?" tanya Eljovan.
"Memangnya aku pernah mengeluh?" Chiraaz balik bertanya.
"Hahaha, ya sudah deh. Keras kepala kamu masih saja di pake." Eljovan terkekeh pelan.
"Tidak akan berubah El, sampai kapanpun Chiraaz akan tetap seperti ini," jawab Chiraaz.
"Hati-hati sayang," ucap Eljovan mengusap kepala Chiraaz.
"Thanks you."
Chiraaz keluar dari apartemennya, ia sengaja berangkat sangat pagi. Selain takut terjebak macet, ia juga tidak mau bertemu Kevin dulu. Sebab anak itu bisa merusak riasannya dengan berbagai tingkah.
Sudah lama ia tidak menghirup udara pagi di Jepang. Aromanya tetap sama di penciuman Chiraaz, selalu membuat bersemangat menjalani hari-hari. Walau setelah siang nanti, udara berubah bercampur dengan polusi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com