Prince memandangi langit-langit kamarnya. Ia belum bisa tertidur walau jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Sudah terlalu larut untuk masih terjaga seperti sekarang.
Ia masih kepikiran dan terus teringat akan sosok Mentari. Mentari yang kini sudah menjadi milik orang lain. Gadis yang sudah berstatus sebagai istri orang tak mungkin untuk ia miliki. Hal itu sangat bertentangan dengan prinsip hidupnya.
Menjadi pebinor? Tidak! Tidak pernah terpikirkan oleh seorang Prince sebelumnya. Menjadi pebinor adalah tindakan yang salah. Namun, kalau menjadi pebinor untuk gadis yang ia cintai apakah salah? Prince sangat tahu kalau Mentari pasti tidak akan bahagia menikah dengan pria seperti Langit.
Sampai sekarang Prince masih bertanya-tanya apa yang menjadi alasan seorang Mentari bisa menikah dengan Langit.
"Mentari, kamu sedang apa? Aku merindukanmu," lirihnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com