webnovel

Stay: 'Berjanjilah Untuk Selalu Menetap'

Susah ya kalo jadi pacar kakak kelas yang banyak penggemarnya. Itu lah yang tengah di rasakan oleh seorang gadis cantik bernama Lauren Mackenzie Chloe. Belum selesai ia di bully habis habisan, ia harus mendengar kabar buruk yang keluar dari mulut ayahnya. Ia harus berusaha keras untuk semuanya, ia harus meluruskan semua yang terjadi disini. "Kak aku capek sama semua penggemar kakak" "Terus lo maunya gimana?" "Kita putus aja ya kak?!"

Tasyavabicia · Teen
Not enough ratings
19 Chs

11. Di Labrak

Hari ini, Daren kembali menjemput Lauren untuk pergi ke sekolah bersama. Ia melajukan motornya memasuki area parkiran sekolah.

Dan seperti biasa, keduanya berjalan berdampingan memasuki lorong sekolah. Sedangkan siswa siswi yang melihat keduanya hanya diam sembari menatap Lauren sinis.

Keduanya sudah berada di depan kelas Lauren. Mereka masih sama sama diam, Daren yang tak pergi dan Lauren yang tak masuk ke dalam kelasnya.

"Ekhem. Kakak enggak mau pergi?" Tanya Lauren menatap Daren bingung.

"Temen temen gue ada di kelas lo, ngapain gue pergi" acuh Daren melangkah memasuki kelas Lauren dengan langkah santai.

Melihat hal itu Lauren mendengus kesal dan ikut masuk ke dalam kelasnya. Ia mendudukkan tubuhnya di samping Nayra. Sedangkan Daren duduk di meja Lauren.

"Wuh pasangan yang lagi trending dateng nih" kekeh Alex yang membuat mereka terkekeh kecuali Lauren dan Daren.

"Goblok, lo mau di telen sama Daren?!" Canda Leo yang membuatnya ber 'tos' ria dengan Alex.

"Blangsak juga lo Yo" umpat Alvin dengan kekehannya.

Mendengar hal itu Leo menatap Alvin dengan tatapan remehnya.

"Blangsak gini gue tetep ganteng. Iya kan Nay?" Goda Leo menaik turunkan alisnya.

Alvin yang melihat hal itu lantas menatap Leo tajam. Ia meninju lengan Leo pelan.

"Enggak usah godain cewek gue lo" kesal Alvin yang membuat mereka terkekeh pelan.

"Lo sakit Nay?" Tanya Freya dengan kekehannya.

"Bukan sakit sayang, tapi malu itu" balas Elan yang di balas tawaan dari Freya.

"Apaansih" ujar Nayra dengan nada malu.

"Tuh merah tuh" ujar Bella.

"Enggak usah merah merah Bel, lo sama Sean apa kabar?" Tanya Saga yang membuat Bella mendelik.

"Enggak tau" ketus Bella memalingkan wajahnya.

"Ngode tuh Sean" goda Alex.

"Nunggu waktu yang tepat doang Lex" balas Sean santai.

"Baper anak orang woi" ujar Elan.

Saga menoleh ke arah Lauren dan Daren yang masih sama sama diam. Ia sedikit terkekeh melihat reaksi keduanya yang tampak diam.

"Pasangan trending gimana? Masih ada yang congornya lemes?" Tanya Saga dengan kekehannya.

Mendengar hal itu Lauren dan Daren pun menatap Saga bingung. Lauren hanya terdiam, ia merasa kaku dengan Saga karena ia tak terlalu dekat dengan Saga.

Merasa peka, dengan cepat Daren menjawab pertanyaan dari Saga.

"Sejauh ini enggak ada" jawab Daren sekenanya.

"Angel?" Tanya Sean yang membuat Daren menatap Sean.

"Urusan belakangan dia" balas Daren.

"Kita kita juga bakal jagain Lauren kok kak" ujar Nayra yang diangguki oleh keduanya.

"Kalo mereka kelewatan bilang kita aja Frey" ujar Sean yang diangguki oleh Freya.

Sedetik kemudian terdengan suara bell masuk yang membuat semua siswa harus memasuki kelas mereka masing masing.

"Udah masuk. Kuy kelas" ajak Alvin

Keenamnya tampak berjalan keluar kelas, kecuali Daren yang masih menatap Lauren. Ia mengeluarkan sesuatu dari saku celananya dan menyodorkannya pada Lauren.

Sedangkan Lauren yang melihat barang itu pun mendongak menatap Daren dengan tatapan penuh tanya.

"Permen lolipop?" Tanya Lauren yang diangguki oleh Daren.

"Buat apa kak?"

"Kalo lo lagi gelisah makan permen lolipop dari gue" ujar Daren.

"Ambil cepetan! Gue mau kelas" ujar Daren dengan nada datarnya.

