"Morang Maring aja terus, baru kali ini ada cewek yang gak suka aku tembak"ucap Yasha sambil membopong Ashima menuju rumah.
"assalamualaikum Bu, Shima pulang" sambil masuk kedalam rumah.
"waalaikumsalam" jawab ibu Shima kaget melihat Yasha membopong Ashima, namun tetap diam menunggu penjelasan Ashima atau Yasha.
"Shima tadi pingsan di sekolah Bu, sepertinya dia demam" Yasha mencoba menjelaskan.
"ya ampun Shima kamu buat ibu khawatir, yasudah Yasha tolong antarkan Shima ke kamar nya ibu mau menyiapkan air hangat dulu" lanjut ibu Herni, lalu langsung pergi ke dapur.
"Yasha terimakasih sudah mengantarku pulang, maaf selalu merepotkan"ucap Ashima sambil berbaring
"iya, cepat sembuh ya, aku capek dibikin khawatir terus" Yasha duduk dilantai dan menyenderkan kepalanya di atas tempat tidur.
"kamu capek kan di bikin khawatir terus, makannya sudahi saja" jawab Shima asal
"maksud kamu apa Shima, jangan bilang kayak gitu aku sakit" suara Yasha mulai meninggi.
"apanya yang sakit?" tanya Shima heran
" ini Shima" Yasha meraih tangan Ashima dan menaruhnya tepat di jantung Yasha yang berdetak begitu kencangnya, dia memperlihatkan matanya yang sayu.
"Yasha maafkan aku, aku hanya asal bicara saja" ucap Shima dengan penuh penyesalan.
"jangan ulangi lagi Shima" Yasha mengelus ngelus kepala Shima menunjukan kasihnya.
"aku menyayangimu Ashima lebih dari seorang sahabat, aku gak tau jika tiba-tiba jarak memisahkan kita"
Ashima terdiam, dia benar-benar terkejut mendengarkan ucapan Yasha.
"aku pulang dulu ya Ashima, aku berharap aku bisa selalu bertemu denganmu" Yasha beranjak pergi tapi kemudian Ashima menarik tangan Yasha pelan "Yasha aku juga berharap kita akan selalu bertemu, bukan hanya saat ini tapi sampai nanti sampai maut memisahkan kita" ada keheningan sejenak
"aku tidak yakin aku akan baik jika kamu tidak bersamaku, aku tidak yakin aku bisa menjalani hariku tanpa bersamamu, jangan pergi terlalu lama atau aku akan menangis nanti" Shima memberikan senyuman yang begitu menawan, tapi Yasha tidak membalas matanya malah berkaca-kaca dan langsung pamit ke dapur untuk menemui ibu ashima.