"Udah diminum obatnya, Tas?" tanya pak Gugun.
"Udah, Pak. Badan Tasya udah agak enakan, kok."
"Syukurlah. Lain kali, pakai jaket yang lebih tebal. Sekarang itu cuaca lagi aneh. Kalau siang panas pisan, sorenya malah hujan angin. Bikin sakit tuh," ujar pak Gugun.
"Iya, Pak. Kemarin jaket Tasya yang tebal itu lagi dicuci. Jadi pakai kardigan aja, makannya masuk angin gini."
Sebenarnya, Tasya sudah menduga kalau ia akan sakit. Karena, saat di perjalanan menuju rumahnya, ia sudah merasakan mual dan badan pegal-pegal. Namun, ia mencoba untuk tetap berpikir positif agar sakit itu takkan benar terjadi. Tapi, apa boleh buat. Ternyata, ia memang sakit dan tak bisa masuk sekolah hari ini.
"Tas, Bapak mau nanya." Pak Gugun tiba-tiba menghampiri Tasya yang sedang nonton tv.
"Nanya apa, Pak?" tanya Tasya.
"Kamu malu nggak dengan kondisi kita saat ini?"
"Malu? Malu sama siapa, Pak?" tanya Tasya lagi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com