webnovel

Atas Dasar Ia Sang Juara

Editor: Wave Literature

"Cuma sebatang rokok? Kau kan tahu bahwa minum-minum dan merokok itu berbahaya bagi tubuh? Kau itu seorang atlet, dan tahun ini baru berumur 21 tahun. Satu-satunya jalan agar kau bisa masuk tim nasional adalah jika kamu sudah bergabung dengan tim tingkat provinsi dan tampil dengan sangat luar biasa baik di dalamnya. Kalau tidak, kau diharuskan meninggalkan bidang ini! Xinnuo, aku selalu menjadi pelatihmu. Kau tahu dengan sangat baik tingginya harapan yang aku punya untukmu!" Wu Xing membalasnya dengan marah-marah.

He Xinnuo tidak membantah sepatah kata pun sambil menjentikkan rokoknya, frustasi. "Aku pasti akan masuk tim provinsi! Dengar, aku sudah datang super awal untuk latihan hari ini, bukan?"

Wajah Wu Xing tampak mengerut. "Apa kamu tahu bahwa klub kita hanya akan memiliki tiga tempat untuk seleksi tahun ini? Tim putra telah mengambil dua tempat itu, hanya menyisakan satu tempat untuk tim putri."

"Apa katamu!" He Xinnuo sangat kaget hingga matanya terbelalak lebar. "Kenapa hanya ada satu tempat tersisa? Ini tidak seperti ini di tahun-tahun sebelumnya!"

"Banyak hal telah berubah tahun ini. Kamu dan Shi Guang sama-sama dari tim renang sekolah, tapi dia dari Tim Kota, dan bahkan telah menjadi juara pada Pertandingan Universitas. Menurutmu kemana posisi itu akan berlanjut?" Wu Xing bertanya dengan suara tinggi.

"Maksudmu... tidak ada tempat bagiku? Aku bahkan tidak mendapat kesempatan untuk berpartisipasi sama sekali?" He Xinnuo mulai bingung sekarang dan alisnya mengernyit rapat-rapat sementara giginya ia gertakan. "Shi Guang, SHI GUANG! Kenapa selalu dia? Atas alasan apa... ATAS DASAR APA?" Kemarahan He Xinnuo setara dengan badai petir.

Wu Xing menjawabnya dengan singkat, "Atas dasar bahwa ia telah mendapat posisi juara tunggal."

"WOW? POSISI JUARA? KEPAR*T?"

"Itu benar! Ia ADALAH seorang kepar*t besar karena mendapatkan posisi juara! Semua orang hanya mengingat sang juara! Kamu, sebagai tempat ketiga, dikesampingkan, bahkan runner-up sudah lenyap dilupakan oleh orang-orang!"

Ekspresi He Xinnuo berubah dengan tajam saat giginya beradu, tidak mampu menelan bola kemarahan itu apa pun yang terjadi. Setelah beberapa saat yang lama, ia bertanya dengan tenang, "Pelatih, katakan... bagaimana jika semua orang tahu bahwa ia tidak mendapatkan posisi juara dengan usahanya sendiri?"

Benih kecil bernama iri dengki yang ada di hatinya sekarang telah berkembang sepenuhnya menjadi pohon yang menusuk sampai ke Surga.

Wu Xing tertegun. "Kamu sedang memikirkan...?"

"Jika aku tidak salah ingat, ia sedikit sedang tidak enak badan pada beberapa hari terakhir sebelum Pertandingan Universitas. Jika ia terkena flu, ia pasti minum obat flu. Dan, sebagian besar obat flu akan mengandung beberapa stimulan di dalamnya…." Bibir He Xinnuo perlahan melengkung ke atas menjadi sebuah senyum sengit. "Jika aku memberitahukan tentang ini di internet, mengklaim bahwa ia menggunakan doping untuk kompetisi, tidak hanya gelar juara yang akan diambil darinya, ia bahkan akan dilarang ikut kompetisi di masa depan."

Wu Xing memikirkannya sejenak sebelum menggelengkan kepalanya. "Itu tidak akan berhasil. Saat ini, bos berusaha keras untuk memperjuangkan tempat tambahan untuk tim wanita. Daripada memikirkan semua ini, kamu juga telah menghabiskan waktu untuk berlatih. Jika kamu bekerja sekeras Shi Guang, ditambah dengan pembinaan latihan dariku, kamu pasti akan dapat melampauinya"

'Bekerja sekeras Shi Guang...'

Ungkapan tunggal ini membuat kemarahan He Xinnuo tak berujung.

Dia meluapkan kesengitannya dengan singkat, "Karena Anda menaruh rasa hormat yang tinggi pada Shi Guang, mengapa Anda tidak lanjut dan mengajarinya kalau begitu? Bahkan jika Anda mau, ia bahkan mungkin tidak akan membiarkan Anda mengajarnya sekarang!

Marah karena itu, wajah Wu Xing memerah bak tomat.

Di sisi lain, setelah kata-kata itu keluar dari mulutnya, He Xinnuo langsung menyesalinya. Dia memandang Wu Xing dengan mata berkaca-kaca saat menjawab dengan suara gemetar, "Saya tadi berbicara omong kosong seperti itu karena sedang marah. Maaf, pelatih! Saya benar-benar tidak tahu harus berbuat apa lagi sekarang. Hanya Anda yang tersisa, pelatih..."

Wu Xing hanya bisa menghela nafas, "Lupakan! Aku tahu kamu juga hanya mengomel marah-marah. Berlatihlah dengan baik! Aku menolak untuk percaya bahwa Shi Guang akan bisa beruntung lagi. Kadang-kadang, semakin tinggi harapan semua orang pada seseorang, semakin berat jatuhnya bagi mereka! "

Sambil mengulurkan tangannya, ia menepuk punggung He Xinnuo, menghiburnya.

He Xinnuo segera bersandar ke bahunya dan bersikap lemah dan lembut. Namun, wajahnya dipenuhi dengan rasa dendam yang dingin sambil mengepalkan tinjunya dengan erat, hingga menekan kukunya ke telapak tangannya.

Sambil menggertakkan giginya, ia benar-benar berteriak dalam hatinya, 'Shi Guang!!!'