Seminggu setelah kejadian waktu itu. Arkan masih terus teringat adegan yang begitu menyakitkan untuknya. Entahlah kenapa hal ini bisa terjadi.
Padahal, sebelumnya. Dirinya juga pernah melihat hal itu walau hanya sesekali. Dipandanginya gambar Lita yang tertempel apik di dinding kamarnya.
Gambar Lita yang tengah tersenyum manis memegang kue ulang tahun untuknya satu tahun lalu.
Sebenarnya, gambar aslinya. Ada sosok Lisna di samping. Tapi, Arkan memotongnya. Memang sedikit jahat sich jika sepupunya itu sampai tahu. Tapi, sampai kapanpun Lisna tidak akan tahu.
Karena bagaimanapun, kamarnya tidak bisa dimasuki oleh siapapun kecuali dirinya. Kamarnya adalah privasi yang paling dijaganya.
Orang tuanya saja, tidak pernah bisa masuk ke kamarnya. Selama ini, ialah yang selalu membersihkan kamarnya sendiri. Bukan hal apa, dirinya hanya terlalu malu menunjukkan isi kamarnya yang mungkin sangat berlebihan di mata orang.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com