Tanpa pikir panjang lebar Nathan langsung melompat, tapi kaki kanannya tidak bisa menyeimbangi tubuhnya yang berhasil membuat dia meringis kesakitan. Sepertinya, kakinya cidera.
"Nath! Kamu nggak apa-apa? Kenapa kamu pakek lompat ke dalem, sih! Terus kita keluarnya gimana, dong?" tanya Dinda. Panik.
Nathan yang baru sadar telah melakukan tindakan bodoh pun langsung menepuk jidatnya. Benar sekali. Kalau dia ikut masuk ke dalam sumur seperti ini, yang ada bukan hanya Dinda yang terjebak di sini, tapi dia juga! Kenapa dia bodoh sekali, sih? Seharusnya dia di atas saja, mencari bantuan atau apa pun untuk mengeluarkan Dinda.
Rupanya benar apa kata orang-orang, bahwa cinta bisa membuat otak cemerlang menjadi dodol luar biasa.
"Duh, reflek. Liatin kamu di dalem sendirian jadi ikutan terjun," kata Nathan, masih dengan nada bercanda.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com