"Gav--" panggil Kayla cemas.
Gava yg merasa namanya dipanggil pun menenggok ke arah sumber suara, dan memberikan senyumannya kepada Kayla,pertanda kalau dia tidak apa-apa.
Lalu Gava kembali mengikuti pak Hadi.
"Udah Kay gak papa, tenang biasanya juga Gava keluar masuk Bk,kan?"ucap Raina mencoba menenangkan Kayla yg terlihat sedikit cemas.
Namun masih ada satu orang yg kebingungan sama kejadian ini, berpikir apa yg baru saja terjadi, Sifa- dia tidak tau apa saja hal belakangan ini gara-gara dia pergi ke Jepang.
"Eh tunggu deh.... kalian hutang penjelasan sama gue"segah Sifa menghadang langkah teman-temannya.
"Udah deh nanti aja di kelas"ucap Caca berdecak
"Oke"ucap Sifa girang, lalu melanjutkan langkah kaki mereka ke kelas.
* * *
Dari luar kelas mipa1 terdengar celotehan tidak jelas.
Kayla yg masih kesal dengan kejadian tadi pun dibuat bad mood dengan keadaan saat ini.
Brakkk
Kayla mrndorong pintu kelaanya dengan sangat kasar dan seketika itu juga semua temannya yg ada didalam langsung diam dan memusatkan perhatiannya ke arah Kayla.
"Kay lo beneran pacaran sama Gava?"
"Ih mendingan juga gue"
"Yaampun kasian Gava dapet cewe es kaya dia"
"Yaampun Kayla sama Gava? Gak bgt"
Celetukan demi celetukan dilontarkan untuk Kayla,Kayla hanya diam dan mengacuhkannya.
Kayla mendaratkan bokongnya dikursinya.
"Kay lo kenapa sih? Cuma hukuman kek gitu gak akan buat Gava mati Kay"tanya Raina yg masih diacuhkan oleh Kayla yg memandang ke arah luar jendela.
Dari situ terlihat Gava dan Reno yg sedang dijemur oleh Pak Hadi didepan tiang bendera.
Ketiga teman Kayla pun mengikuti arah pandang Kayla.
"Gue masih heran deh,hubungan lo sama Gava?"tanya Sifa menatap ketiga temannya yg tak kunjung memberi jawaban.
Kayla masih memandangi Gava dari atas sana dan ketiga temannya masih saja heran apa yg Kayla lakukan saat ini. Sifa yg geram dengan keadaan ini pun langsung melancarkan ribuan pertanyaannya.
"Hey Kay jawab dong ada apa lo sama Gava? Sekarang lo liatin dia,dari tadi dan gak gubris gue sama sekali gitu?"tanya Sifa bertubi-tubi.
Caca yg geram dengan temannya yg satu ini, langsung menjawab tanpa memikirkan resikonya.
"Kayla pacaran sama Gava"celetuk Caca lalu mendapat pelototan dari Sifa yg mungkin terkejut dengan penuturannya.
"Apa?"pekik Sifa "demi apa lo pacaran sama troubelmaker sekolah? Lo waras Kay? Sumpah gue gak nyangka hahahhaahahha" kaget Sifa yg diakhiri dengan tawanya.
"Woy ketawa boleh,tapi lo brisik bgt tau gak"celetuk Dani.
"Yeuuuu ngapa lo,urus idup lo aja"ketus Sifa.
"Beneran lo pacaran sama Gava?"tanya Sifa yg masih belum yakin kalau jawaban itu belum keluar dari mulut Kayla sendiri.
"Hemm"jawab Kayla tanpa memperhatikan Sifa sama sekali,pandangannya masih fokus dengan Gava yg masih menjalani hukuman di bawah sana.
"Gila,mau jadi apa coba es pacaran sama es"heran Sifa lalu menggelengkan kepalanya.
"Yeuuu lo gak tau aja,kalau mereka dah berdua aduh bikin baper orang yg liat tau gak"celetuk Caca dari depan Sifa.
Kayla melihat Gava dan Reno yg bubar dari lapangan,dengan seribu inisiatif Kayla keluar dari kelas dan menghiraukan ribuan pertanyaan dari ketiga temannya.
"Kay mau kemana lo?"tanya Sifa heran.
"Keluar bentar, kalau Bu Rani udah masuk gue belum balik ijinin gue di uks"jawab Kayla lalu melanjutkan langkahnya keluar kelas.
"Oke"jawab Sifa sambil mengacungkan jempolnya.
"Mau kemana tuh si es"tanya Dani yg tiba-tiba duduk disebelah Sifa.
"Ngapain lo duduk disini?"sentak Sifa sedikit risih aama Dani.
"Gue tanya malah balik tanya"jawab Dani
"Ishh minggir gak lo"ancam Sifa yg mengepalkan tangannya didepan muka Dani.
"Iya iya gue minggir nih"jawab Dani pasrah lalu menghilang dari pandangan Sifa.
