webnovel

Bab 11. Sherly Simanjuntak

Sherly pun turun ke bawah dengan cepat, dia melihat Ayahnya jatuh di hadapan Alex, ia langsung berpikir kalau Alex telah melakukan perbuatan jahat kepada ayahnya.

"Ayah, kamu tidak apa-apa? " tanya Sherly sambil membantu ayahnya untuk berdiri.

"Aku tidak apa-apa ,tadi hanya sedikit terpeleset," jawabnya sambil beranjak berdiri.

Sherly kembali menatap Alex, lalu menghampiri nya dan mengangkat tangannya untuk menampar pria tersebut. Namun Alex dengan sigap menangkap tangan Sherly dengan mudah.

Kemudian Sherly mengangkat tangan yang satu nya lagi tapi Alex kembali menangkap nya.

Wanita cantik itu seketika mengangkat tangannya tapi kembali ditangkap lagi oleh Alex.

Wanita itu pun bingung ,ia mau menggunakan kaki nya untuk menendang Alex, tapi tubuhnya langsung di tarik ke pelukan ALEX.

"Jangan terlalu kasar jadi wanita, bersikap baiklah maka aku akan menjadikan mu wanita paling beruntung di dunia!!" ucap Alex sambil menaik turun kan alis nya.

Sherly mencoba berontak tapi cekalan Alex sangat kuat, sehingga ia tidak bisa apa-apa.

Alex tersenyum ke arah wanita itu, Sherly terpaksa menatap balik pria bermata coklat itu, semakin ia memandang menurut nya Alex tidak buruk juga.

"Siapa nama kamu nona ?" tanya Alex lembut.

"Lepaskan dulu, baru nanti aku berbicara" Jawab Sherly manja.

Alex dengan senang hati melepaskan Sherly, wanita itu pun menghela nafas lega sambil memegangi lengan nya yang cukup sakit akibat cekalan Alex tadi.

"Sherly Simanjuntak, aku anak tunggal dari ayah ku Parlindungan" ucap Sherly lembut.

"Kamu anak dia?? Astaga kenapa tidak mirip dengannya, mungkin kah dia itu ayah tirimu??" pertanyaan-pertanyaan Alex membuat Parlin marah.

"Kau..."

"Apa??" bentak Alex sambil melotot sebelum Parlin berbicara . seketika pria paruh baya itu langsung ketakutan.

Sherly tersenyum getir, ia tidak menyangka pria yang di carinya itu sangat berani ,bahkan ayah nya saja sampai ketakutan seperti itu.

"Sudahlah, jangan buat Ayah ku semakin takut ,siapa namu kamu ?"tanya Sherly dengan lembut .

Alex menghampiri Sherly, lalu meraih dagunya sambil tersenyum, " Nama ku Alex Nurdin, orang yang akan menguasai dunia" ucapnya lembut.

Alex sudah tidak mau di tindas lagi , walaupun Parlin ayahnya Sherly, ia tidak peduli sama sekali, karena ia sudah muak di tindak sebagai menantu yang tidak berdaya.

Kali ini pria itu ingin menjadikan mereka yang tunduk kepadanya ,agar dunia tahu kalau ia tidak takut dengan siapa pun.

Parlin yang melihat putri nya bersikap manis pada Alex ,ia tidak bisa berkata-kata lagi, padahal Sherly biasanya membenci pria, tapi entah kenapa kali ini dia tampak begitu terpesona dengan Alex.

Sherly merangkul lengan Alex dengan manja, wanita itu seolah tau kalau Alex berbeda dengan pria pada umumnya, instingnya mengatakan kalau perkataan Alex tadi bukanlah hanya sekedar omong kosong.

"Ayah, restui lah kami, aku yakin Alex bisa diandalkan," ucap Sherly lembut.

Parlin sontak melebarkan rahangnya, ternyata putri kesayangan nya itu benar-benar langsung terpikat dengan pria yang menghajar para pengawal nya barusan.

"Kamu dengar ucapan putri kan? Biarkan dia bersama ku ,aku akan menjaga dan memenuhi semua kebutuhan nya, Walaupun nanti banyak wanita di samping ku , setidaknya dia akan jadi nomor satu bagi ku," ucap Alex sambil menyeringai.

Sherly tidak melepaskan rangkulannya, meskipun tadi Alex mengatakan akan ada banyak wanita disampingnya ,ia malah terlihat semakin tertarik dengan Alex .

Karena wanita itu memang mencari sosok pria sejati yang bisa menjadi pendamping nya, dan menurutnya Alex adalah kandidat yang cocok.

Parlin benar-benar tidak bisa berkata-kata lagi, ia tidak tau kalau putrinya punya kelainan seperti itu selama ini.

"Kalau itu mau kamu ,Ayah tidak bisa melarang kamu lagi, tapi apa kamu sudah yakin memilih nya Sherly? Bukannya kamu benci pada pria miskin??" tukas Parlin yang masih berusaha mengingatkan putrinya itu.

"Tunggu dulu, siapa yang kau bilang miskin?? Apa perlu aku membeli semua perusahaan mu?" tantang Alex dengan percaya diri.

