Bu Melin masih tidak percaya, jika anaknya masih memikirkan Hana. Ya bagaimana tidak, Hana adalah sosok wanita yang sangat dicintai Alby sebelum adanya Qiran. Hana juga yang membuat putranya selalu penuh dalam kebahagiaan, dan Hana pula yang membuat kehidupan putranya hancur sehingga menjadi pendiam dan sedikit bicara. Dan setelah bertemu Qiran, sikapnya mulai berubah.
Bu Melin tentunya tidak bisa berbuat apa-apa lagi karena memang kenyataannya harus seperti itu. Ini adalah takdir dari Tuhan yang harus dijalankan oleh putranya.
"Alby! Mommy harap, kamu tidak memikirkan gadis itu lagi. Lihat lah dirimu, bertemu dalam mimpi saja sampai menangis begini!" kata Bu Melin dengan nada sedikit meninggi.
"Maaf, Mom. Aku juga tidak tahu hari ini bakalan mimpiin dia. Mommy tidak usah khawatir, aku tahu apa yang harus aku lakukan," kata Alby sembari menyeka air matanya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com