webnovel

Sistem Kekacauan

"Ada apa ini? Mengapa aku hidup di dalam tubuh seorang anak kecil? Bukankah aku sudah mati karena kesetrum listrik saat main game?" Sebuah layar monitor seketika muncul di depan wajah Mu Chen Xiao dan dia bisa mengeluarkan suara layaknya Google translate! Apa-apaan ini?! Sistem sampah macam apa kau ini? Kembalikan aku ke abad 21! [[ Sistem tidak bisa merespon. Anda harus memperbaiki jiwa anak muda yang hancur.]] Ada seorang Guru yang sangat tidak menghargainya. Dia begitu kejam dan sangat keterlaluan! Perasaan iri, selalu terbendung dalam perasaannya. 'Zhao Bingyan, sudah keterlaluan. Dia bahkan menyiksaku sampai mati!' "Mengapa anak ini begitu menginginkan ku untuk membalaskan dendamnya? Apa yang kau inginkan? Membunuh Guru besarmu sendiri?"

Norayolayora · Eastern
Not enough ratings
19 Chs

Chapter. 03 - Menuju Titik Awal Kultivasi

"Zhao Bingyan! Kau telah menuduhku dan mempermalukan diriku. Tunggu saja sampai aku bisa membunuhmu!"

Zhao Bingyan yang awalnya terlelap dalam tidurnya, seketika terbangun begitu dia mendapati sebuah mimpi buruk yang dialami olehnya. Ada seorang pemuda yang saat itu berdiri di hadapannya, dengan penuh luka dan Meridian-nya telah hancur. Pemuda itu, menginginkannya untuk mati karena tuduhan dan siksaan yang telah dilakukannya.

'Hosh,... Hosh,...'

Nafasnya sangat tidak beraturan. Tubuhnya dingin dan gemetar ketika dia mengingat pemuda yang muncul dalam mimpinya. Dia seperti telah melihat masa depan melewati mimpinya dan karena perasaan itu, membuat Zhao Bingyan harus berhati-hati pada Mu Chen Xiao yang memiliki suara yang sama dengan pemuda dalam mimpinya tadi.

"Apakah aku pernah menuduh seseorang yang menjadi sebab kematiannya? Mungkin karena aku sudah terlalu tua. Ingatan itu seketika pudar. Akan tetapi, suara itu mirip sekali dengan suara Xiao'er. Mungkinkah dia adalah orangnya?"

Matahari bahkan belum muncul dari ufuk timur dan Zhao Bingyan sudah terbangun karena mimpi buruk yang dialami olehnya. Dia segera memilih untuk duduk bersila dan memulihkan Kultivasinya yang sempat menegang.

Orang baru yang datang dari korban peperangan di desa terpencil. Jika tidak salah, itu adalah perang antara dua sekte yang berbeda. Itu adalah sekte Nian Gu dan sekte Gunung Long Yu. Kedua sekte itu melakukan perang hanya untuk membuktikan siapa yang terkuat. Namun, sejak dulu mereka memang sudah bermusuhan hanya karena perbedaan pendapat.

Itu bukanlah hal aneh jika keduanya memulai untuk berperang. Lagipula, untuk menentukan siapa murid sekte terkuat, bukankah mereka bisa mengadakan sebuah konferensi.

'Huh, mereka hanya menambah beban untuk sekte lainnya dan menambah korban jiwa selain murid-murid mereka. Alhasil, orang yang tidak berdosa pun juga akan menjadi korbannya.'

Setelah dia memperbaiki Kultivasinya, Zhao Bingyan berjalan keluar Sekte untuk memastikan tidak ada sekte-sekte lain yang memulai pertarungan dengannya.

Di dalam hutan yang sungguh sangat lebat, daun-daun di sana bergerak mengikuti arah jalannya angin. Dan sampai saat itu, Zhao Bingyan melihat sebuah parit besar yang terbentuk akibat sebuah hantaman senjata spiritual yang besar.

"Siapa yang telah memulai pertarungan di sini? Sepertinya, seseorang yang berada di level tujuh alam langit yang melakukan ini semua. Dia hanya melakukan serangan kecil saja dan lawannya, bukanlah orang yang kuat. Li Chu Yi sepertinya tidak melakukan apa yang aku katakan tadi."

Zhao Bingyan merasa situasi di sini cukup aman dan terhindar dari bahaya. Dia kembali berjalan dengan tangan kanan yang berada di belakang punggungnya menuju suatu tempat yang berbeda.

Tepat di atas sebuah sungai yang sedang mengalir dan beberapa tumpukan batu telah tersusun rapi di setiap pinggirannya. Zhao Bingyan mulai memperhatikan keadaan dan melihat seorang anak kecil yang saat ini sedang bersila di salah satu batu yang berada di sana.

Anak itu sedang membangun tingkat Kultivasinya dan hampir memasuki level pertama alam bumi yang akan menjadi dasar kemampuannya.

Setelah dia selesai melakukannya, anak itu kemudian berdiri dan bergerak cepat ke arah salah satu pohon besar yang berdiri di sebelahnya.

