webnovel

Sister Prostitution for Your Money (21+)

Berbagai jenis bunga memiliki filosofinya sendiri. Mereka sering kali dijadikan sebagai lambang cinta, kasih sayang, kesedihan dan lainnya karena menyimpan berbagai pesan bermakna yang mendalam. Kehidupan manusia sama halnya dengan bunga, mengalami masa bahagia saat tumbuh dan berkembang, namun akan kembali ke tanah saat sudah tiba waktunya. Banyak hal yang datang dan pergi begitu saja tanpa disangka-sangka ketika menjalani kehidupan yang tak seindah bunga ini, tak jauh berbeda dengan kehidupan Kaori dan Misaki. Banyak hal yang harus dilewati oleh kakak beradik itu, mulai dari hidup tanpa orang tua, bekerja keras demi memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga terlibat di dalam pekerjaan yang terlarang. Kaori terpaksa bekerja di sebuah klub malam. Hingga suatu malam, Kaori bertemu Ryuu, seorang pria muda dan kaya raya yang terpikat oleh kecantikannya. Ryuu jatuh cinta dan berniat "membeli" Kaori dari dunia malam untuk menjadikannya istri. Tapi Kaori tahu, pernikahan itu bukanlah cinta, melainkan kepemilikan. Ia menolak, meski tawaran uang yang diberikan sangat besar. Namun dia sadar bahwa biaya hidupnya terus menekan, Kaori berada diambang keputusasaan. Dalam keputusan paling gelap yang pernah dia ambil, Kaori menawarkan sesuatu yang lebih berharga dari harga dirinya sendiri, adiknya. Tapi ternyata, keputusan itu membawa Kaori ke jurang penyesalan, ketika cinta, keluarga dan harga diri bertabrakan dalam satu tragedi.

Sinta_Koumori · Realistic
Not enough ratings
224 Chs

Surat Dari Kei

Foto Kaori dengan orang tua kandungnya menjadi penutup kenangan di dalam album itu. Ia menaruhnya kembali di atas meja. Kini, tangannya meraih surat dari Kei. Perlahan, ia membuka amplop coklat itu dan menarik keluar dua lembar kertas putih yang terlipat rapi.

“Bisakah kau membacanya untukku?” tanya Misaki.

Kaori mengangguk. “Tapi, bagaimana jika aku menangis? Mungkin akan ada tulisan Kei yang membuatku sedih.”

“Kita akan menangis bersama.”

Kaori menarik napas panjang, seolah menyiapkan diri untuk menghadapi apa saja yang Kei tulis di kertas itu. Ia membuka lipatan kertas-kertas itu perlahan. Matanya menyapu baris pertama, lalu berhenti sejenak.

Untuk Kaori dan Misaki,

Jika kalian membaca surat ini, mungkin aku sudah pergi jauh dari panti.