webnovel

Eksos 1

Terik matahari kian terasa panasnya, suhunya pun seperti panasnya padang pasir, yang kian hari kian menggelora. Dan salah satu penyebabnya adalah timbulnya perpecahan antara anak kelas XII IPA dan XII IPS, masalah ini pertama kali timbul karana perbedaan pendapat . . .

"BBBBRRRREENNNG!!!" Bantingan gerbang penghubung antara kelas XII IPA dan IPS memecah keheningan siang yang panas itu, Nabil nama salah satu aktivis IPS menaiki tangga dengan santai dan senyum dinginnya seolah menumpahkan kekesalannya. Siswa-siswi yang tengah berada di dalam kelas dekat gerbang itu, tepatnya kelas XII IPA 4 yang kebetulan sedang tidak ada pengajar bergegas keluar kelas.

"Woi, lo gila ya? Gak ada kerjaan apa banting-banting gerbang?" Ujar Vhanna dengan perasaan kesal.

Nabil menghampiri Vhanna dan kawan-kawan, "Kenapa? Gak suka!!!" Tantangnya dengan senyum dinginya itu.

"Jelas gue gak suka. Harusnya elo mikir donk, ini tuh waktunya belajar. Mending elo banting gerbang waktunya istirahat, nah ini?" ujar Vhanna kesal.

"So???" Nabil bertanya dengan gaya yang menyebalkan.

"Elo ini bego atau apa sih. Udah gue bilang kan gue gak suka, elo itu udah ngangguin kita belajar tau," Ujar Vhanna semakin kesal.

"Wow, anak IPA lagi belajar. Ck ck ck ck tapi gue gak perduli tuh," ujar Nabil seakan menantang Vhanna.

"Berani banget lo ngomong kayak gitu, elo nantangin gue hah?" Tanya Vhanna dengan emosi.

"Ya Beranilah, gak ada sejarahnya kan anak IPS takut sama anak IPA yang kerjanya cuma mikir doank."

"Elo…" Vhanna Marah.

"Udah Vha, udah gak usah diladenin! Percuma anak tengik yang satu ini gak akan pernah bisa berubah," lerai Eyla menenangkan Vhanna sahabat karibnya.

"Duh…gak baik tau nilai orang kayak gitu," ujar Nabil sambil mengelus kepala Eyla, lalu beranjak pergi kekelasnya.

"Ga sopan lo, jangan kabur, watados banget sich!!" Eyla marah-marah, mukanya memerah…memang terkadang Nabil keterlaluan padanya, padahal dulu saat kelas X mereka sangat dekat sekali, tapi setelah kelas X semester 2 sikap Nabil berubah menjadi dingin dan kadang sering-marah-marah pada Eyla yang bernama lengkap Neyla itu.

"Heh udah-udah!! Gak baik tahu cewek teriak-teriak, apalagi berantem. Apa kalian gak malu?" Tanya Kiu yang baru muncul dari kelasnya.

"Diem lo! Elo tuh yang seharusnya malu, gak pernah belain anak IPA!! Dasar pengecut!!" Vhanna agak emosi.

Akan tetapi kiu sepertinya tak perduli, sikapnya sangat cuek, "Ya sudahlah lupakan saja! Gak penting!"

"Elo itu bener-bener pengecut ya." Vhanna agak marah.

"Sorry, aku bukan pengecut seperti yang kamu bilang. Aku hanya gak mau buang-buang waktu buat hal yang gak penting aja," bantah Kiu dengan lembut dan membuat sesaat Vhanna naik darah.

"Denger ya. Kalau elo bukan anak IPA, elo. . ." sesaat memandang mata Kiu entah kenapa Vhanna tidak jadi meneruskan kata-katanya, "Sorry Kiu," ia pun langsung pergi meninggalkan teman-temannya, Neyla yang merasa aneh akan sikap Vhanna pun mengejar Vhanna.

