webnovel

I am Jealous

Cleo terhenyak namun ia bersikap acuh tidak acuh, lalu ia hanya memasang senyum kecut miliknya

"Ya?" Jawab Cleo singkat

"Kamu berkencan? Atau ini?" tanya perempuan itu yang membuat Shelin terdiam.

"Ah perkenalkan ini Shelin. Shel, ini Katty," ucap Cleo kepada Shelin.

Saat Shelin hendak mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Katty, Katty justru menepuk tangannya sendiri seolah jijik kepada Shelin.

"Ah, aku sedang sibuk. Lain kali saja, Cleo kapan kita bisa bertemu untuk berdua saja?" Tanya gadis itu dengan congkaknya

"Saat ini aku sedang sibuk. Lain kali saja, permisi," Cleo hendak beranjak meninggalkan perempuan itu, namun Katty malah menyentuh pergelangan tangan Cleo

"Cleo, aku rindu saat kita bersama serius, aku mohon pikirkanlah dengan cepat kapan kita bisa hang out berdua,hm?" Tanya gadis itu dengan Manjanya, Shelin hanya berusaha menatap ke arah lain, meski ia cemburu ia tetap berusaha bersikap datar. 

"Dua hari lagi," jawab Cleo singkat

"Ah terimakasih bye Cleo sayang, muaaach," Katty memberikan flying kiss kepada Cleo, hingga membuat mood Shelin jauh lebih buruk. Saat perempuan itu pergi meninggalkan Cleo, Shelin melepas tangannya dari genggaman Cleo 

"Kakak! Aku mau pulang saja! Ini lebih baik daripada aku harus disini, entah berapa banyak perempuan yang akan menyapa Kakak nantinya, aku sungguh tidak tahu!" wajah Shelin merah padam, matanya menatap Cleo sengit dan tangannya juga menyilang di dadanya.

"Shel, kamu marah?!" Cleo terkekeh.

"Ya," jawab Shelin singkat.

"Kamu cemburu?"

"Ya!" jawab Shelin lagi.

"Tunjukkan seberapa rasa cemburu mu padaku," Cleo menatap Shelin dengan menahan tawa.

"Kakak ,aku pulang!" Shelin meninggalkan Cleo dan segera memanggil taksi untuk pulang, Cleo menatap gadis itu dengan mata berkedip cukup cepat dan mulut yang menggembung.

Kemudian ia menarik nafasnya dalam dalam ia tidak percaya jika Shelin akan semarah ini padanya, hingga membuat petugas keamanan kembali menegurnya.

"Mas kalo marah, ya dikejar aja Mas, di beri hadiah kesukaannya, atau apa gitu nanti akan reda kok," ucap petugas.

"Iya Pak terima kasih,mari…" Cleo tersenyum dan meninggalkan salon kecantikan itu, dalam hati ia sungguh kesal dengan sikap katty yang berlebihan kepada Shelin. 

Sepanjang perjalanan Cleo masih tidak fokus untuk mengemudi mobilnya, ia memikirkan sebuah cara untuk menjelaskan soal Katty kepada Shelin, karena agaknya Shelin marah besar padanya.

Kata kata petugas keamanan masih terngiang di pikirannya, untuk memberikan sesuatu kesukaan Shelin.

"Kesukaan? Bukannya dia hanya menyukaiku? Lalu? Apa yang harus aku lakukan?!" Cleo bermonolog pada dirinya sendiri.

"Arrghh sial! Katty siala*!" teriak Cleo kesal. Akhirnya ia memutuskan untuk membeli sebuah Boneka kelinci berwarna putih untuk Shelin karena jujur saja Cleo nyaris tidak tahu apa benda kesuakaan Shelin selain dirinya, ah narsis bukan?! Hahaha.

Ia segera menginjak pedal gasnya, dan saat itu sutradara Redi kembali menelepon nya.

"Cleo, saya tunggu di lokasi syuting sekarang bersama produser Chang min," 

"Glekh! Ah baik pak saya segera kesana!" Telepon terputus dan Cleo terkesiap dengan keadaan sekarang, saat produser Changmin datang melihat proses on cam kenapa Shelin justru sedang bersiteru dengannya?! 

