webnovel

Rayhan

Hari menjelang petang, namun lantaran teriknya sinar mentari membuat langit nampak begitu indah dengan kilau kemerahan. Rayhan kembali ke rumah dengan menggunakan taksi yang sebelumnya ia tumpangi . Tubuhnya terasa penuh remuk dan penuh keringat setelah seharian beraksi sendirian .

Taksi berhenti tepat di depan rumahnya dan langsung masuk hingga ke halaman. Ia turun tepat di depan pintu masuk rumahnya yang tergolong mewah dengan halaman yang sangat luas . Memang akan sangat melelahkan jika ia harus turun di gerbang dan berjalan menuju pintu . Sesampainya di dalam ia langsung merubuhkan badannya di sofa depan ruang tamu .

"Apa yang kau lakukan?" ujar seorang pria bertubuh tegap dan berparas indo yang tiba-tiba menghadang Rayhan .

"Hai kak, ada apa? " balasnya santai sambil terus beranjak duduk dan mengangkat kaki ke atas meja di depannya .

"Bersikaplah sopan seperti orang terhormat ." bentak lelaki itu sambil menurunkan paksa kaki Rayhan dari atas meja . Ia pun beralih duduk di samping Rayhan dan menatap nya dengan perasaan penuh curiga .

"Ada apa denganmu kak, Tidakkah kau terlalu berlebihan menyambut ku setelah jalan-jalan . Aku letih sekali setelah bermain seharian . " ujarnya sambil memejamkan mata .

"Apa yang kau incar dari gadis itu? Tidakkah terlalu berlebihan merisaknya seperti itu. Sudah lah Rayhan , biarkan dia bahagia dengan keluarganya . Kau akan menyesal jika berurusan dengan keluarga Pradipta . Tidakkah kau tahu jika mereka pemilik saham terbesar perusahaan ayahmu ?Mereka masuk deretan orang paling berpengaruh di negeri ini."

"Ayolah kak, jangan berlebihan ." ujar Rayhan sambil membenarkan posisi duduknya .

"Keluarga Pradipta itu adalah keluarga laki-laki itu . Mungkin memang benar jika ia diasuh oleh keluarga Diza dan Diza adalah tunangannya . Tapi tetap saja Kanaya bukanlah Diza dan dia mengetahui kebenarannya . " bantahnya santai membuat laki-laki dihadapannya geram dan melemparkan sebuah dokumen kepangkuannya .

Sekelumit tentang Rayhan

Ia adalah putra tunggal dari Bapak Randi Adzana , Seorang ayah tunggal sekaligus pemilik perusahaan kontraktor nomor 2 di negara ini . Siapa di urutan teratasnya , tentunya Bapak Andri Putra ayahanda dari Diza .

Rayhan tumbuh dalam lingkungan keluarga yang bergelimang harta . Namun kekuasaan dan kekayaan tak selalu membuat orang bahagia , melainkan bertambah buta dan tidak peduli terhadap keluarga .

Semenjak kecil Rayhan tumbuh dan besar di tangan pengasuh . Ayahnya yang gila bekerja hampir tidak pernah ingat waktu untuk pulang . Ia dititipkan pada seorang ibu paruh baya yang mengasuhnya tanpa rasa iba .

Rayhan kecil harus hidup seorang diri tanpa kasih sayang kedua orang tuanya . Sang ibu meninggal secara tragis dalam sebuah kecelakaan ketika usianya baru menginjak 8 tahun. Ibunya kedapatan tidur bersama pria lain dalam keadaan mabuk . Dan meninggal dalam pelariannya karena kecelakaan .

Hidupnya pun semakin menderita lantaran penyakit jantung yang dideritanya bertambah parah . Bapak Randi selaku ayah sesungguhnya amat mencintai putra nya , ia bahkan rela berusaha mati-matian demi mendapatkan donor jantung untuk putranya itu . Namun , lantaran kasus perselingkuhan san ibunda ia menjadi membenci anaknya karena berfikir Rayhan adalah anak haram dari perselingkuhan istrinya .

Ia memilih untuk menutup mata dan telinga dari kebenaran . Ia bahkan sama sekali tidak berani melakukan tes kepada Rayhan apakah ia sungguh putranya atau bukan . Ia memilih untuk membesarkan Rayhan sebagai manusia yang berperasaan. Manusia yang memiliki hati iba melihat seorang anak hidup dalam penderitaan.

Hanya atas dasar kemanusiaan . Terkadang ia berfikir kesalahan orang tua belum tentu merupakan kesalahan anak . Tetapi melihat anak di depannya , ia selalu teringat perbuatan buruk istrinya dan kemungkinan bahwa anak ini bukanlah putranya .

Setelah kematian sang istri, Tuan Randi memutuskan untuk mengambil persetujuan donor organ tubuh dari istrinya kepada sang putra . Ia yang sebelumnya begitu menyayangi Rayhan , masih memiliki hati untuk tersentuh ketika melihat Rayhan kritis lantaran kepergian sang ibu . Kondisi jantungnya yang sangat lemah membuat ia nyaris kehilangan nyawanya akibat rasa sedih kehilangan ibunya .

Kondisinya begitu lemah hingga tidak mampu menerima kabar buruk kehilangan sang ibu . Jantungnya nyaris berhenti setelah ia tak sadarkan diri hampir dua hari selama ibunya kritis . Dan begitu sang ibu menghembuskan nafas terakhir, dengan permintaan pasien dan persetujuan wali yaitu sang ayah prosedur operasi pun dilaksanakan .

Ibunya meminta maaf dengan setulusnya kepada sang ayah dan memberikan wasiat berupa persetujuan pendonoran organ tubuh untuk sang anak. Akhirnya kehidupan malang sang Ibu pun berakhir dan digantikan oleh hidup baru sang anak yang tak kalah menyedihkan .

Rayhan bukan hanya kehilangan sosok ibu tetapi juga ayahandanya yang membencinya sejak kepergian sang ibu . Rayhan kecil melakukan operasi berat sendirian , terbaring di rumah sakit sendirian dan kembali ke rumah masih seorang diri . Hanya orang kepercayaan ayahnya dan seorang gadis kecil yang masih mempedulikan keadaannya .

Gadis kecil yang manis yang selalu memanggilnya kakak dan menunggunya menikmati senja bersama . Gadis kecil yang akhirnya melupakan dirinya karena sebuah tragedi . Gadis itu kehilangan seseorang yang paling berarti dalam hidupnya dan mengubah arah ingatannya . Ia menghapus segala ingatannya yang berhubungan dengan Rayhan dan pangeran masa kecilnya .

Kenangan itu sesungguhnya juga melukai Rayhan , namun ia selalu berusaha kuat dan tegar menghadapi beratnya beban hidup yang ia jalani . Dan tumbuh menjadi sosok yang tangguh dan tetap ceria . Kenakalannya hanyalah simbol dari kesepiannya . Namun tak ada yang benar-benar mengerti perasaanya kecuali orang kepercayaan ayahnya yang sudah seperti seorang kakak untuknya .

Ialah lelaki yang berada di hadapannya saat ini . David.