Setelah memperkenalkan dirinya dengan singkat, ibu Mayang kemudian meminta mahasiswa dan mahasiswinya untuk meninggalkan tas mereka dikelas, dan berjalan keluar bersama dirinya untuk
Menuju tempat pembukaan mahasiswa baru diadakan, kali ni dengan kepemimpinan dari Ibu mayang mereka dengan cepat menuju lantai bawah gedung
Dan berjalan ke arah barat dimana tempat pembukaan berada, bersama itu nampak banyak mahasiswa dan juga dosen pembimbing dari berbagai kelas dan juga jurusan kini menuju ke tempat yang sama dengan mereka
Dalam perjalanan ini jelas banyak tawa dan juga perbincangan yang kini tengah menyelimuti seluruh mahasiswa baru, karena mereka sadar, selangkah lagi mereka akan secara resmi menjadi mahasiswa dan mahasiswi universitas kerajaan
Dan hal ini tak terkecuali untuk adi, Rudi, dan juga Roy yang saat ini berbaur diantara semuannya, cuma yang berbeda, mereka baru sadar bahwa kali ini ada tambahan satu lagi teman cowo di kelas mereka
Seorang pria berpenampilan gaul, dengan wajah yang cukup tampan dan berkepribadian supel, Tofan namannya, setelah ke empat orang ini kembali bergaul
Maka mode anak cowo pun kembali hidup, siapa bilang cowo tidak berisik saat mereka bergaul dan mengobrol dengan teman-temannya, adapun kenapa mereka kalah jauh dari para wanita, bukankah sudah jelas
Bahwa kecepatan berbicara dan juga frekuensi serta power wanita lebih kuat dari laki-laki, sehingga wajar adanya jika percakapan mereka akan jauh ditransmisikan ke daerah lain, pada saat mereka berbicara atau bergosip
Belum lagi kemampuan mereka dalam menanggapi keingintahuan tentang suatu hal, dan menyangkut-yang kutkanya dengan berbagai hal
Yang ujung-ujungnya membuat mereka semua larut dan terbawa dalam suasana ngerumpi yang mereka lakukan, dan hal inilah yang terkadang membuat obrolan wanita menjadi lebih keras dan mudah didengar
Berjalan selama lebih dari 5 menit, pada akhirnya mereka mulai melihat gedung besar, dimana penerimaan mahasiswa dan mahasiswi baru di universitas kerajaan akan diadakan.
Bersama itu juga jelas nampak deretan pengawal berlapis dari kepolisian dan juga pengaman kerajaan yang terlihat jelas menjaga seluruh area gedung dimana acara pembukaan berada
"Kok ketat amat pengamanannya?" tanya Rudi sedikit bingung
"Iya...nih...tumben-tumbenan" jawab Roy
"Kayaknya si ada orang penting kalo ga mah, ga mungkin buat ngawal kita" tambah Tofan
"Gua tau kenapa ketat sma rame, lu pada mau tau ga?" suara adi membuat ketiganya berbalik menatap adi
"Keluarga kerajaan, tadi pas mau sampe kampus gua ketemu rombongannya" jawab adi
"ohhh....keluarga kerajaan, tumben" tanya Roy bingung
"Yang gua denger sih, katanya emang ada tradisi dimana keluarga kerajaan akan ngutus salah satu, ahli warisnya buat pidato di pembukaan" berkata Rudi menjelaskan
"Ehhh..lu tau juga rudi" kata Tofan
"Ya tau beberapa gua, denger dari sepupu gua yang kuliah disini" jawab Rudi juga
"Wah keluarga intelek dong lu" canda tofan
Saat kempatnya bergurau dan tertawa bersama, mereka tampan sadar sudah mulai memasui area gedung, dan disini periksaan pertama sedang berlangsung
Dengan metal detector dan juga pemeriksaaan barang bawaan, sesuai dengan jenis kelamin, mereka mulai memasuki area gedung, beruntung ada banyak titik pemeriksaan
Sehingga tak perlu mengantri lama dan menyebabkan kerumunan, saat masuk ke lapisan kedua, nampak barisan kembali penjagaan, namun kali ini ada tambahan anjing pelacak yang mencium setiap orang
Guna memastikan apakah ada barang berbahaya yang terlewatkan di pintu masuk pertama, setelah berasil memauki lobi, kemudian mereka diarahkan kebagian dimana setiap jurusan mereka berada, dengan bimbingan dari dosen yang ada
