webnovel

Kehidupan Baru

Waktu mulai berlalu dari hari, minggu, hingga bulan. Aku mulai memahami bahasa yang dunia ini gunakan untuk berkomunikasi. Disaat aku dibawa kesuatu tempat perdagangan atau pasar, aku terkejut dengan orang-orang disana. Sihir yang ku anggap mitos pada kehidupan ku sebelumnya ternyata terpampang jelas dari mataku. Orang orang di pasar ini menggunakan sihir untuk kebutuhan berdagang mereka. Mulai dari memanggang, mengupas, dan membersihkan makanan menggunakan beberapa elemen seperti api, angin dan air.

Dalam kehidupan saat ini, mata uang yang digunakan terbilang kuno kurasa dan tidak secanggih di Bumi sebelumnya, dimana orang orang ini masih menggunakan sebuah koin tembaga atau pun perak. Ibu membeli beberapa sayuran lobak dengan menggunakan kepingan tembaga. Dimana kelihatan nya dunia ini menganut latar belakang kerajaan seperti pada awal tahun masehi, tingkatan mata uang ini terlihat seperti berikut

100 koin tembaga = 1 koin perak.

100 koin perak = 1 koin emas.

Keluarga ku yang terlihat tidak mewah namun juga tidak terlalu sederhana ini mungkin memiliki beberapa koin emas untuk digunakan sehari hari. Dan itu tidak terlalu buruk untuk perkembangan dunia ini, aku bisa saja mengubah beradaban dunia ini lebih maju, tetapi itu bisa saja sangat berdampak bagi orang-orang maupun cara kerja di dunia ini.

Ibu membawaku ke tempat tempat lain seperti taman di tengah kota, dan menemui Jack yang sedang mengajar murid-murid nya berlatih pedang di dataran hijau. Jackson mempunyai beberapa murid, diantara nya ada 3 murid berbakat yang bernama James, Keanu dan Sabina. James memiliki sifat yang pantang menyerah dan bisa dibilang berisik dengan rambut berantakan berwarna merah. sebalik nya Keanu memiliki sifat yang Pendiam dan percaya diri dengan rambut klimis berwarna hitam, hampir sama dengan Keanu, Sabina memiliki sifat pendiam dengan rambut pendek berwarna hijau toska, bedanya ia dengan keanu adalah Sabina orang yang ramah dengan teman temannya. Kira kira mereka saat ini berumur 12 tahun-an. diduniaku saja mungkin aku saat berumur 12 tahun masih bermain kejar kejaran bersama teman temanku, hehehe. Aku juga ingin rasanya bisa menguasai jurus berpedang seperti kesatria atau samurai yang pernah ku tonton di kehidupanku sebelumnya.

"oh, sayang!, William!" seru nya memanggil kami di kejauhan.

Liz, panggilannya, membalas dengan melambaikan tangan nya. setelah ku perhatikan, nampaknya kedua orangtua ku ini umur nya tidak jauh berbeda dibanding diriku dulu yang berumur 32 tahun. Apa mungkin lebih muda dari ku? Hehehe. Tapi aku tak bisa memanggilnya dengan sebutan gaul nantinya. Aku harus menjaga ekspresi dan watak ku sebagai seorang anak.

-------

Memasuki umur 6 bulan, aku mencoba melakukan gerakan yang belum pernah kulakukan selebumnya. Yup.., aku dapat merangkak. Liz terlihat senang melihatku melakukan gerakan baru ini.

"wah, willy kecil ku sudah bisa merangkak ya."

tetapi, disaat setelah dia mengatakan itu, aku membuat terkejut ibu. Beberapa setelah ku merangkak beberapa meter, aku coba berdiri lalu berjalan perlahan dengan tubuh kecil ini. Umumnya bayi mulai bisa berjalan pada usia 9-12 bulan. Tapi tidak bagiku yang bisa dibilang seorang reinkarnasi, aku dapat membuat tubuh mungil ini dapat berjalan di usia yg belum sewajarnya.

