Alby sudah standby menjemput Qiran ke rumahnya, dan kebetulan sekali Qiran juga sudah siap-siap untuk berangkat. Pak Marco yang melihat kebersamaan mereka berdua, menjadi bahagia dan iri serasa ingin muda kembali. Tapi ia sadar, kalau wajahnya sudah tidak bisa diubah lagi menjadi muda, kecuali jiwanya yang siap untuk kembali muda. Bahkan jiwa mudanya melebihi jiwa anak muda zaman sekarang. Meski, perut buncitnya yang membuat dia tidak percaya diri, tapi dia punya cinta yang mampu mengalahkan besarnya gelombang di lautan samudera.
"Oia, Alby, nanti sore kamu akan hadir kan ke acara nya Daddy?" tanya Pak Marco untuk memastikan kalau Alby harus hadir.
"Ia dad, inshaa Allah, pasti hadir," kata Alby tersenyum manis.
"Bagus lah kalau begitu, calon mantu mesti hadir, kalau gak hadir, ya bukan calon mantu namanya, hehehe," ucap Pak Marco sembari menyengir.
"Ya sudah, kami berangkat dulu ya, Dad," kata Qiran.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com