webnovel

Bos Dungeon Luxurie Lantai 20

Empat ekor ular raksasa yang ada di dekat rawa langsung mengibaskan ekornya lagi tapi berhasil dihindari oleh Satria dengan mudah. Tiga ular raksasa yang ada di atas tebing juga melesat turun menyerang Satria, tapi dengan lincah Satria menghindari setiap serangan mereka. Suara deburan air rawa terdengar terus menerus saat serangan ular-ular raksasa itu menghantam permukaan air.

Satria sendiri langsung melompat kembali ke tepi rawa, kini tubuhnya sudah basah kuyup oleh air. Seekor ular kembali datang dan mengibaskan ekornya, tapi Satria mengelak ke bawah sambil menangkap tubuh ular yang menyerangnya. Sekuat tenaga Satria mengangkatnya dan membantingnya ke tebing.

'Bbbrrrruugghh'

'Bbbyyuuurrrr'

Ular dengan keras menghantam tebing sampai dari mulutnya mulai mengeluarkan darah, tubuhnya langsung tercebur ke rawa. Tapi dua ekor ular raksasa lainnya datang menuju Satria, dengan cepat Satria melompat ke udara dan bersiap menggunakan tehnik fighter yang dikuasainya.

"Thunder punch!" ucap Satria sambil melesat ke bawah. Tangan kanannya dia kepalkan, mendadak dari tangan kanannya itu terlihat kilatan-kilatan petir yang menyambar.

'Ttttaaarrr'

'Bbbeeeuuggghh'

Tinju Satria dengan telak menghantam kepala seekor ular hingga mengeluarkan suara yang bising. Petir yang menyelimuti tangan Satria langsung menyengat tubuh ular itu dan menyebar melalui air, sontak saja ular lainnya juga ikut tersengat meski damagenya tidak sampai membuat mereka mati.

Ular yang dihantam oleh pukulan petir Satria terlihat langsung hancur berkeping-keping. Sementara keenam ular lainnya terlihat semakin ganas, mereka secara bersamaan menyerang Satria dengan kibasan ekornya. Melihat serangan dari berbagai arah yang datang secara bersamaan itu membuat Satria tidak memiliki celah untuk menghindar.

"Guardian," ucap Satria mengubah job classnya.

"Maksimal defend!" sambung Satria menggunakan tehnik guardiannya.

'Bbbeeuuugghh'

'Bbbbuuukkkhh'

'Bbbyyuurrr'

Terdengar suara benturan hebat saat ekor-ekor ular itu menghantam tubuh Satria, tanah di sekitar rawa itu serasa bergetar karena kuatnya hantaman ular raksasa. Deburan air kembali terdengar karena pergerakan keenam ular. Darah juga mulai keluar dari mulut Satria pertanda dia juga terkena damage dari serangan ular meski tidak terlalu fatal, andaikan saja Satria menggunakan armor, item dan perlengkapan lainnya mungkin serangan seperti itu tidak akan berefek apa-apa.

Satria langsung bergerak ke samping menghindari sebagian serangan ular-ular yang sedang mengamuk, namun kecepatannya dalam job guardian ini juga berkurang drastis. Mau tidak mau tiga hantaman ekor ular kembali mengenai tubuhnya, namun itu lebih baik daripada dihantam enam ekor ular sekaligus. Satria terus berusaha bergerak ke sana kemari menghindari sebagian serangan ular.

"Fighter," ucap Satria kembali mengubah job classnya.

"Icy punch!" teriak Satria sambil melompat, tangan kanannya terlihat mengeluarkan asap putih yang dingin. Udara dingin juga mulai terasa di sektiar tempat itu.

'Bbbeeeuugghh'

Pukulan Satria berhasil menghantam seekor ular dengan telak, tubuh ular itu terlihat langsung kaku membeku. Saat Satria menekan tangannya tubuh ular itu langsung hancur berkeping-keping. Dua ular langsung mengibaskan kembali ekornya, tapi Satria melompat ke tebing. Kaki kanannya dia hentakan ke permukaan tebing sampai meninggalkan jejak pijakan yang cukup dalam, tubuh Satria melesat ke kedua ular yang menyerangnya tadi.

"Double fire punch!" ucap Satria sambil mengepalkan kedua tangannya yang terlihat terbakar oleh api yang membara.