"Lex, sudahlah Ayah hanya bercanda ,lebih baik kita pergi sekarang, aku ada acara dengan teman-teman ku ,Ayah kami pergi dulu ya!!" Sherly pamit seperti tidak terjadi apa-apa ditempat itu.

Alex mengangguk, lalu mereka berdua melewati Markus dan bawahannya yang masih terkapar di lantai.

Parlin tidak bisa menahan mereka berdua pergi, ia hanya bisa menatap sedih , putri kesayangan nya itu kini sudah di rebut oleh seseorang.

"Tu..Tuan ma....."

"Diam !! Cepat cari tau sekarang siapa sebenarnya Alex Nurdin ini !!" teriak Parlin marah setelah anaknya sudah keluar dari dalam rumah bersama Alex.

Alex mengendarai mobil milik Sherly ,Alex dengan semangat mengemudi kan mobilnya, karena ditemani oleh Sherly disampingnya.

"Kita mau kemana??" tanya Alex lembut.

"Golden Rose Cafe, kamu tahu kan tempat itu?" tanya Sherly lembut.

Alex tersenyum kecut lalu menggelengkan kepalanya, "Aku tidak tahu ,maaf Sherly aku baru di tempat ini."

"Tidak apa-apa santai saja, Golden Rose Cafe itu berada di sekitar jalan Amir Hamzah, atau kamu ikuti saja petunjuk ku nanti," jawabnya sambil tersenyum manis.

Alex saat ini benar-benar merasa seperti terbang di atas awan, seorang wanita cantik yang tidak meragukan nya sama sekali, ditambah ia begitu perhatian.

Kehidupan sial nya benar-benar sudah berakhir, sekarang hanya ada kebahagiaan yang akan menanti dirinya.

Walau Alex terlihat bajingan, tapi sejatinya itu semua karena ia yang sudah tidak mau diremehkan lagi, untuknya sekarang kehidupan bebas lah yang sedang ia cari.

*****

Berkat petunjuk dari Sherly, akhirnya mereka pun sampai di Golden Rose Cafe .

Cafe tersebut merupakan salah satu cafe terbaik dan sering di kunjungi oleh masyarakat menengah keatas di kota Medan, harga makanan disana jangan di tanya lagi, siap-siap keluar uang banyak jika ingin berkencan disana.

Alex dan Sherly segera keluar dari mobilnya, wanita itu tanpa ragu merangkul lengan Alex, tentu saja hal tersebut membuat Alex semakin percaya diri.

"Lex , teman-teman ku nanti semuanya bermulut pedas, jika mereka berbicara sesuatu yang tidak mengenakkan di hatimu ,jangan di ambil hati ya sayang," ucap Sherly manja sambil berjalan masuk ke dalam cafe.

"Tenang saja aku akan mendengarkan mu, tapi kalau mereka berlebihan ,aku mungkin tidak akan bisa menahan diri," jawab Alex yakin.

"Haiiss..kamu ini ya ,kenapa senang sekali sih berkelahi," Sherly hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

Beberapa saat kemudian mereka pun sudah masuk ke dalam cafe, Sherly tampak mencari-cari temannya celingukan kesana kemari.

"Sherly !!" terdengar sudah seseorang memanggil dirinya.

Sherly langsung menoleh dan tersenyum simpul sambil melambaikan tangannya, Sherly langsung menarik tangan Alex untuk menghampiri temannya itu.

Alex awal nya menurut, tapi sesaat kemudian wajahnya menjadi jelek saat melihat wanita yang pernah bersamanya dulu.

Alena ada bersama mereka tentunya Jonathan juga dengan Jonathan kekasih barunya yang memang temannya Sherly.

"Sher ,apa ini kekasih mu itu ?" tanya Alesa teman Sherly dengan semangat.

"Alex !!" tiba-tiba Alena buka suara, sehingga mereka semua reflek menoleh ke arah Alena.

Jonathan yang dari tadi fokus memperhatikan Sherly juga menoleh ,saat ia melihat Alex yang bersama Sherly , ia sontak langsung tersedak dengan ludahnya sendiri.

"Sherly, ngapain kamu membawa pria miskin ini?" ucap Jonathan yang langsung berdiri dan menunjuk-nunjuk ke arah Alex.

"Hei Jonathan, tutup mulutmu!! Aku tidak suka yah kamu bicara sembarangan !!" hardik Sherly ketus.

"Ckk,, Sherly.... Sherly, buka mata mu lebar-lebar ,semua orang di kota Medan ini tahu kalau pecundang ini pria yang sangat miskin, dia tidak punya apa-apa, hidupnya saja menumpang !! Benarkan Alena?" Jonathan sengaja melibatkan Alena.

"Itu memang benar," timpal Alena.

"Alex, berani sekali kamu membohongi putri nya Tuan Parlindungan, apa kamu sudah bosan hidup !?" hardik Jonathan.

Sherly menatap Alex dengan seksama, karena sedari tadi pria itu tidak bicara sepatah katapun.

Seketika semua orang pun menatap Alex dengan sinis ,akibat provokasi dari Jonathan tadi.