Mendengar hal itu Lauren memgambil permen lolipop dari tangan Daren dengan senyum tipisnya.

"Makasih kak" ujar Lauren yang diangguki oleh Daren.

Setelah memberikan permen lolipop itu pada Lauren dengan cepat Daren keluar dari kelas Lauren dan berjalan memasuki kelasnya.

Sedangkan Lauren hanya mengamati permen lolipop yang berada di tangannya sembari membolak balikkan permen lolipop itu dengan senyum tipisnya.

"Hayo senyum senyum sendiri" goda Bella yang membuat Lauren menatap kesal Bella.

"Apasih. Siapa yang senyum senyum" elak Lauren yang membuat ketiganya tertawa.

"Lauren salting nih di kasih permen lolipop sama kak Daren" goda Nayra yang membuat Lauren tambah malu.

"Emang ya kak Daren pemikirannya paling beda" ujar Freya.

"Udah ih. Itu gurunya udah masuk" kesal Lauren.

🌹🌹🌹

Tap

Tap

Tap

Lauren memasuki toilet dengan tenang. Ia melangkah mendekati wastafel untuk mencuci wajahnya. Ia menatap dirinya sendiri di depan cermin sembari mengeringkan wajahnya menggunakan tissue yang sudah ia bawa.

Lauren kembali tersenyum kala ia mengingat Daren yang memberikannya permen lolipop itu.

Tapi sedetik kemudian ia menggeleng pelan sembari memukul pelan kepalanya. Ia menghela nafasnya pelan sembari membuang tissue itu ke dalam tempat sampah.

"Ayo lah, masa gue suka sama kakel nyebelin itu" gumam Lauren dengan kesal.

Ia hendak berjalan keluar toilet sebelum seseorang menghadang pintu toilet itu. Ketiga gadis itu memasuki toilet dan menutup pintu toilet dengan rapat.

Sedangkan Lauren memundurkan langkahnya dengan tenang. Ia menatap ketiga gadis itu dengan tatapan bingung.

"Heh masih berani lo deketin Daren?!" Bentak gadis yang berada di paling depan.

"Angel? Yang suka sama kak Daren itu?!" Tanya Lauren.

"Enggak sopan banget sih lo jadi cewek" bentak Bintang.

"Lo pernah sopan sama gue?" Tanya Lauren dengan santai.

"Kurang ajar banget lo!" Kesal Ana yang membuat Lauren menatap Ana santai.

"Lo enggak punya masalah sama gue kan? Silahkan minggir gue mau balik" acuh Lauren hendak pergi sebelum lengannya di cekal kuat oleh Angel.

"Heh gue belom selesai ngomong sama lo ya" kesal Angel.

Sedangkan Lauren dengan cepat menepis tangan Angel yang mencengkram lengannya. Ia menatap Angel dengan tatapan tajam.

"Lo itu maunya apa sih?!" Kesal Lauren.

"Gue mau lo jauhin Daren"

"Lo punya hak untuk semua itu?" Tanya Lauren santai yang membuat Angel kesal dan mendorong Lauren dengan kuat.

"Gue punya. Gue calon pacarnya Daren" hardik Angel yang membuat Lauren terkekeh.

"Dan gue pacarnya" ujar Lauren santai dan berjalan keluar dari toilet.

Tapi ia menghentikan langkahnya saat atensinya menangkap Daren yang berdiri di depannya dengan bersedekap dada.

"Kakak ngapain disini?" Tanya Lauren dengan tatapan bingung.

"Gue liat permen lolipop lo jatuh di depan toilet. Dan gue liat Angel masuk ke dalam toilet jadi gue tungguin lo sampe keluar" ujar Daren dengan nada datarnya.

"Lo diapain sama Angel?" Tanya Daren yang membuat Lauren menatap Daren.

"Enggak" balas Lauren mengalihkan pandangannya menghindari tatapan Daren.

"Lo enggak lagi bohong sama gue?" Tanya Daren dengan curiga.

"Enggak kak" ujar Lauren meyakinkan Daren.

Mendengar hak itu Daren mengangguk kecil. Ia menyodorkan permen lolipop itu pada Lauren yang langsung diambil oleh Lauren.

"Jangan sampe jatuh lagi. Dan jangan dimakan" peringat Daren yang membuat Lauren menatapnya bingung.

"Tadi di suruh makan kok sekarang enggak boleh makan?" Tanya Lauren.

"Takut gigi lo sakit abis makan permen lolipop ini" ujar Daren dengan nada datarnya.

Lauren yang mendengarnya pun mendelik kesal. Dengan kasar ia menyimpan permen lolipop itu ke dalam tasnya.

"Nyebelin banget sih jadi orang" gumam Lauren yang masih dapat di dengar oleh Daren.

Sedangkan Daren terkekeh pelan, ia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

"Emang" balas Daren dan langsung pergi dari hadapan Lauren.