webnovel

Direktur Sleep And See

Cerita ke 33 : Direktur Sleep And See

Seorang pria berkali-kali melihat jam tangan yang ia kenakan di tangan kanannya. Ia tak sabar sampai lift mencapai lantai yang ia tuju. Begitu pintu terbuka ia menghardik petugas yang duduk di resepsionis.

"Lain kali buatlah dirimu berguna. Apa gunanya aku memperkerjakanmu jika kau hanya di sini dan membiarakan semua orang melewatimu begitu saja?"

Merasa bersalah, reseptionis yang ada di depannya hanya diam dan meminta maaf. Rupanya itu tak cukup untuk meredakan emosi pria dengan setelan jas mahal. Ia segera menumpahkan emosinya kepada wanita cantik yang berdiri di depan meja.

"Bukankah kau wanita murahan kekasih John? Sejak kapan kau bisa masuk ke sini?"

Mendengar ucapan kasar terlontar untu dirinya, wanita itu segera menoleh.

"Harusnya aku yang bertanya, atas dasar apa kami harus mempertahankan CEO sepertimu?"

Kata-kata wanita yang dihina olehnya tepat mengenai hati si pria. Ia seperti baru saja diserang oleh rudal berkekutan besar yang cukup untuk menghanguskan kota Nagasaki dan hirosima. Yang hancur bukan cuma harga dirinya tapi juga kepercayaan dirinya.

"Kau?! Berani"

"Tuan CEO, dari pada menghabiskan banyak waktu untuk berdebat dengan saya, akan lebih baik anda berdebat dengan orang-orang yang telah menunggu anda. Jangan lupa pastikan anda akan baik-baik saja setelah keluar dari ruangan itu."

Menyadari kata-kata wanita yang di depannya tidaklah salah, Kalleb segera pergi dan masuk ke ruangan. Dalam hatinya berkecambuk. Ia juga tak sudi kehilangan semua posisi yang ia telah raih selama ini. Diam-dia ia memasukkan nama wanita yang menghinanya itu ke dalam daftar hitam.

Jika saja ia sedang tidak dalam keadaan dahrurat, ia pasti sudah membuat wanita itu menyesal dan berlutut memohon ampun.

Masuk ke dalam ruangan rapat, pria yang bernama Kalleb ini semakin tidak seang. Seseorang mencoba memprovokasi para pemegang saham tanpa kehadirannya.

"Jika kalian tidak bisa memberikan bukti diri kalian tidak bersalah atau terlibat dalam skandal yang mnyeretku, maka aku akan menyeret kalian semua ke penjara."

Mendengar hal itu, Kalleb mengebrak meja dan membentak. Ia mengingatkan siapa dan apa perannya saat itu.

"Tanpa aku, perusahaan ini sudah bangkrut! Kau hanya bisa pergi tanpa peduli pada semua karayawan di sini. Lihat yang aku lakukan, aku membuat Sleep and See terkenal dan memiliki cabang hampir di seluruh duni!"

"Aku tidak mempermasalahkan apa perananmu Kalleb. Aku hanya ingin tau, bagaimana kau bisa mendapat izin dari setiap negara untuk perusahaan Sleep and See. Seperti yang kita semua tahu, banyak negara-negara yang menganut kepercaaan tertentu menentang program ini. Dan bagaiman bisa tiba-tiba saja dalam lima tahun ada banyak orang mau mempercayakan hidup mereka di Sleep and See tanpa takut mati sedikit pun?"

Mendengar Lux bicara seorang wanita mendekat, "Jika kau tak tahu caranya berbisnis, diam dan nikmati saja hasil uangnya. Bukankah itu yang kita semua inginkan?"

Ucapan satu-satunya wanita itu cukup provokatif dan membuat semua pemegang saham setju.

"Baiklah, kalau begitu. Aku minta semu data perjanjian kalian dengan pihak-pihak pemerintah. Juga perjanjian dengan beberpa klien yang meninggal. Aku ingin tahu mengapa ini semua harus di limpahkan kepadaku?"

"Omong kosong!" , wanita yang tadi berdiri kembali ke temat duduknya. "Kau bukan siapa-siapa lagi di sini. Kau tidak bisa mendapatkan semua yang kau inginkan."

