"Nggak ada yang namanya membuang uang untuk calon istriku. Lagi pula, kita nggak ngelakuin ini setiap hari kan?" kata Nathan sambil menaik turunkan alisnya.
Untuk kemudian, Nathan menjentikkan jarinya, seorang pelayan datang sambil membawa sebuah piring yang sudah ditutup dengan rapi oleh penutup berwarna silver.
Nathan pun langsung berlutut di depan Dinda, kemudian dia menggenggam tangan Dinda dan dia mendongak.
"Dinda Sayang, mungkin aku bukan cowok yang baik buat kamu. Aku berengsek, dengan semua masa lalu burukku yang masih saja menghantuimu sampai saat ini. Tapi aku janji, aku akan berusaha menjadi yang terbaik buat kamu. Aku akan menjadi Nathannya Dinda yang paling sempurna di dunia. Jadi, tolong bombing aku, tolong sabar dan tetaplah di sisiku, dan tolong jangan pernah tinggalkan aku apa pun itu yang terjadi. Aku mencintaimu, Dinda. Aku sangat-sangat mencintaimu,"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com