Satu-satunya jawaban yang didapatkan Shi Guang adalah ruangan yang sunyi, dan kakaknya terbaring di tempat tidur dengan mata terpejam erat, tampak seakan sedang tidur nyenyak dan tenang. Tentu saja, Shi Guang pun tidak berharap kakaknya akan menjawab juga. Setelah mengambil sebaskom air hangat dari kamar mandi, ia membasahi sebuah handuk sebelum menepukkannya ke wajah kakaknya yang rapuh dan putih.
Ia kemudian menghela napas. "Aku pasti terlalu memikirkan hal ini. Kakak seharusnya tidak mengenalnya, dan Mo Jin seharusnya tidak menyukainya juga. Entah kenapa, aku menjadi semakin sensitif dan khawatir dengan urusannya akhir-akhir ini. Mungkinkah ini karena kami sudah menikah?"
Ia menyeka wajah kakaknya dengan teliti, dan menyeka tangannya pula setelah selesai. Ia begitu fokus sampai tidak sadar pintu bangsal didorong hingga sedikit terbuka.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com