72
Mata Fayaaz melotot lebar, jantungnya berdegup kencang, ia tahu harus menjaga sikap di depan Eljovan. Fayaaz menyunggingkan senyum lebar, memperbaiki keterkejutannya tadi.
"Aku tahu, El," jawab Fayaaz.
"Siapa? Apa fia masih di Turkey? Katakan padaku Fayaaz." Eljovan memberondong Fayaaz.
"Aku tahu namanya, tapi tidak pernah tahu orangnya. Karena Chiraaz tidak pernah membawaku bertemu dengan kekasihnya," jawab Fayaaz mengelak.
"Kamu tidak berbohong kan, Fayaaz? Dari nada bicaramu, terdengar seperti menyembunyikan sesuatu," selidik Eljovan.
"Katanya psikolog handal, bisa baca gesture dong. Aku bohong atau tidak," seloroh Fayaaz.
"Astaga." Eljovan tergelak mendengar profesinya disinggung Fayaaz. "Siapa namanya, Fay?"
"Jika aku sebutkan, tolong kamu jangan buat masalah, El."
"Masalah apa maksud kamu?"
"Ya, aku yakin sekali. Pasti kamu akan mencari pria itu dan mengoreknya lagi, sama seperti padaku saat ini," tegas Fayaaz mengetukkan jari telunjuknya ke meja.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com