webnovel

Satria vs Skullix

'Bbbhhoommmrrr'

'Ggggrrrr'

Suara dentuman dahsyat langsung terdengar saat tombak yang Satria lemparkan menghantam bahu kiri Skullix. Kilatan petir berwarna biru langsung menyambar hingga ruangan tempat mereka berada disinari oleh gradasi cahaya berwarna biru. Tubuh Skullix yang besar terlihat oleng ke belakang saking kuatnya hantaman serangan dari tehnik yang Satria gunakan.

Tanah yang mereka pijak terasa mulai bergetar hingga akhirnya mereda saat gradasi cahaya berwarna biru mulai memudar dan lenyap. Raven dan teman-temannya tidak bisa berkata apa-apa mereka tampak takjub dengan kekuatan yang barusan Satria tunjukan.

"Mustahil," gumam Raven.

"Dia bisa menggunakan tehnik seorang lancer?" ujar Zord.

"Lihatlah! Apa yang kalian takutkan juga tetap bisa diserang, apakah kalian hanya ingin mati tanpa melakukan perlawanan? Jika kalian berusaha menghadapinya maka akan ada kesempatan bagi kalian untuk menang, meski itu sangatlah kecil. Tapi jika kalian memilih untuk berdiam diri maka sudah bisa dipastikan kalian akan mati!" tegas Satria.

Tanpa menoleh sedikitpun Satria langsung berjalan maju menuju Skullix yang langsung meraung marah setelah berhasil berdiri lagi. Sesaat setelah Skullix meraung tersebut tiba-tiba saja tanah di sekitarnya kembali bergetar, dari dalam tanah tiba-tiba saja muncul skeleton skeleton dalam berbagai ukuran.

Ada tiga skeleton raksasa dan sisanya adalah skeleton biasa, semua skeleton itu langsung maju di depan Skullix seakan mau melindunginya, tapi Satria terlihat tidak gentar dan terus berjalan maju. Perlahan Satria mulai memegang gagang pedangnya, kini di depannya sudah melesat skeleton skeleton yang menyerupai hewan.

'Trang'

'Treng'

Terdengar suara dentingan senjata beradu saat Satria menebaskan pedangnya untuk menghalau skeleton yang menerjang ke arahnya. Meski tubuh mereka tidak langsung hancur tapi tubuh mereka tetap terpental jauh saking kuatnya tebasan Satria. Percikan percikan api langsung tercipta saat bilah pedang menghantam tubuh skeleton yang maju.

Dua rombongan skeleton yang membawa senjata langsung bergerak secara bersamaan menyerang Satria. Tapi dengan lincah Satria terus maju ke tengah-tengah kepungan skeleton, tubuhnya meliuk-liuk memainkan pedangnya untuk menahan serangan lawan dan membalas serangan. Sementara itu tiga skeleton raksasa juga mulai bergerak disusul oleh Skullix yang mulai menghunuskan kedua pedangnya.

'Trang'

'Dhomr'

Suara dentingan senjata menghantam tulang belulang langsung terdengar, di setiap benturan yang terjadi langsung menimbulkan percikan api yang meledak di titik benturan. Satria terus memainkan pedangnya di tengah-tengah kepungan musuh, beberapa skeleton yang terhantam oleh tebasan Satria tampak langsung beterbangan terpental.

"Tidak mungkin, apakah seorang priest bisa bertarung seperti itu?" gumam Vi.

"Itu mustahil, aku saja seorang swordman tidak bisa memainkan pedang sampai selincah itu," kata Raven.

"Mustahil atau tidak, tapi dia tetap berusaha," tutur Sil yang langsung berusaha bangkit meski tubuhnya masih gemetaran.

"Sil," ujar Lea.

"Aku tidak mau mati disini!" teriak Sil yang langsung merentangkan tangannya menuju Satria.

"Boost: attack!" sambung Sil sembari menggunakan tehnik yang dikuasainya. Kini tubuh Satria di kejauhan sekejap terlihat diselimuti oleh cahaya gradasi berwarna kuning.

"Mereka sudah bangkit ya," gumam Satria tanpa menoleh sedikitpun, dia dengan lincah terus mengayunkan pedangnya menghajar skeleton yang menghadang.

"Aku juga tidak mau mati di sini," kata Vi yang langsung berusaha berdiri dan mengambil busur panah miliknya. tubuhnya yang terlihat gemetar masih terus bergetar.

