webnovel

Sistem toko

Setelah mengetahui dirinya meninggal. Arya menemukan dirinya berada di tubuh seorang laki-laki dengan dunia yang sangat berbeda dari yang dia ketahui. Didunia dimana yang lemah akan ditindas dan yang kuat memerintah. Arya menjadi yatim piatu di dunia ini dan harus melakukan semuanya sendiri dan hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri. Tapi tidak lupa juga dengan Sistem yang akan membantunya menjadi pemilik toko terhebat.

Samid_Amusuk · Urban
Not enough ratings
20 Chs

Bab 5 - Dontae

Dontae adalah seorang remaja yang lebih muda dari pada Arya dalam tubuh itu dengan usianya satu tahu lebih muda dari pada Arya yang berarti umurnya adalah 17 tahun.

Tinggi badanya sedikit lebih tinggi dari pada kebanyakan anak-anak seusianya. Tingginya adalah 171 tahun dan tubuhnya sedikit kurus tetapi masih belum bisa dibilang kurus.

Dengan umurnya yang 17 tahun berarti sekarang adalah kesempatan terakhirnya untuk dapat masuk ke dalam Akademi Dragon Cloud.

Akademin Dragon Cloud memiliki persyaratan pendaftaran maksimal usia adalah 17 tahun yang berarti jika dia gagal maka dia tidak bisa mengikuti lagi pendaftaran tahun depan dan masa depannya menjadi sama dengan kedua orang tuanya.

"Aku tidak bisa gagal disini, aku pasti akan berhasil dan menjadi seorang penyihir. "Kata Dontae dengan penuh keyakinan dan tekad "Dengan begitu aku bisa membuat keluargaku lebih baik dan martabat kami naik... Lalu setelah itu.."

Dontae sama sekali tidak bisa menyelesaikan kata katanya karena dirinya sangat marah dan bahkan tidak ingin melanjutkan perkataannya.

Karena amarahnya sebuah ingatan bermain di kepalanya yang membuatnya semakib marah.

Orang-orang yang merendahkan mereka, orang-orang yang memiliki status tinggi yang menggertak keluarga mereka hanya karena status mereka yang rendah.

Dontae denga marah mengenggam erat kedua tangannya dan salah satu tangan Dontae menggenggam sebuah kantong kulit yang berisikan semua uang tabungannya.

"Jika gagal... "Ekspresi Dontae menjadi buruk saat memikirkan dirinya tidak berhasil lolos.

"Tidak, tidak... Aku sama sekali tidak boleh berpikiran negatif terlebih dahulu, apapun bisa terjadi. Dewa!!! bantulah saya"Kata Dontae sambil menggelengkan kepalanya menghilangkan pemikiran negatif tersebut dan berdoa kepada dewa didunia ini. Dia tidak khusus berdoa kepada satu Dewa melainkan kepada dewa apapun yang bisa membuat dirinya lolos.

Dontae melakukan jogging ke arah Akademi, jarak antara penginapannya dan Akademi cukup jauh belum lagi dia agak kesiangan.

Matahari sudah hampir berada di tengah dan mungkin satu atau satu setengah jam lagi sebelum matahari mencapai tengah dan jika menjadi tengah hari maka dia perlu menunggu beberapa jam lagi.

Melihat posisi matahari, Dontae mulai mempercepat langkahnya dan dia menjadi berlari.

Untung di jalan itu orang tidak terlalu ramai berada di jalan karena ini siang hari dimana orang-orang mulai bekerja.

...

Beberapa menit kemudian.

*Sfx : Nafas terengah-engah*

Dontae berhenti berlari dia melihat ke arah kerumunan sambil terengah-engah. Berlari sangat menguras tenaganya terlebih lagi cukup banyak orang yabg berada di jalan saat mendekati akademi jadi dia harus melakukan banyak menghindar sambil mempertahankan kecepatannya.

Dontae sudah memiliki stamina yang cukup baik untuk anak seusianya karena dia sering membantu kedua orang tuanya di sawah dan dia juga kadang kadang menggunakan sawah untuk melatih staminanya.

"Aku terlambat "Erang Dontae dengan kecewa "Seharusnya aku mendengarkan apa kata Pemilik penginapan "

Dia melihat kerumunan yang sngat besar dan juga rapat, bahkan jika Dontae berencana untuk menyelinap masuk masih tidak akan bisa karena ukuran tubuhnya.

Melihat kerumuanan itu Dontae hanya bisa kecewa karena dia tidak mendengarkan nasihat dari pemilik penginapan dan datang terlambat, melihat kerumunan itu dia sudah tau bahwa kesempatan hari ini sudah berakhir dan hanua bisa menunggu esok hari.

Dontae memutuskan untuk kembali ke penginapan, karena jumlah kerumunan itu sangatlah banyak bahkan di saat setelah jam istirahat dia masih ragu dia akan mendapatkan kesempatan.

Namun, dia melihat seorang pria berjalan menuju arah yang tidak terlalu jauh dari kerumunan dan pria itu melakukan hak yang mencengangkan.

'seorang mage ruang!!! 'Teriak Dontae dalam pikirannya dengan tidak percaya.

Dia melihat pria itu mengeluarkan sebuah Stand yang memiliki ukuran sedikit diatas rata-rata dari ruang kosong.

