webnovel

Leo yang malas

{Rumah Erlangga}

Burung-burung mulai berkicau di-iringi dengan suara serangga jangkrik beserta katak yang mulai menghilang setiap detiknya, tidak mau kalah dengan kicauan burung pagi.Mentari-pun mulai menunjukkan pesona-nya dengan cara memancarkan sinar pagi yang hangat.

Mentari pagi tanpa rasa bersalah sedikit-pun mulai merembes masuk melalui sela-sela gorden kamar Leo, hal ini menyebabkan sang pemilik kamar terbangun dari tidur tampannya

Seperti remaja pada umumnya, Leo yang baru saja terbangun dari mimpi indahnya tengah termenung sesaat mencoba untuk mengumpulkan puing-puing jiwanya yang tengah tersebar di berbagai tempat entah berantah (melamun)....

Akan tetapi ada suatu hal yang cukup berbeda buat Leo untuk hari ini, hal tersebut tak lain ialah karena Leo tampaknya tidak niatan untuk beranjak dari tempat terempuk serta kesayangannya tersebut (Kasur).

.

.

Tidak tanggung-tanggung dua puluh menit telah berlalu semenjak Leo terbangun dari tidurnya, tidak ada tanda-tanda kalau Leo akan beranjak dari tempat empuk tersebut bahkan kita dapat melihat secara perlahan-lahan kalau Leo justru mulai menyelimuti tubuhnya kembali menggunakan selimut kain sutra tersebut berniat untuk tidur kembali.

Akan tetapi tepat ketika Leo ingin melanjutkan mimpi indahnya, suatu jin aah tidak mungkin lebih jika di-panggil dengan sebutan suatu makhluk astral nan menyebalkan justru menggebrak pintu kamar Leo tanpa rasa berkepri-pintu-an sama sekali.

'Sungguh keji sekali perlakuan yang dilakukan oleh makhluk astral nan menyebalkan tersebut terhadap pintu kesayanganku' Itulah yang berada di dalam benak Leo ketika ia secara diam-diam menyaksikan omelan-omelan tidak jelas dari makhluk astral tersebut, entah apa yang di omelkan oleh makhluk astral ini karena Leo sama sekali tidak memiliki niatan untuk mendengar-kan isi ceramahannya ataupun beranjak dari tempat empuk miliknya tersebut....

"KAKAK??!!! BANGUN, SUDAH PAGI BEGINI MASIH SAJA REBAHAN??" Merasa kesal makhluk astral tersebut-pun mulai bertindak kasar dengan menarik selimut sutra milik Leo, menyebabkan tubuh Leo yang di gandang-gandang memiliki pesona menawan layaknya patung dewa romawi kuno itu-pun terpapar kepada dunia (Note : Leo tidur dengan bertelanjang dada / torso, karena Leo sering merasa kepanasan jika tidur tanpa bertelanjang dada aka menggunakan baju)

Dengan erangan pelan dan ekspresi tidak mau pada wajahnya, Leo-pun berkata dengan nada cukup pelan "Diamlah Ella... Kakak ingin tidur lagi..." Tak lupa Leo juga merebut kembali benda kesayangan dengan urutan pertama dalam list kesayangan miliknya tersebut dari tangan sang adik / makhluk astral (Selimut sutra).

Tak bisa berkata-kata itulah ekspresi yang hanya bisa di-tunjukkan oleh Ella terhadap tingkah laku Sang Kakak Sulung tercinta, Ella bahkan mulai merasa kalau bisa saja kan?? Kakak Sulung yang ada di hadapannya ini merupakan sebuah tiruan saja, atau mungkin Sang Kakak telah di cuci otak oleh alien???

Berbagai macam kejadian yang mustahil untuk terjadi mulai menghantam pikiran polos Ella, menyebabkan sang adik bungsu berteriak histeris dan berlari dengan kecepatan penuhnya keluar dari kamar Sang Kakak Sulung??

"Cihh, Ella yang merepotkan... Kenapa pintu kamar-ku tidak di tutup juga sih?? Dasar, merepotkan sekali" Sedikit mengumpat dan ekspresi ogah-ogahan Leo-pun bangkit dari tempat terempuknya tersebut, dia berjalan secara perlahan dengan langkah gontai lalu mulai menutup pintu kamar tentu saja dengan memperhatikan rasa berkepri-pintu-an....

.

.

.

.

{Seto Room}

Sementara itu, Ella yang kini pikirannya tengah di-penuhi oleh berbagai macam hal-hal abnormal berkat tingkah laku dari Kakak Sulungnya tersebut-pun.

Secara terpaksa, suka maupun tidak suka Ella-pun memberanikan dirinya untuk memasuki tempat paling terkutuk di sejagat raya bintang biru yakni kamar dari kakak keduanya (Seto Room)...

Alasan kenapa (Seto Room) telah menjadi tempat paling terkutuk buat Ella ialah karena penyakit akut sang kakak kedua yakni Siscon, membuat Sang Kakak keduanya itu tidak segan-segan untuk mengoleksi foto, item ataupun memanjang berbagai macam hal-hal yang menurut Sang Kakak berbau Ella di seluruh penjuru kamar pribadinya....

.

.

.

[Blam.. Brak..]