Mereka mulai duduk bebas di area yang telah ditentukan untuk mereka, menyadari bahwa mereka berada di lantai 2 gedung adi mengangguk senang, karena meski agak jauh dari panggung utama
Namun jelas ia bisa melihat secara keseluruhan, apalagi ia dibawah dia curiga kepala dari banyak teman seangkatannya akan menghalangi pemandangan pembukaan
"Kira-kira bakalan ada apa ja, Rudi?" tanya Roy kepada rudi mencoba mencari tahu pertunjukan apa
"Ada nyanyi,tarian kerajaan, sama pidato doang setau gua" jawab Rudi
"Iya aneh lagian mas pembukaan ga ada rondon acara buat dibagiin" jawab tofan
"Kalo universitas biasa mungkin iya, ini kan universitas kerajaan, agak istimewa, gua rasa sih disesuaiin sama keadaan anggota kerajaan demi aspek keamanan dan kemudahan mereka" jawab adi
"Ya lu bener juga di" jawab mereka serempak
Kemudian tak lama upacara pembukaan pun dimulai, dengan pembacaan urutan acara, dan dilanjutkan sesuai agenda, pertama-tama sambutan dari rektor universitas kerajaan, kemudian disusul oleh lagu kerajaan
Setelah itu perwakilan dari keluarga kerajaan dipersilakan untuk memberikan pidato pembukaan, saat hal tersebut diumumkan serentak venue acara menjadi lebih heboh
Meski mereka jelas tahu bahwa akan ada perwakilan dari kerajaan, tapi saat ini melihat secara langsung mereka tidak sabar untuk menantikannya
Disisi lain Sang Putri yang diberikan mandad untuk membacakan pidatonya, menarik nafas panjang dan menenangkan dirinya, ia tahu sikapnya akan menentukan kehormatan dari keluarga kerajaan
Jadi ia tak bisa ceroboh dalam hal ini, sehingga meski langkah kakiknya terasa berat diawal ia menegakkan tubuhnya dan menaikan pandangannya, dengan pelajaran aristrokat yang sudah mendarah daging
Aura bangsawannya pun sekejap menyebar, membuat para mahasiswa dan juga segenap pengajar dari universitas kerajaan, mau tak mau menatapnya lebih kagum
Mereka juga paham bahwa untuk membuat karakter dan juga aura seperti itu hanya bisa terwujud secara lahir dan juga latihan yang konsisten dan juga terus menerus
Jadi bisa dibilang dalam hal ini panutan bagi mereka yang ingin bersikap elegan, terlebih saat mereka tahu bahwa kali ini Putri Kedua kerajaan, yang akan membacakan pidato pembukaan, jelas ada lebih banyak harapan rasa ingin tahu yang mereka miliki
Karena mereka sudah familiar dengan Putri Tertua dan tahu sifat serta wajahnya, jadi dihadapkan dengan putri ke dua mereka merasa keingintahuan yang lebih besar
Karena bisa dibilang, bahwa inlah momen penampilan pertama pubik Sang Putri ke dua kerajaan mereka, jadi tetu antusias akan jauh lebih besar
Tetapi seperti pepatah mengatakan, semakin besar harapan maka semakin cepat kekecewaan akan datang, begitu juga mereka yang dengan naif berpikir bahwa mereka akan bisa melihat wajah cantik dan menawan sang putri mereka jelas kecewa
Karena sudah ada penutup di wajah Sang Putri demi melindungi jati dirinya dan juga keselamatannya, sehingga yang bisa mereka rasakan adalah harapan kosong
Beruntung suara merdu dan juga lembut, berhasil mereka dengarkan dari Sang Putri, hal ini seperti obat untuk mereka yang kecewa, jika tak bisa melihat wajah, suara merdu dan juga lembut cukup rasannya
Pikir mereka dengan sedikit senang, Sang Putri berbicara tentang harapan kerajaan dan juga harapan seluruh masyarakat untuk mereka mahasiswa dan mahasiswi baru
Dengan harapan yang brilian dan juga berguna ketika nanti mereka bisa lulus dengan lancar dari universitas kerajaan, dalam sorakan dan juga sambutan yang meriah Sang Putri turun dari atas panggung.