"Tentu saja… karena aku ini bukan manusia biasa. Melainkan, aku ini adalah sebuah mahluk yang… yang…."
Night menahan ucapannya dengan ragu. Alih-alih melanjutkan ucapannya itu, mahluk itu malah menyunggingkan senyuman pada Honey. Kedua matanya terlihat seperti tengah mengamati ekspresinya.
"Kau tak penasaran siapa aku yang sebenarnya? Aku khawatir kau nanti malah ketakutan."
Honey diam beberapa saat lagi. Dia tak bisa langsung menjawab pertanyaan yang sepertinya menjebak itu.
Gadis itu mengalihkan pandangannya ke arah jendela. Hujan masih saja turun dengan lebat di luar sana, yang mana artinya mereka akan tertahan bersama di sini lebih lama. Honey penasaran apa yang akan terjadi nanti kalau dia mengikuti perbincangan Night.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com