Scott menatap foto itu, dan Pak Tua Martin mulai berbicara dengan tatapan yang tampak hilang dalam kenangan. "Dia cinta pertamaku, tetapi setelah dia hamil, dia tiba-tiba meninggalkanku tanpa jejak."
Pak Tua Martin menghela nafas. "Kala itu, dia sesekali mengirimkanku foto. Melalui foto ini, saya mengetahui dia berada di Clance, namun saat saya ingin pergi ke sana tahun itu, saya dicegah oleh berbagai masalah. Saya hanya bisa mengirim orang untuk mencarinya. Sayangnya, mereka memberitahuku tempat tinggalnya hangus terbakar oleh api besar, dan dia sudah meninggal sementara anak perempuanku hilang."
Pak Tua Martin menggertakkan rahangnya. "Kemudian, meski saya menikah dan memiliki anak lain, cinta pertama adalah yang paling sulit dilupakan. Dan anak perempuanku ini hilang. Itu telah menjadi satu-satunya kepedulian dalam hidup saya."
Pak Tua Martin menghela nafas. "Scott, kamu cucuku yang paling kusayang, bisa kah kamu membantu saya mencarinya?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com