"Mau kemana tuh anak?"tanya Raina
"Duduklah"jawab Sifa singkat.
"Maksutnya si Kayla mau kemana ogeb?"tanya Caca kali ini yg geram dengan temannya yg memang rada gak nyambubg itu.
"Oh... katanya uks"jawab Sifa singkat
"Oh"jawab Raina dan Caca yg membulatkan mulutnya tanda mengerti akan keadaan saat ini.
"Sebenarnya mau ngapain sih Kayla segala pake ke uks kan dia gak sakit?"heran Sifa masih gak nyambung dengan yg sedang dibicaraain. Memang diantara mereka berempat yg paling lemot cuma Sifa sih.
"Ogeb lo"celetuk Raina yg malas meladeni Sifa.
"Yah... dia mau ngobatin si Gava lah. Secara sekarang dia pacarnya dan dari tadi aja Kayla kawatir gitu sama Gava"jawab Caca panjang lebar menjelaskannya.
"ohh"cuma jawaban singkat yg Sifa keluarkan untuk menanggapi temannya itu.
Dan selanjutnya kelas menjadi lebih hikmat dan tenang setelah Bu Rani masuk kelas.
* * *
Kayla menyusuri koridor demi koridor mencari keberadaan Gava saat ini. Kayla menuju uks, saat sampai di depan uks,Kayla masuk begitu saja,tidak ada tanda-tanda manusia didalam.
"Permisi ada orang di sini?"tanya Kayla memastikan.
Karena tidak ada sahutam sama sekali Kayla langsung mengambil kotak P3K dan mengeluarkan ponselnya
Line
Kaynath
Gav? Lo diaman?
Satu pesan Kayla kirimkan untuk mengetahui dimana Gava sekarang,baru kali ini Kayla peduli dengan seorang cowo yg belum lama menjadi kekasihnya itu.
Lama Gava tidak membalas pesannya dan tidak kunjung membacanya, lalu Kayla keluar dari uks saat melangkahkan kakinya keluar dari uks tiba-tiba, seseorang mencekal tangannya dan langsung membekap mulutnya.
"Hempppp hemmpp"erangan Kayla yg tidak jelas dan menimbulkan tawa dari orang yg membekap mulut Kayla.
lalu orang itu melepaskan tangannya dan membuat Kayla berdecak kesal.
"Gava"pekik Kayla sedikit kesal"lo kemana aja sih, gue cariin juga"kesal Kayla
"Aku disini, emang kamu nyariin aku kemana aja hah--?"tanya Gava yg sedikit menggoda Kayla alih-alih membuat Kayla kesal dengan dirinya.
"Aku-aku, gue gak mau lo pake aku-kamuan risih gue dengernya"jawab Kayla lalu membuka kotak P3K itu.
"Ok ok, gue nurut sama lo"jawab Gava mengerlingkan matanya yg membuat Kayla salah tingkah didepannya,menurut Gava melihat Kayla salting didepannya atau blushing itu sangat lucu.
"Udah sana cepet duduk"ucap Kayla menyuruh Gava duduk didepannya.
Dan saat ini posisi mereka yg berhadapan,Kayla yg berdiri dan Gava duduk di brangkar.
Kayla membersihkan luka-luka yg ada di muka Gava, dengan teliti dan serius Kayla mengobati Gava,membuat Gava menyunggingkan senyumnya melihat wajah Kayla sedekat ini.
"Eheemm"deheman Gava membuat Kayla menyrengit kebinggungan.
"Kenapa?"tanya Kayla
"Gak, suka aja"ucap Gava tersenyum menatap manik mata Kayla.
"Suka?"Kayla masih binggung dengan ucapan Gava barusan dan menatap Gava balik.
Mirip-batin Kayla
Kak Kava-batin Kayla lagi.
Menggingat itu Kayla meneteskan air matanya tanpa sadar.
"Lo kenapa?"tanya Gava
"Hah--?"Kayla yg terkejut langsung mengusap air matanya dan berusaha tersenyum dihadapan Gava.
"Jangan bohong, gue gak tau lo lagi ada masalah apa,tapi disini gue cowo lo,lo bisa cerita sama gue kapan pun gue siap dengerin"jelas Gava sambil menggenggam tangan Kayla dan menatapnya lembut.
"Gu--gue belum siap"ucap Kayla yg langsung terisak.
Gava yg melihat cewenya seperti itu pun langsung mendekap Kayla dan mengusap rambut dan punggungnya
"Udah gak usah nangis, Kayla yg gue kenal tuh dingin,cuek,ketus, euhmmm-- tapi kalau lagi blushing lucu"ucap Gava yg mendapat pukulan dari Kayla.
"Gak lucu"jawab Kayla ketus dan melepaskan pelukannya.
"Gitu aja ngambek,udah sini masih mau peluk gak?"tawar Gava sambil merentangkan tangannya.
"Gak"ketus Kayla kesal lalu membersihkan peralatan P3K tadi dan memasukannya ke lemari yg ada di uks.