Diam-diam Kalleb merasa lega atas ucapan wanita yang membantunya. Ia tahu betul setiap kesepakatan yang ia buat tidak serta merta kesepakatan yang sah dan legal secara hukum. Ada beberapa kesepakatan yang akan membuatnya terpojok jika itu ekspos ke publik. Tentu saja izin dan kesepakatan tidak ia sendiri yang melakukan, namun ada campur tangan wanita yang baru saja membantunya.

Memasukkannya dalam jajaran pemegang sahan memanglah keputusan yang tepat. Dengan statusnya sebagi istri seorang perdana mentri negara hebat, membuat wanita ini tahu cara mendapatkan izin dan dukungan.

"Maka kau lupa siapa aku?" semua orang tertegun dengan ucapan Lux. "Aku memikili lima puluh persen saham di sini."

"Jika aku terbukti bersalah karena ulah kalian, maka nasib kalian juga hanya akan menunggu hari."

Seseorang mengangkat tangan, ia adalah pemegang saham termuda. "Aku setuju dengannya. Jika ia terbukti bersalah maka izin semua perusahaan akan segera diselediki. Jika itu terjadi, aku yakin kesepakatan busuk yang siapa pun diantara kita buat akan terkuak."

"Kau! Anak kecil sebaiknya diam saja!"

Pria itu menoleh ke arah wanita yang membentaknya. "Nyonya, aku tahu kau istri perdana mentri sekaligus diektur utama saat ini. Tapi bukan berarti kau lupa bahwa aku juga memiliki sepuluh persen saham. Itu berarti ada sepuluh dan lima puluh lima , total enam puluh lima. Jumlah kami cukup untuk membuat Tuan CEO kita memberikan apa yang Tuan Lux minta seklaigus melengserkan anda."

"Aku juga setuju." Kata seseorang dengan lima persen saham. "Kita harus bisa membuktikan pemilik saham sekaligus pendiri Sleep and See tidak bersalah. Jika tidak, maka kita akan menghadapi tuntutan mereka yang lebih besar. Izin dan bisa berakibat penurunan nilai saham. Aku yakin, kita semua tidak ingin bangkrut dan miskin di sini bukan?"

Mata Kalleb menunjukkan aura gelapnya. Ia tahu apa yang akan terjadi berikutnya.

"Jika kau memang tidak membuat kesepakatan yang illegal dan tidak membunuh semua klien itu dalam program, aku yakin tidak ada yang perlu disembunyikan. Bukankah begitu?"

Kalleb semakin tidak senang. Ia mengepalkan tangannya diam-diam.

"Kecuali, Ka memang benar-benar terlibat dalam pembunuhan ini."

Pidato singkat pemengang saham termuda membuat semua orang bungkam. Hanya lima menit diskusi itu berlangsung, tapi semua orang tahu ke arah mana pembicaraan.

"Jika kami memintamu kembali, apa kau bisa jamin. Kami selamat dari tuntutan semua pihak? Meskipun kami melakukan kesepakatan tidak wajar?"

Wanita yang menggunakan lipstick ungu tua kini mulai melunak.

"Aku tidak janji, tapi aku akan usahakan menyelamatkan perusahana ini sebisa mungkin. Termasukkebebasan kalian semua di sini."

"HA hahaha " suara tawa Kalleb menggema di ruangan itu.

"Pada akhirnya kalian semua akan menyingkirkan aku? Kalian memeang busuk dan tidak tahu berterima kasih."

"Tutup mulutmu anak muda. Kau dan wanita itulah yang diam-diam memaksa Sleep and See menandatangai kesepakatan rahasia dan tertutub dengan negara-negara lain secara ilegeal. Jangan salahkan kami!"

Mendengar kesimpukan yang ada Lux segera pergi meninggalkan ruangan. Di depan pintu ia menoleh dan mngingatkan agar Kalleb segera membuka semua akses untu dirinya. Maka dengan ini posisi direktur utama otomatis pindah dari wanita yang berkedudukan sebagai istri perdana mentri ke tangan Lux Hemel Imannuel.

Di luar ruangan seorang wanita masih menunggu Lux.

"Kau membuang sepulu menit hanya untuk berdebat dengan CEO kalian?" tanya wanita yang bediri dengan penuh elegant.

"Masalahnya bukan Kalleb tapi istri dari perdana mentri yang menjabat sebagi direktur utama."

Mendengar kata istri pedana mentri membuat Vina berfikir sejenak. "Pantas saja, dalam lima tahun kalaia berhasil mengantongi izin pendirian cabang-cabang di seluruh dunia."

"Ya sudahlah, ayo kita pegi."