Yang bisa melakukan hal seperti itu hanyalah Mage ruang.

Mage ruang adalah seorang penyihir yang berpspesialis dalam memanipulasi ruang.

Tidak semua orang bisa menjadi mage ruang ataupun mage lainnya, karena spesialis dari seorang mage ditentukan oleh jenis elemen apa yang dia miliki.

Jadi mage api tidak bisa berubah menjadi mage ruang dan juga sebaliknya.

Setelah Affininitas orang di tentukan maka dia adalah Jenis mage yang sesuai dengan Spesialisnya.

Dan Affinitas Ruang sangatlah langka dibandingkan dengan Affinitas yang biasanya di ketahui.

"Kenapa Mage ruang berada di sini? "Renung Dontae.

Dia memikirkan alasan dari Seorang Mage Ruang yang perkasa berada di sini.

Setelah beberapa saat mata Dontae menjadi bersinar terang saat sebuah pemikiran masuk ke dalan pikirannya.

Apakah dia ingin mencari seseorang menjadi muridnya?

Itu bisa saja terjadi karena seorang Mage Ruang dikenal sebagai aneh diantara Mage lainnya.

Menjadi Murid dari Mage Ruang akan menjadi sebuah Jackpot dan Dontae memiliki Fantasy menjadi seorang murid dari Seorang Mage Ruang.

"Aku harus menjadi muridnya!!! "Kata Dongtae dengab penuh tekad "Bahkan jika aku tidak diterima oleh Akademi menjadi murid Mage Ruang lebih berarti"

Mage ruang lebih dihormati dari pada Jenis mage lainnya karena mereka sangatlah langka bahkan dihormati juga oleh mage lainnya karena Mage ruang membuat cincin antariksa yang membantu Mage lainnya.

Dontae hanya mengetahui hal sederhana itu sama sekali tidak mengetahui hal-hak yang bisa dilakukan oleh Mage ruang jika dalam pertempuran.

Dontae dengan semangat dan penuh fantasy mendatangi Mage ruang itu berharap bahwa dia akan diterima oleh Mage ruang yang membuka stand yang sebenarnya adalah MC kita yaitu Arya.

Arya melihat Anak muda yang datang ke arah Standnya, namun anak muda itu memiliki senyum bahagia diwajahnya.

"Selamat siang tuan mage "Kata Dontae dengan hormat dan juga takjub karena Mage ruang itu memiliki umur yang sama dengan dirinya.

Mendengarnya, Arya langsung mengerutkan kening karena terkejut.

Dia bukanlah seorang mage melainkan Seorang Transmigrator yang menempati tubuh ini dan bahkan tubuh yang dia tempati bukanlah seorang Mage melainkan anak miskin.

"Aku bukan seorang mage"Sangkal Arya dengan tenang.

Melihat Mage di depannya menyangkal Dontae merasa bahwa ini adalah semacam ujian yang diberikan oleh Mage ruang.

'Apa yang harus aku lakukan untuk lulus ujian ini ?!'Pikir Dontae dengan penuh pemikiran.

"Tentu saja kamu bercanda tuan, seorang yang memiliki karisma seorang mage ruang sepertimu tidak mungkin bukan seorang mage ruang"Kata Dontae dengan penuh percaya diri.

'Huhuhu... Dia tidak akan tahu bahwa aku melihatnya mengeluarkan Stand dari udara kosong dan pasti akan membuatnya berpikir bahwa aku memiliki wawasan yang sangat luas'Pikir Dontae dengan senang karena apa yang dia katakan.

Arya membwrikan wajah tenang dan Melihat pria yang seperti salah sangka bahwa dirinya sebagai seorang Mage terlebih lagi sebagai mage ruang.

[Sepertinya dia melihatmu mengeluarkan barang dari inventory Tuan]

'Mungkin kamu benar 'Pikir Arya setuju dengan perkataan Tio.

Arya ingin memberitahukan kepada Dontae bahwa dia bukanlah seorang mage ruanh tapi berhenti karena sebuah ide muncul di kepalanya.

Dengan senyum cerah Arya menggelengkan kepala dan mengaku "Kamu memiliki wawasan yang luar biasa untuk anak seusiamu, aku sepertinya terlalu buruk dalan penyamaranmu "

"Tidak, tidak Tuan. Penyamaranmu sangatlah luar biasa jika bukan karena saya memiliki pengamatan yang luar biasa sejak masih kecil maka mungkin aku tidak bisa melihat ke dalam penyamaranmu "Kata Dontae sambil menggelengkan kepalanya sambil memberikan kebohongan lain.

[Dia berbohong master]

'Aku tahu, terlihat dengan sangat jelas bahwa dia adalah seorang amatir dalam akting. 'Pikir Arya tersenyum.

Melihat senyum Arya, Dontae merasa bahwa apa yang dia lakukan itu adalah benar.

Tapi sayangnya dia salah.

'Dia adalah anak yang mudah tertipu dan masuk ke dalam perangkap '

[Anak yang malang]

Dontae tidak tahu bahwa dia sudah jatuh ke dalam skema dari jiwa tua yang licik.

Dia sama sekali tidak tahu apa yang Arya rencanakan untuk dirinya.