Gava terkikik geli melihat ceweknya ngambek.
"Udah dong, bolos aja yuk"ajak Gava sambil mengganggu Kayla yg sedang membersihkan sisa-sisa kapas yg berserakan di meja.
"Gak mau"ketus Kayla.
"Ayo dong, paksa nih?"Gava yg ada dibelakang Kayla mengikuti Kayla kesana kemari.
"Udah sana masuk kelas"ucap Kayla lalu berlalu keluar dari uks.
Belum sempat keluar Gava menarik tangan Kayla dan memaksanya ke suatu tempat.
"Gav... lepasin gak"ancam Kayla yg dihiraukan oleh Gava.
Emang dasar keras kepala, bisanya paksa anak orang-gerutu Kayla dalam hati.
"Gak usah ngomongin gue dibelakang"ucap Gava masih menyeret Kayla agar mengikutinya.
"Apa sih, gak jelas"gerutu Kayla yg didengar oleh Gava.
Tidak mau perdebatan mereka berlanjut Gava membawa Kayla ke rooftop untuk menenangkan diri mereka.
Tap
Tap
Tap
Langkah Kaki mereka yg menapaki anak tangga ke rooftop. Hanya Gava yg punya kunci rooftop dan kunci cadangannya entah hilang kemana.
Sampai di depan pintu Gava membukanya dan menampilkan sofa kusam menghadap ke arah langit yg mengembuskan angin,begitu sejuk dan menenagkan untuk saat ini.
"Gue gak mau bolos,jadi lepasin tangan gue"ketus Kayla sambil menarik-narik tangannya dari cengkraman Gava.
Gava yg takut tangan Kayla jadi sakit karena cengkramannya pun melepaskan tangannya dari Kayla.
"Temennin gue ya"pinta Gava lesu menatap Kayla.
"Gak"ucap Kayla sambil memalingkan wajahnya.
"Plisss,ntar pulang sekolah jalan deh.."rengek Gava menatap Kayla
"Ehmmm gimana yaa"Kayla sengaja ingin menggoda pacarnya ini. Namun tidak seperti dugaan Kayla yg akan berakhir di rooftop berduaan dengan Gava.
Ternyata dari tadi ada seseorang yg mendengarkan percakapan Kayla dengan Gava, dan saat itu juga dia berada di belakang pintu itu.
"Gava"pekik cewe yg tadi bersembunyi di belakang pintu, cewe itu berlari dan langsung memeluk Gava didepan Kayla.
Kayla sempat binggung dan dia kesal, dengan perlakuan cewe yg mungkin tidak ia kenal tiba-tiba muncul dan memeluk pacarnya.
"Ish... apaan sih lo, lepasin gak"teriak Gava tak terima dan berusaha melepaskan lingkaran tangan cewe tadi.
"Ihhh kamu gak kangen sama aku, aku kangen banget tau gak"celetuk cewe itu yg membuat dada Kayla semakin sesak.
"Siapa lo?"pekik Kayla mengintrupsi
Cewe yg memeluk Gava akhirnya melepaskan pelukannya dan menghadap ke arah Kayla.
"Gue"tunuknya ke arah mukanya" Kenalin Aylin Karen Brawijaya, pacarnya Gavalo Aldrick Dirgantara"ucap cewe tadi yaitu Aylin dengan memajukan tangannya seraya ingin menyalami Kayla.
"Oh"hanya kata itu yg keluar dari mulut Kayla dan ia pergi dari tempat itu,membuat dadanya sesak dan air matanya turun membasahi pipinya.
"Kay...lo salah paham"celeruk Gava mencegah Kayla dengan mencekal tangannya.
"Lepasin gue,ternyata gue salah"ucap Kayla menghempaskan tangan Gava dan berlari dari hadapan kedua makhluk yg sekarang ia benci.
"Kay, tunggu--"sergah Gava mencegah Kayla namun tangannya dicekal oleh Aylin.
"Lo mau apa sih?"geram Gava membentak Aylin.
"Kamu kan pacar aku, kok kamu jadi kasar sih?"cicit Aylin menundukkan kepalanya.
"Pacar lo? Gak salah denger gue, kita udah putus dan lo sendiri yg minta putus dari gue puas lo hah--"cerocos Gava yg sudah kehabisan kesabaran, ia tidak mau jika Kayla terluka gara-gara dirinya,apalagi ditambah nenek lampie disampingnya ini.
"Gav--maafin gue,gue janji kita mulai dari awal lagi ya" pinta Aylin tidak tau malu
"Cih-- basi"jawab Gava lalu mengentakan tangannya agar terlepas dari cekalan Aylin dan berlari menyusul Kayla.
Aylin hanya tersenyum kecut melihat punggung Gava yg semakin menjauh.
"Liat aja gue bakal milikin lo lagi, tunggu gue Gava"gumam Aylin sambil tersenyum menyeringai.