Sekali lagi tanpa berkepri-pintu-an, Ella kembali melakukan hal yang sama terhadap pintu kamar Kakak Keduanya tersebut yakni mendobrak secara paksa. Tapi sepertinya Ella terlalu berlebihan sehingga bukan hanya terbuka, pintu kamar Seto justru berlubang pada bagian engsel pintu dibuatnya??

"ELLAAAA!!!" Membuat sang pemilik kamar langsung menjeriti nama dari Sang Adik tercintanya tersebut secara tidak sadar, dan pada akhirnya sebuah adegan drama klasik-pun terjadi saat itu juga.

"HUWAAAA, KAKAK LEOOO!!! KAK SETO MENINDASKU!!!" Dengan suaranya yang menggelegar seperti suara sambaran geledek, Ella-pun menjerit sekaligus meneriaki nama dari Sang Kakak Sulung.

.

.

.

.

{Timeskip : Siang harinya}

Dan pada akhirnya, di hari yang sama juga 'Tiga Serangkai Erlangga'-pun memutuskan untuk bolos sekolah secara bersamaan tanpa pengecualian sama sekali.

[Ting.. Tong..]

Suara bel rumah berbunyi membuat Leo yang baru saja terbangun dari hibernasi super lamanya itu-pun beranjak seketika, kali ini Leo sudah tidak terlihat malas lagi terbukti dengan seberapa cepat langkah kaki Leo untuk membuka pintu rumahnya tersebut..

[Cleck..]

Entah sadar atau tidak sadar nampaknya Leo lupa untuk mengecek siapa yang berkunjung melalui lubang pintu, dan justru langsung membuka pintu rumahnya dalam rangka untuk menyambut tamu-tamu yang datang berkunjung...

"Yoo Leo?!! Nampaknya kamu kelihatan sangat sehat dan tidak terlihat sakit sama sekali ya??" Ujar Silvia setelah melihat beberapa jejak air liur yang telah mengering pada salah satu sudut bibir Leo, tak lupa Silvia juga memunculkan sedikit semburat malu karena melihat bagian atas tubuh Leo tersebut yang bisa dikatakan termasuk ke dalam kategori ideal teruntuk kaum hawa termasuk untuk dirinya juga.

Leo yang masih tidak sadar kalau ia tidak mengenakan pakaian atas (baju) sama sekali-pun menguap kecil sambil berkata "Hoammm, Via dan Irene ya?? Ayo masuk ke dalam, maaf sekali kalau berantakan"

Silvia dan Irene-pun saling memandang untuk sesaat sebelum akhirnya dengan perasaan canggung, kedua kakak-adik angkat itu-pun memasuki kediaman Leo.

"Jadi, ada perlu apa kalian berdua mencariku sampai ke rumah?? Apa ada masalah di sekolah tadi??" Leo bertanya kepada Irene, ini wajar karena Leo sendiri termasuk ke dalam organisasi OSIS sekolah begitupun dengan Irene. Mereka berdua juga merupakan salah satu dari rombongan anggota OSIS yang berada di kelas terakhir pembelajarannya...

"Ehemmm, tidak ada alasan khusus sama sekali kok... Btw, Leo apa kamu tidak merasa kedinginan dengan keadaan seperti 'itu'??" Irene yang wajahnya agak merona seperti sang adik angkat-pun menegur Leo dengan sebuah kode, ya mustahil kan seorang gadis seperti dirinya menegur secara langsung???

Sepasang mata Leo berkedip beberapa kali sebelum akhirnya membulat dan di-ikuti oleh reflek tangan Leo yang dengan sigap menarik salah satu bantalan sofa untuk menutupi tubuh bagian atasnya dari pandangan gadis-gadis teman baiknya tersebut.

Sambil tersipu malu karena sudah tidak sopan atas penampilannya yang bertelanjang dada, "Ha..Ha..Ha.. Ma-maaf aku akan mandi dan bertukar baju sebentar, kalian tunggu di sini dan jangan kemana-mana yaaa" Itulah hal yang dikatakan oleh Leo sebelum pada akhirnya bergerak super cepat menuju kamar

.

.

"Pfttt hahahaha, sungguh Leo bertindak tidak seperti biasanya alias Out Of Character normalnya!!! Bukan begitu Kak Irene, Hahaha??" Pecah sudah gelak tawa Silvia atas tingkah laku Leo tersebut, sungguh tidak pernah sedikitpun Silvia membayangkan hal seperti ini akan terjadi pada Leo.

'Sayang sekali aku tidak sempat memotret dirinya tadi, kalau iya kan lumayan bisa dijadikan uang saku tambahan' Jika Silvia merasa lucu melihat tingkah laku Leo, Irene juga merasa agak menyesal telah mengingatkan Leo karena ia merasa telah kehilangan kesempatan untuk menciptakan pemasokan tambahan...

.

.

.

TBC

And seperti inilah keseharian keturunan Erlangga serta sifat Irene dan Silvia sebenarnya...

Masing-masing karakter punya dua sisi yang berbeda layaknya sebuah keping koin, ada sisi angka serta sisi gambar. Kira-kira sisi mana kah yang kalian suka??

Gambar atau angka???

Penciptaan itu sulit, dukung aku ~ Voting untuk aku!

Arlie_Kongsucreators' thoughts