Dengan hanya menggunakan satu tendangan kakinya, anak itu berhasil merobohkan sebuah pohon besar dan memancing pohon lainnya yang juga tumbang akibat tendangannya kakinya.

"Anak itu? Bukankah dia adalah Xiao'er? Mengapa dia berlatih sendiri di tengah malam?" Zhao Bingyan bergumam sambil terus memperhatikan apa yang dilakukan oleh Mu Chen Xiao dalam membangun titik awal Kultivasinya.

Di lain hal, ketika Mu Chen Xiao terkagum-kagum melihat dirinya yang berhasil merobohkan tiga pohon sekaligus, dia kemudian tertawa lepas setelah dia berhasil membangun titik awal Kultivasinya yang saat ini berada di level satu alam bumi.

"Ternyata kebiasaan ku begadang untuk bermain game online sangat bermanfaat di zaman ini. Hahaha,... Hanya berlangsung dua jam, aku bahkan telah berhasil membangun titik awal kultivasi ku sendiri!"

[[ Membangun titik awal Kultivasi ]]

[[ Sistem memberikan poin B +40 ]]

[[ Mendapat perhatian tulus dari Zhao Bingyan ]]

[[ Sistem memberikan poin B +3000 ]]

[[ Jumlah poin akhir + 4200 ]]

Melihat sistem yang memberikan poin atas perhatian tulus dari Zhao Bingyan, membuat Mu Chen Xiao tertegun dan bertanya, "Zhao Bingyan ada di sini?"

[[ Keberadaan Zhao Bingyan tidak ingin di ketahui. Poin akan dikurangi -200 ]]

"Dia hanya ingin memperhatikan dan tidak ingin mengajariku sesuatu? Percuma saja dia menjadi Guru besar ku jika kerjaannya hanya memperhatikan ku dari belakang. Mungkin jika aku membuat masalah, apakah dia akan pergi menyelamatkan ku atau tidak?"

[[ Zhao Bingyan tidak akan mau menyelamatkan Anda karena Anda sudah menempuh titik awal Kultivasi Anda. ]]

'Menjengkelkan!'

Pada akhirnya, Mu Chen Xiao akan tetap mengabaikan Zhao Bingyan yang bersembunyi di belakangnya dan melakukan apa yang seharusnya sudah direncanakan sejak tadi.

Mu Chen Xiao duduk bersila kembali di atas batu yang sama. Sambil memfokuskan dirinya pada titik awal Kultivasinya dan mencoba untuk meningkatkannya kembali dari level satu menuju level dua. Tiba-tiba saja, seseorang seperti telah sengaja menaruh jubahnya di atas kepalanya ketika dia saat ini sedang tidak bisa di ganggu oleh siapapun.

Mu Chen Xiao menoleh ke kanan dan melihat Zhao Bingyan 'lah yang saat ini telah menaruh jubahnya di atas kepalanya agar dia tidak merasa kedinginan ketika dia sedang berlatih di tengah malam seperti ini.

"Guru besar Zhao? Kenapa Guru bisa ada di sini?" Mu Chen Xiao bertanya seperti dia tidak mengetahui kalau sejak tadi Zhao Bingyan telah bersembunyi di belakangnya.

"Tidak apa-apa. Aku hanya melihat parit besar bekas pertarungan. Apakah Guru besar kedua telah menyinggung mu?"

Mu Chen Xiao tertegun dan bertanya kembali, "Guru besar kedua? Maksud Guru, master Chu Yi? Ah, aku rasa dia tidak melakukannya."

Zhao Bingyan menghela nafas lesu sambil mengusap ruang antara kedua alisnya. Dia memandangi air sekitar yang tampak tenang dari sebelumnya. Cahaya kunang-kunang yang muncul dari balik rerumputan, terpantul pada bola matanya yang tampak bercahaya.

"Aku sudah mengatakan pada Master Chu Yi agar dia tidak menyinggung orang yang aku sebut. Tapi, dia memang begitu keras kepala."

"Tidak perlu melakukannya Guru. Master Chu Yi sama sekali tidak menyinggung ku." Mu Chen Xiao langsung berkata begitu Zhao Bingyan mulai menduga ada yang aneh darinya.

"Tidak. Bagaimanapun juga, dia telah melanggar apa yang aku katakan padanya. Aku akan menghukumnya besok." Zhao Bingyan berkata sambil berjalan meninggalkannya di tempat yang sama.

Hubungan antara Mu Chen Xiao dengan Zhao Bingyan ternyata cukup baik. Tapi, aku masih belum mengetahui bagaimana bisa Zhao Bingyan mampu menyiksa murid kesayangannya ini. Apakah pernah terjadi sesuatu antara mereka berdua?

'Hah,... Bagaimanapun juga Li Chu Yi adalah orang yang menuduh Mu Chen Xiao. Untuk apa aku menghalang-halangi Zhao Bingyan agar dia menghukum Li Chu Yi? Lihat saja, aku pasti akan membalikkan keadaan dan membunuh orang-orang yang mencoba untuk menuduhku.'