'Bbbeeuukkhh'

'Bbbbuuukkhh'

Secara bersamaan Satria menghantam kedua tubuh ular itu dengan tinju apinya, saat itu juga kedua tubuh ular itu terbakar dan hancur berkeping-keping. Namun sebelum Satria menapak di tanah, tiba-tiba saja sebuah bayangan seekor ular yang lebih besar sudah ada di belakangnya. Sekejap mata tubuh Satria sudah dihantam ekor ular tersebut dengan keras.

'Bbbbeeeuuukkhh'

"Heukh," pekik Satria sambil memuntahkan darah, tubuhnya terpental membentur lima pohon secara beruntun sampai tumbang semuanya.

Satria merasakan rasa sakit yang hebat, sejauh dia datang ke dunia ini baru kali ini rasanya dia merasakan rasa sakit seperti itu. perlahan Satria mulai bangkit kembali sambil memegangi dadanya. Dari mulut dan hidungnya terlihat mulai mengeluarkan darah, tatapannya tertuju kepada sosok ular besar yang baru muncul. Ular itu berkepala seperti kobra dengan dua taring panjang bagaikan gading gajah, ekornya tampak bergerigi dengan tiga cabang.

"Oi oi oi, bukankah itu bos lantai 20 yang ada di Dungeon Luxurie?" ujar Satria dengan mata terbelalak kaget melihat sosok monster yang tidak asing baginya.

"Kenapa seekor Leviathan bisa berada di luar Dungeon? Terlebih damage yang aku rasakan sepertinya dia sudah mencapai level 60," ucap Satria. Setahu dirinya Leviathan yang ada di lantai 20 Dungeon Luxurie hanya memiliki level 50 saja.

"Jika memang ada petualang yang mengambil quest ini bisa dipastikan mereka akan tamat jika tidak tahu cara mengalahkannya," gumam Satria.

Setiap bos lantai Dungeon memang memiliki keistimewaan sendiri, mereka memang sengaja dibuat untuk dihadapi oleh beberapa squad full party. Kelebihan lainnya adalah mereka bisa cepat beradaptasi dengan pola serangan musuhnya, namun developer biasanya memberikan celah sebagai kelemahan setiap bos lantai meski untuk mencarinya perlu kcermatan dan ketelitian yang tinggi. Tapi jika squadnya terdiri dari orang-orang kuat yang berpengalaman, mereka tidak perlu mencari kelemahan tersebut, cukup serang saja sampai HP-nya habis.

Leviathan itu terlihat membuka mulutnya dan mengeluarkan suara yang bising, matanya yang merah menyala menatap Satria dengan tajam. Sementara dua ekor ular raksasa lainnya masih berdiam di kedua sisi Leviathan. Satria kembali berdiri meski rasa sakit masih dia rasakan, tapi berkat siksaan teman sekolahnya selama ini dia sudah terbiasa menahan rasa sakit seperti itu.

"Ini benar-benar menarik, kelihatannya ada banyak perubahan di dunia ini," ujar Satria sambil tersenyum kecil.

Leviathan terlihat membuka mulutnya lebar-lebar, saat itu juga keluar semburan asap berwarna ungu yang melesat menuju Satria. Dengan cepat Satria melompat ke sebuah pohon lalu melompat lagi ke pohon lainnya, terlihat jelas bahwa pepohonan dan rumput yang terkena asap ungu itu langsung melepuh.

Sebagai seorang player yang berpengalaman Satria tahu betul serangan apa saja yang bisa dilakukan oleh Leviathan. Namun di rawa-rawa seperti itu kecepatan Leviathan juga harus diwaspadai karena akan meningkat drastis, Satria terus berlari ke sana kemari menghindari asap ungu yang terus dikeluarkan dari mulut Leviathan.

"Tiga detik lagi," batin Satria sambil terus berlari, benar saja tiga detik kemudian Leviathan kembali menutup mulutnya.

"Thunder punch!" teriak Satria yang langsung melesat mendekati tubuh Leviathan.

'Bbbbuuuukkhh'

'Ttttaarrrr'

Pukulan Satria dengan telak menghantam leher Leviathan, kilatan petir langsung mengalir menyengat tubuh Leviathan. Namun dua ekor ular di dekatnya juga langsung bergerak menyerang Satria dengan kibasan ekornya. Tapi Satria langsung melompat kembali ke tebing, dua ekor ular itu sangatlah mengganggu karena bisa menggagalkan momentumnya menyerang Leviathan.

"Jika aku menggunakan tehnik maksimal attack selagi dua pengganggu itu ada maka akan sangat berbahaya, terlebih tanpa senjata dan item begini variasi seranganku tidak sebanyak biasanya," batin Satria yang langsung menggerakan tangan kanannya ke pinggang.

