"Kamu pasti lelah setelah semua yang terjadi, ayah. Mengapa kau tidak istirahat sekarang? Aku bisa lihat wajahmu semakin tampak lelah."
Walaupun upaya Suzie untuk terdengar simpatik, kata-katanya terselubung rasa iri yang membara yang ia berusaha sembunyikan. Kegelisahannya terasa nyata, dan pembantunya, seorang wanita yang cerdas dan peka yang bertindak cepat, turun tangan untuk meredakan ketegangan, melonggarkan situasi.
Sebuah tangan lembut berada di pundak omega sebelum pembantu tersebut perlahan membimbingnya keluar dari ruangan menuju kamarnya.
"Tuan, tolong ikut saya. Saya akan bantu Anda menuju kamar. Kelihatannya Anda cukup lelah sehingga bisa terlelap di koridor."
Pembantu ini bersikeras membantu omega tersebut, dan dia menghela napas lega.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com