webnovel

Sister Prostitution for Your Money (21+)

Berbagai jenis bunga memiliki filosofinya sendiri. Mereka sering kali dijadikan sebagai lambang cinta, kasih sayang, kesedihan dan lainnya karena menyimpan berbagai pesan bermakna yang mendalam. Kehidupan manusia sama halnya dengan bunga, mengalami masa bahagia saat tumbuh dan berkembang, namun akan kembali ke tanah saat sudah tiba waktunya. Banyak hal yang datang dan pergi begitu saja tanpa disangka-sangka ketika menjalani kehidupan yang tak seindah bunga ini, tak jauh berbeda dengan kehidupan Kaori dan Misaki. Banyak hal yang harus dilewati oleh kakak beradik itu, mulai dari hidup tanpa orang tua, bekerja keras demi memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga terlibat di dalam pekerjaan yang terlarang. Kaori terpaksa bekerja di sebuah klub malam. Hingga suatu malam, Kaori bertemu Ryuu, seorang pria muda dan kaya raya yang terpikat oleh kecantikannya. Ryuu jatuh cinta dan berniat "membeli" Kaori dari dunia malam untuk menjadikannya istri. Tapi Kaori tahu, pernikahan itu bukanlah cinta, melainkan kepemilikan. Ia menolak, meski tawaran uang yang diberikan sangat besar. Namun dia sadar bahwa biaya hidupnya terus menekan, Kaori berada diambang keputusasaan. Dalam keputusan paling gelap yang pernah dia ambil, Kaori menawarkan sesuatu yang lebih berharga dari harga dirinya sendiri, adiknya. Tapi ternyata, keputusan itu membawa Kaori ke jurang penyesalan, ketika cinta, keluarga dan harga diri bertabrakan dalam satu tragedi.

Sinta_Koumori · Realistic
Not enough ratings
224 Chs

Pergi ke Rumah Sakit

Kaori berlari di lorong rumah sakit, mencari ruangan tempat adiknya di rawat. Setelah ketemu, ia segera masuk dan melihat Misaki yang sedang berbaring di ranjang. Dia pun menghampirinya.

"Misaki-chan!" lirihnya pelan sembari menatap wajah sang adik yang masih terlelap.

Kaori memeluk Misaki dengan erat. Walau ia masih membenci adiknya karena beberapa hal, sesungguhnya ia sangat takut Misaki meninggalkannya sendirian. Ia sudah kehilangan banyak orang yang ia sayangi, tentu tak ingin merasakan hal seperti itu lagi.

Misaki sadar jika ada suara kakaknya, ia juga merasakan tubuhnya dipeluk. Ia pun membuka mata dan terkejut melihat Kaori yang sedang memeluknya sembari menangis.

"Onee-chan!" katanya dengan suara yang serak.

Mendengar suara Misaki, Kaori melepaskan pelukannya. Lalu berkata, "Bagaimana keadaanmu?"

"Aku merasa sakit kepala, tetapi sekarang sudah tidak apa."