Kereta kuda itu melaju dengan mulus di sepanjang jalan, kemudian perlahan berhenti di depan menara besar di tengah kota langit.
Para murid mulanya tak menyadari semegah apa menara itu saat dilihat dari jauh. Tapi saat mereka semakin mendekat, Heidi, Layria, dan para murid lain sangat penasaran, sampai-sampai mereka menjulurkan leher mereka untuk melihat puncak menara yang nyaris tak terlihat.
Tak seperti menara misterius dan suram di zaman kerajaan sihir kuno, bagian luar menara itu terbuat dari material berwarna perak keabu-abuan yang berkilauan metalik. Kecantikan menara itu tak bisa dideskripsikan dengan kosa kata para murid.
Itu adalah salah satu gaya bangunan favorit Lucien, makanya dia punya kesan awal yang cukup baik terhadap kongres.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com