"Air punch!" ucap Satria sambil melesat menghantam satu ekor ular.

'Bbbeeeuukkhh'

Pukulan Satria dengan tepat menghantam tubuh satu ular, tubuhnya tampak langsung hancur berantakana. Namun Leviathan kembali mengibaskan ekornya, tapi kini Satria sudah waspada karena tahu ada Leviathan. Dia langsung melompat menghindari kibasan ekor, tapi Leviathan langsung membuka mulutnya.

"Itu semburan bisa," pikir Satria saat melihat pola pergerakan Leviathan.

Benar saja tekanan air yang padat dalam kecepatan tinggi langsung melesat menuju Satria yang sedang berdiri di batang pohon. Satria langsung melompat dan berlari ke balik pepohonan, tapi Leviathan menggerakan tubuhnya mengikuti Satria. Semua pepohonan yang terkena semburan bisa padat itu langsung terpotong dan melepuh, bahkan batu besar sampai bisa terbelah saat terkena semburan padat bisa Leviathan.

Perhatian Satria kini masih tertuju kepada satu ular raksasa yang masih berdiam di dekat Leviathan, rencananya dia akan menghabisi ular itu terlebih dahulu agar bisa lebih fokus menghadapi Leviathan. Sosok salah satu bos Dungeon itu memang tidak bisa dilawan dengan konsentrasi terbagi, terlebih Satria melawannya sendirian. Padahal di Dungeon saja player lain biasa melawannya rame-rame dengan squadnya.

"Lima detik lagi," ucap Satria sambil terus berlari memutar mengelilingi rawa. Tepat setelah lima detik Leviathan kembali menutup mulutnya, saat itulah Satria menghentakan kakinya mengincar ular raksasa yang sejak tadi dia incar.

'Gggdddaakkkhh'

"Sial, dia sudah bisa membaca gerakanku," gerutu Satria sebab ekor Leviathan langsung menyambut kedatangannya. Dia tidak menyangka kalau Leviathan sudah bisa beradaptasi dengan pola serangannya secepat itu.

"Double thunder punch!" kata Satria sambil menghantamkan kedua tinjunya menahan hantaman ekor Leviathan.

'Bbbhhhaammmnnnrrr'

Terdengar suara benturan dahsyat yang disertai kilatan petir yang menyambar, Leviathan terlihat meraung kesakitan sambil mengibas-ngibaskan ekornya secara membabi buta. Tampak ekornya sedikit menghitam karena sengatan petir yang menyelimuti tangan Satria, sedangkan Satria sendiri terpental dan jatuh ke rawa.

Namun karena jatuh menghantam permukaan air dia hanya merasakan sedikit rasa sakit saja, sebab itulah Satria kembali bangkit dan menghentakan kakinya hingga tubuhnya melesat menuju ke arah ular raksasa yang ada di dekat Leviathan. Dengan cepat Satria langsung mengangkat tubuh ular raksasa itu dan dilemparkan ke udara, Satria juga langsung melompat tinggi menyongsong ular raksasa yang akan jatuh.

"Fire punch!" ucap Satria sambil menghantamkan tinjunya menghantam tubuh ular sampai hancur berkeping-keping. Potongan-potongan tubuhnya berjatuhan ke rawa, setelah menghancurkan semua ular itu Satria langsung menapak di tepi rawa sambil menatap tajam Leviathan yang terlihat semakin ganas.

"Daya tahan tubuhnya memang hebat, sisiknya itu bahkan bisa mengurangi damage dari serangan sihir dan tebasan pedang. Satu-satunya kelemahan tubuh Leviathan hanya ada di lehernya yang memiliki sisik lebih lunak dan tipis," gumam Satria. Jika saja dia memiliki senjata maka tidak akan membutuhkan waktu lama untuk menghabisi Leviathan.

"Ngomong-ngomong soal senjata, kalau tidak salah taring beracun milik Leviathan itu juga sekeras dan sepadat baja. Mungkin jika menemukan alat penempa senjata yang tepat aku bisa menjadikannya pedang," kata Satria sambil tersenyum senang. Satria mulai berjalan perlahan mendekati Leviathan yang mulai membuka lebar mulutnya.

"Kau memang hebat sebagai salah satu bos lantai Dungeon Luxurie, tapi sayang petualang yang kau hadapi malah diriku," kata Satria sesaat sebelum Leviathan kembali menyemburkan asap berwarna ungu. Kelihatannya pertarungan kali ini akan menjadi duel satu lawan satu, player vs monster.

Bersambung…