"Ggwwaarr," tiba-tiba saja Skullix meraung keras dan melesat maju mengayunkan pedangnya mengincar Satria, di zirah bahu kirinya terlihat lubang besar bekas serangan satria, beberapa tulang di bahu kirinya yang patah terhantam serangan Satria tampak mulai menyambung kembali dan beregenerasi. Tombak yang Satria lemparkan tadi juga tampak tergeletak di dekat kakinya.

"Aku sudah menunggunya," batin Satria seraya memegang pedangnya secara horizontal.

"Swordman," ucap Satria pelan mengubah job classnya.

Bayangan gelap pedang Skullix terlihat jelas di atas Satria, bahkan dari ayunannya saja sudah bisa menciptakan suara gemuruh angin yang mengerikan. Raven dan yang lainnya tak mampu bergerak, mereka yakin Satria tidak akan selamat menghadapi monster sekuat itu.

"Kita lihat, siapa yang paling tangguh dan kuat di sini. Skullix!" kata Satria yang langsung memegang gagang pedangnya dengan kedua tangan.

"Fire slash!" ucap Satria sambil mengayunkan pedangnya ke depan seakan menyambut pedang Skullix yang datang. Pedang Satria tiba-tiba saja diselimuti oleh api yang membara.

'Bbbhhhaammmrrr'

Suara dentuman kuat langsung terdengar menggelegar saat pedang mereka berdua beradu, kobaran api langsung membara di sekitar tempat mereka berdiri. Suara dentingan yang begitu kencang terdengar begitu nyaring hingga Raven dan teman-temannya menutup telinga. Sementara itu skeleton-skeleton yang ada di sekitar mereka langsung hancur menjadi abu.

Tanah yang ada di ruangan lantai 10 langsung berguncang bagaikan gempa bumi, bongkahan-bongkahan tanah di sekitar tubuh Satria dan Skullix langsung terangkat dan beterbangan di udara sebelum akhirnya hancur menjadi abu. Cekungan tanah langsung tercipta di sekitar titik benturan saking hebatnya benturan yang terjadi.

Tubuh Satria yang kecil terlihat mampu menahan tebasan satu pedang besar yang dipegang oleh Skullix. Padahal jika dibandingkan tubuh mereka berbanding sangat jauh ukurannya. Kaki Satria yang menopang tubuhnya langsung ambles ke dalam tanah saking kuatnya hantaman pedang Skullix.

"Kekuatan macam apa ini?" gumam Raven.

"Di bisa menahannya?" ujar Zord.

"Pedang ini pasti sudah patah kalau aku tidak melapisinya dengan tehnik pedangku," batin Satria yang langsung menghentakan pedangnya ke atas.

Diluar dugaan tubuh Skullix langsung sedikit terdorong ke belakang serta pedangnya terangkat. Saat itu juga Vi langsung merentangkan busur panahnya, Sil yang terlihat sudah mulai tenang langsung mengambil tongkat sihirnya dan menggunakan sihir support untuk membantu Satria yang masih berdiri berhadapan dengan Skullix.

Perlahan tiga skeleton raksasa juga mulai bergerak sambil membawa senjata mereka menuju Satria. Secara bersamaan ketiga skeleton itu langsung menghantamkan senjata mereka dari tiga sisi, tapi Satria hanya mengangkat pedang di tangan kanannya dengan santai.

'Beugh'

'Trang'

Terdengar suara benturan senjata beradu, tiga senjata besar yang menuju tubuh Satria bisa ditahan hanya dengan sebilah pedang yang dipegang oleh satu tangan saja. Di saat yang bersamaan Vi langsung melesatkan anak panahnya, ujung anak panah itu terlihat langsung terbakar oleh api berkat tehnik yang digunakan oleh Vi.

'Trang'

'Bbrrr'

Serangan Vi tepat menghantam tubuh salah satu skeleton raksasa, tapi anak panahnya tidak bisa menggoresnya sedikitpun. Namun kini skeleton raksasa yang diserang Vi langsung mengarahkan perhatiannya kepada squad Raven, tak berselang lama skeleton raksasa itu langsung maju menuju Vi sedangkan kedua skeleton raksasa lainnya kembali menyerang Satria.

"Raven! Bukankah kau yang ingin membentuk squad kita? Bukankah kau selama ini selalu memimpin kami? Apa keberanianmu sudah lenyap hah?" teriak Sil. Raven yang masih terduduk langsung terhenyak.

"Tidak! Hanya saja, lawan kita saat ini mustahil untuk dikalahkan," ucap Raven.

Bersambung…