Hari ketiga pun berlangsung. Pada hari ini mereka belajar mata pelajaran olahraga.
"Baiklah, anak-anak, kita akan berolahraga PBB." Kata guru mereka. Nama guru itu adalah Pak Andy.
"PBB?" Tanya semua murid.
"Ya, PBB." kata Pak Andy.
"Persatuan Bangsa Bangsa?" Tanya semua murid.
"Iya!" Kata Pak Andy.
"Ini mau olahraga atau apa?" Bisik Olivia.
"Yah..." kata Alice.
"Eh, bukan, PBB! P-B-B! Permainan Bola Besar!" Kata Pak Andy.
"ASTAGAA!" Teriak semua murid.
"Yak, sekarang perempuan berkumpul sendiri, laki-laki berkumpul sendiri." Kafa pak Andy.
Lalu mereka semua berkumpul sendiri-sendiri. Maksudnya mereka berpencar dan berkumpul sendiri-sendiri. Maksudnya mereka sendirian saja.
"Aduh bukan begitu! Yang perempuan berkumpul disini. Yang laki-laki berkumpul di sana." Kata Pak Andy.
Akhirnya mereka berkumpul.
"Untuk yang perempuan, kita akan langsung praktek penilaian." Kata pak Andy.
"Tapi ini kan hari pertama?" Tanya Olivia.
"Yah, tidak apa-apa." Kata pak Andy.
"Ayo kita mulai, siapa dulu yang mau mulai?" Tanya pak Andy.
Lalu seorang perempuan mengangkat tangannya.
"Saya pak." Katanya.
"Baiklah, siapa namamu?" Tanya pak Andy.
"Jess.." katanya.
"Baiklah, Jesssssssssssssssssss.... kita mulai, pertama penilaian sepak bola." Kata pak Andy.
Lalu Jess menendang bola sepak itu dengan kencang sekali, hingga tembus dinding sekolah.
"Woaah.." kata Alice.
"Eh... baiklah, sekarang Voli!" Kata pak Andy.
Jess segera melakukan servis yang hebat. Bolanya meluncur hingga tersangkut di atas atap sekolah.
"M.. baiklah, sekarang basket." Kata pak Andy.
Lalu Jess melemparkan bola basket dari kejauhan 1000 meter, dan bola ity masuk ke dalam ring, serta ring basket tersebut rusak.
"Baiklah, Jess, sangat fantastis." Kata pak Andy.
Jess hanya diam saja kebingungan.
"Padahal aku tidak sekencang itu." Kata Jess.
"HEEEEEH?!" Kejut semuanya.
"Baiklah, dengan ini berakhir sudab materi kita. Bolanya tersangkut di atas atap, hilang, dan ringnya rusak." Kata pak Andy.
"Yah.. sayangnya kita tidak bisa mempraktekkannya karena Jess." Kata Faith.
"Yah terus gimana nih?" Tanya Olivia.
"Yah.." jawab Alice.
"Daritadi yah yah aja.. kasih solusi dong." Kata Olivia.
"Yah.." kata Alice.
"Astaga.." kata Olivia sambil menepuk kepalanya.
Inilah sindrom kedua, sindrom atletis, sindrom super kuat.