webnovel

Bab 459 anak kecil

Sasha, sofy dan Robin mulai sabuk untuk mempersiapkan kerajaan suci yg baru terbentuk, sedangkan Chang di pergi menemui elen dengan tujuan membantu mereka agar dapat memperkenalkan kerajaan suci yg baru. tentu saja sangat mudah bagi Chang di untuk menemukan elen, karena dia sudah menempatkan pelacak pada pedang yg di miliki oleh elen.

saat Chang di muncul, sebuah semburan api tiba tiba menyapu tubuh Chang di. tentu saja itu semua terhalang oleh perisai transparan. lalu Chang di menatap elen dan seroang loli di sebelah elen yg masih tertegun dan Chang di dengan mengambil senjata mereka berdua. "apa yg kamu lakukan, kembalikan senjataku." tapi Chang di mengabaikan teriakan Mila yg merupakan salah satu loli penari perang. Chang di langsung mengangkat kedua senjata mereka ke atas dan energi angin dan es yg kuat mulai terpancar darinya. "ice tornado" Chang di langsung mengarahkan kedua senjata tersebut ke arah para naga dan pusaran tornado yg sangat dingin langsung menghantam naga naga tersebut. bahkan perisai yg bisa menangkis sihir naga juga tidak mempan di hadapan serangan Chang di yg tidak hanya menggunakan sihir naga, tapi juga energi alam di sekitanya. setelah beberapa saat naga naga tersebut berubah menjadi patung es dan hancur berkeping keping menjadi cahaya putih yg memasuki tubuh chang di.

lalu Chang di melemparkan tongkat itu kepada Mila dan perlahan mendekati elen lalu dengan lembut memeluk pinggangnya. "lama tidak bertemu nona eledora, kamu menjadi semakin cantik dan sedikit mesum" elen langsung mengambil pedangnya dan memasukannya kedalam sarung sambil menatap Chang di. "kamu juga berubah banyak, terlihat lebih tampan dengan rambut panjang." Chang di langsung tersenyum. "jadi apa sekarang aku punya kesempatan untuk menjadikan mu istri ku" mata elen sedikit berbinar untuk sesaat tapi segera kembali normal dan menjawab pertanyaan Chang di dengan santai. "kamu bahkan lupa nama ku, tapi kamu masih mau menjadikan ku istrimu. lalu kamu menghilang dalam waktu yg lama tanpa pernah menemui ku. bagaimana jika kamu pergi lagi dan tak pernah kembali saat kita menikah." tapi Chang langsung berkata. "saat itu aku hanya tidak ingin terlibat dengan urusan penari perang, tapi sepertinya itu tidak mungkin lagi. melihatmu yg melawan naga naga ini aku menjadi sedikit cemas." tapi elen tidak menjawab dan hanya menatap Chang di dalam dalam dan perlahan bibir mereka mulai mendekat. di bawah tatapan Mila yg kesal, elen dan Chang di akhirnya berciuman dengan mesra.

tapi setelah melihat mereka berdua semakin penuh nafsu, Mila langsung berteriak. "berhenti kalian berdua, kita masih di Medan perang" lalu mereka berdua perlahan memisahkan bibir mereka. "berjanjilah untuk tidak pergi lagi dari ku, maka aku akan mempertimbangkan untuk menjadi istrimu." Chang di dengan lembut membelai rambut elen. "tenang saja, aku akan selalu bersama mu bahkan saat kamu tidur." tapi elen langsung menjawab dengan santai. "ya ya ya lakukan saja dan pedang ini akan langsung mengebiri mu." Chang di langsung menunjukan wajah menghina. "pedang mu mungkin tidak akan berani melakukannya" elen langsung berkata dengan kesal. "jangan sombong hanya karena kamu bisa menggunakannya." dengan santai Chang di menjawab. "coba saja cabut pedang mu dengan niat untuk mengebiri ku" lalu elen melepaskan pelukannya dan mencoba mencabut pedangnya. tapi saat itu elen merasa pedangnya seperti tersangkut oleh sesuatu dan sangat susah untuk di tarik. "apa yg kamu lakukan pada pedang ku" dengan acuh tak acuh Chang di menjawab. "mari kita bahas nanti saja, tidak baik membicarakan hal hal yg vulgar di depan anak kecil." mata elen sedikit berbinar dan dengan cepat menganggukkan kepalanya. "kamu benar, tidak baik bagi anak kecil untuk mendengarkan percakapan orang dewasa."

Mila langsung berteriak dengan kesal. "siapa yg kamu sebut anak kecil, kalian berdua saja yg terlalu mesum." tapi Chang di dan elen hanya menatap Mila untuk sesaat lalu mereka berdua tertawa bersama. Mila yg melihat ini benar di buat kesal dan langsung mengabaikan mereka berdua. tapi saat Mila menoleh kembali, mereka berdua sudah saling berciuman dengan mesra yg membuat kemarahan mila berada di puncaknya. "kalian mesum....."