Akhirnya, Mentari dan Langit pun saling berhadapan. Jarak keduanya sangatlah dekat. Mentari mengembangkan senyum, tapi tidak dengan Langit. Rahang pria itu terlihat mengeras. Sedetik kemudian terdengar suara yang begitu keras.
PLAKK!!
Langit menampar Mentari dengan begitu kuat. Mentari tercengan dengan apa yang terjadi saat ini. Apa ini? Langit menamparnya?
Mentari memegangi pipinya yang terasa panas dan tulangnya yang terasa remuk. Kalau ia bilang tamparan Langit tidak sakit itu tandanya dirinya berbohong. Namun, sesakit-sakitnya tamparan ini lebih saki lagi dirinya yang harus ditampar tanpa tahu kesalahan yang diperbuat.
"Kenapa kamu menamparku?" Mentari pun memberanikan diri untuk bertanya.
Langit tersenyum miring. "Lo tanya kenapa? Cih!"
Prince yang tidak terima melihat Mentari ditampar seperti itu seketika menghampiri Langit dan melayangkan tamparan kepada pria beralis tebal itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com