Siska tampak panik, setelah mendapat telepon dari Dinda. Dia buru-buru mengabari suaminya. Jika mungkin ada sesuatu yang salah dengan Dinda. Bagaimana tidak, bukankah rencana anak-anak akan pulang besok? Tapi, bagaimana ceritanya Dinda nangis-nangis minta jemput? Bukankah di sana juga ada Nathan? Atau jangan-jangan keduanya sedang bertengkar?
"Kita ke villa dulu, tempat anak-anak liburan," perintah Siska pada supirnya.
"Baik, Bu."
Mobil yang awalnya hendak menuju rumah pun langsung putar balik, melaju semakin kencang sampai seluetnya hilang.
Sementara di villa, semuanya tampak kaget. Melihat Dinda turun sembari membawa tas ranselnya.
Anak-anak yang sudah berkumpul di ruang makan langsung berlarian mendekat ke arah Dinda. Sementara Gisel melirik sengit ke arah Niken yang tersenyum puas melihat kejadian itu. Terlebih melihat mata Dinda yang sembab.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com