"Astaga, william! Kau sudah bisa berjalan??" ujar Liz dengan ekspresi terkejut sambil mengangkatku.

Terdengar langkah kaki cepat datang dari kamar menghampiri kami di ruang tengah.

"Yang benar, Liz? Apa kau bilang Willy kecil kita berjalan?" Jack datang dan bertanya dengan mimik wajah heran.

Hahaha lihatlah aku ini ayah tampan, aku dapat berjalan di umur ku yang masih 6 bulan. Merasa sombong akan kemampuanku ini, aku tersentak kaki ku sendiri lalu terjatuh kedepan. Itu terlihat hanya jatuh kecil bagi orang dewasa, namun itu rasanya sakit sekali di kepala.

"Ya ampun willy, kau tidak apa apa?" ujar Liz dengan muka gelisah.

"Oh tidak dahi nya memerah, Liz. Cepat gunakan sihir penyembuh mu" kata Jack sambil memegangi dahi ku.

Liz membuka telapak tangan nya kearah dahi ku. Lalu sebuah cahaya hijau muncul di telapak nya dengan aura angin dan rasa dingin. Perlahan dahi ku mulai memulih dan itu rasanya sejuk dan enak bagiku. Ternyata Liz bisa menggunakan sihir seperti ini.

"sudah baikan sekarang willy, kau tidak kesakitan lagi" senyum tipis terpesona nya membuatku lebih nyaman.

"fiuh.., syukurlah kau baik-baik saja willy" Jack menghela nafas.

Memang nya aku ini bayi cengeng pada umumnya? Tentu tidak tuan. Aku hanya menahan rasa sakit itu sedikit... ya sedikit.., mungkin.

Setelah kejadian tadi, suasana kembali normal dan aku mencoba berjalan kembali. Ibu dan ayah terlihat masih terlihat heran melihatku bisa berjalan saat ini.

ingin rasa nya ku ingin memamerkan kepada mereka kalau aku juga sudah bisa berlari. Tapi aku harus menunggu waktu yang tepat agar mereka tidak lebih terkejut dengan diri ku yg berbeda dari anak yang lain.

----------

Hari-hari berlalu, aku mulai memahami bahasa yang mereka gunakan di dunia ini, mulai dari orangtua ku sampai para penduduk kota ini. Oh iya, saat ini kami tinggal di kota bernama Arnhemia yang tidak terlalu luas wilayahnya. Liz hari ini membawa ku berkeliling kota mulai dari penginapan, taman, monumen,dan tembok wilayah wilayah ada di kota ini. Monumen itu pun terlihat seperti seorang pahlawan dengan pedang yang ia tumpu. Penduduk disini mungkin akan membuatkan 1 untukku nanti..., siapa yang tau jika aku nanti akan menjadi pahlawan kota ini, mwehehehehe.

Setelah berkeliling kota, seperti biasa kami menemui ayah di tempat pelatihan bersama murid murid nya. kami berdua duduk di balkon sambil melihat mereka latihan. Sambil melihat ayahku melakukan gerakan, aku mengambil lobak yang dibeli Liz untuk kujadikan sebuah pedang lalu aku mencoba mengikuti gerakannya dengan tubuh kecil ini. sedikit demi sedikit memahami alur gerakan yang dibuat nya. Mengayunkan lobak ini juga cukup sulit bagi tubuh kecil ini. Dengan sedikit tenaga tambahan, aku bisa mengikutinya gerakan nya. Dalam waktu singkat, aku mulai lelah mengayunkan lobak ini hingga jatuh kebelakang di pangkuan Liz. Mataku mulai menutup perlahan hingga membuatku terkantuk.

Saya mencoba membuat cerita pertama ini dengan beberapa referensi luar yang sudah terkenal tentunya

Berikan kritik dan saranmu tentang ceritaku ini seperti contoh soal penulisan dan kata kata yang kugunakan.

Punya ide tentang ceritaku? Beri komentar dan beri tahu saya.

Nashki1310creators' thoughts