"Katty!!!! Aku benci padamu!!! Awas kamu ya!" Teriak Cleo yang mengemudi mobilnya dengan kecepatan tinggi. Hingga hanya sepuluh menit ia sudah tiba di sekolah Mahaka lagi 

Ia masih tidak melihat Shelin disana, bahkan semuanya sudah berkumpul begitu juga Dior dan Vina, Dan lima orang siswa dari SMA mahaka sebagai peran figuran. Cleo menarik nafasnya dalam dalam, ia mencoba menelepon Shelin untuk beberapa kali, namun tetap saja tidak diangkat

"Shelin, please..akh!" Ia masih terdiam di dalam mobilnya hingga ia melihat seorang gadis berjalan menggunakan sepatu sneaker dan jeans ketat berwarna dark blue, hatinya kembali tenang. Ia segera turun dan mengekor di belakang Shelin. Sayangnya Shelin masih tidak menghiraukan dirinya.

"Shel, jangan marah produser Changmin sudah menunggu, apa jadinya jika aktingmu nanti terlihat tidak natural?" ucap Cleo dari kejauhan.

Shelin tidak menjawab, alih alih menjawab ia justru berjalan dengan cepat jauh di depan Cleo dan ia berhasil sampai di depan sutradara dan produser Changmin terlebih dahulu.

Shelin menjabat tangan produser Changmin dan sutradara Redi ,keduanya tersenyum kepada Shelin.

"Mbak Shelin, nanti malam drama School our castle ini akan tayang perdana di serial televisi, karena Mas alex sudah siap produksi sore ini dan Mbak Shelin aktingnya luar biasa saya salut," ucap produser Changmin kepada Shelin

"Ah syukurlah Pak, saya sungguh senang dan Terima kasih," keduanya tersenyum satu sama lain.

"Baik sekarang syuting bisa di mulai, Pak Redi take nomor berapa sekarang?" tanya produser Changmin yang hendak duduk melihat beberapa take adegan.

"Take no 11 sampai 19 Pak," jawab sutradara Redi

"Oke silahkan dimulai Pak," produser Changmin duduk di sebuah kursi kayu sembari melihat proses on cam.

"Ok take adegan no 11, Vina Dan Shelin saling tatap dan menangis ,lalu berpelukan yah?" ucap sutradara Redi.

"Baik pak," jawab keduanya.

"Okay lighting, ready?"

"Ready Pak," jawab gio.

"Okay take nya medium shoot aja!" Titah sutradara Redi

"Roll camera, and action!" 

Shelin menatap wajah Vina dan berbicara dengan penuh air mata, yang menetes secara perlahan , begitu pula Vina ia mulai merasa iba dengan keadaan Shelin yang berperan sebahai Olivia, keduanya sama sama terisak dalam momen kesedihan.

"Zel, kamu tau? kemarin aku sempat dengar dokter bilang kalau aku punya penyakit kelainan jantung, dan aku harus mencari transplantasi jantung untuk itu, jadi ..hiks hiks…" Shelin menangis dan menunduk.

"Kamu tenang aja liv, semuanya pasti berjalan dengan baik, lagi pula masih ada aku, dan Eldrick disini …kami nggak akan ninggalin kamu sendiri Liv, nggak akan!" Peluk Vina erat keduanya begitu menghayati adegan yang mereka lakukan hingga sutradara Redi kembali berteriak.

"Nice! Bravooo," ucap sutradara Redy yang memecah keheningan, dan tepuk tangan mengiringi keduanya, Cleo masih menatap Shelin dengan penuh pengharapan maaf padanya mengenai Katty siang ini, sayangnya gadis itu masih tidak memberikan pandangan nya untuk Cleo.

"Satu kata untuk Shelin, kamu hebat!"ucap Leon dari kejauhan yang diiringi tepuk tangan produser Changmin.

"Yup calon artis berbakat, Shelin kamu bisa nyanyi nggak?" Tanya produser Changmin 

Shelin melepaskan pelukan Vina, kina mata vina terlihat sejuk padanya dan bersahabat, entah apa yang terjadi. Apa mungkin Vina sudah melupakan Cleo?!

"Bisa pak sedikit," jawab Shelin singkat.

"Oke bagus nanti kita coba latihan dan buat album juga ya?" ucap produser Changmin yang menatap Shelin penuh pengharapan dan motivasi, sementara Shelin hanya tersenyum dan sutradara Redi kembali melanjutkan take adegan.

"Okay next, take nomor 14 ya?! Cleo, Shelin take in," 

Cleo segera menarik nafasnya dalam dalam dan kini pandangannya kembali bertemu dengan Shelin ketika ia beranjak maju di depan kamera.

BERSAMBUNG