webnovel

10. Manipulate

)))))(((((

Sasuke tersenyum puas melihat melihat banyak sekali pengunjung yang memenuhi hampir seluruh tempat duduk yang tersedia saat dia mengunjungi Klub Taka miliknya. Yap. Sasuke sadar uang dan kekayaannya akan habis jika dia hanya berleha-leha saja menjadi simpanan Kimimaru dan memutuskan untuk memulai bisnis untuk memutar uang yang dimilikinya untuk menghasilkan lebih banyak lagi uang. Sasuke memulai bisnis membuka klub malam dengan mengambil ide seperti klub Akatsuki yang dimiliki Yahiko dan Kisame. Selain menyediakan minuman dan para host dan geisha untuk menemani para tamunya untuk minum, Sasuke juga menyediakan para pelacur kelas atas bagi para tamu.

" Oh Boss. Kau datang? " tanya Suigetsu, teman SMA Sasuke yang direkrut Sasuke saat mengetahui kemampuan pemuda bergigi hiu itu meracik minuman. Siapa sangka dari semua pekerjaan tidak penting yang dilakoni Suigetsu, ternyata lelaki hiu itu adalah seorang bartender yang handal? Suigetsu bahkan bisa menampilkan teknik juggling yang memukau bagi para tamu klubnya.

" Aku hanya sekedar memeriksa. Tidak ada masalah kan? " tanya Sasuke sambil memesan wine.

" Semua terkendali. Tapi banyak tamu yang menanyakanmu sejak klub ini dibuka. Mereka bertanya apakah kau akan menerima tamu juga? " jawab Suigetsu sambil menyodorkan gelas bergagang tinggi berisi wine pesanan Sasuke.

" Aku mau saja melayani mereka asalkan mereka sanggup membayarku. " jawab Sasuke lalu menyesap winenya.

" Kau masih belum cukup dengan kekayaan yang kau punya rupanya. " sindir Suigetsu.

" Semua orang adalah budak dunia. Dan raja dunia adalah uang. Selamanya uang akan bisa memudahkan orang dalam menyelesaikan masalah. " sahut Sasuke.

" Dan aku akan terlambat dan kehilangan kesempatanku mendapatkan uang kalau aku masih duduk di sini dan bicara omong kosong denganmu, Suigetsu. " ucap Sasuke setelah menghabiskan wine di gelasnya.

" Bilang pada Juugo untuk menyiapkan mobil. " perintah Sasuke sebelum beranjak dari kursinya dan melangkah ke pintu depan.

)))(((

Sasuke memandang dirinya di permukaan dinding lift mengkilat yang bahkan bisa berfungsi sebagai cermin yang menampilkan bayangan sosoknya. Dia memakai kaos hitam berpotongan kerah rendah dipadu luaran jas hitam dengan syal merah sebagai pemanis. Celana bahan berwarna hitam membalut kakinya dan juga sepatu mengkilat merk terkenal menyempurnakan penampilannya. Saat pintu terbuka, Sasuke berjalan dengan langkah percaya diri diikuti Juugo, teman SMAnya yang diangkat Sasuke menjadi pengawal pribadinya bersamaan dengan perekrutan Suigetsu sebagai bartender, menuju ruang pertemuannya dengan orang yang sudah membuat janji dengannya. Seorang lelaki tinggi besar yang berjaga di depan pintu segera membukakan pintu untuk Sasuke dan Sasuke pun segera memasukinya.

" Tunggu di sini, Juugo. " perintah Sasuke yang diangguki pria besar berambut orens itu yang kemudian berdiri di sisi lain pintu berseberangan dengan lelaki penjaga pintu.

" Kau datang juga, Sasuke. "

Lelaki berbadan tinggi besar berambut merah terlihat langsung bangun dari sofa yang didudukinya untuk menyambut Sasuke dengan antusias. Saat lelaki itu mengulurkan tangan untuk memeluk tubuh Sasuke, Sasuke menahan dada bidang pria itu dengan telapak tangannya.

" Kita bertemu untuk berbisnis. Jadi jaga sikapmu, Tuan Gaara. " ucap Sasuke tegas. Orang yang dipanggil Gaara itu tertawa.

" Kau benar-benar hebat Sasuke. Bahkan saat bersikap sebagai seorang bisnismen seperti sekarang ini, kau tetap bisa membuatku bergairah. " jawab Gaara sambil kembali duduk di sofa panjang tempat dia duduk sebelumnya.

" Aku mencoba bersikap profesional. " jawab Sasuke sambil membuka jas dan syalnya dan melemparkannya ke sandaran sofa. Sasuke lalu duduk di sisi lain sofa panjang yang di duduki Gaara.

Gaara pernah beberapa kali mem-booking Sasuke saat masih bekerja di klub milik Yahiko dan dia langsung jatuh cinta dan terobsesi pada sosok lelaki cantik itu dan ingin menikmati tubuh putih mulus itu lagi saat mengunjungi ibukota. Tapi Gaara harus kecewa saat mendengar Sasuke telah dibebaskan oleh seseorang bernama Kimimaru beberapa tahun lalu. Obsesinya untuk mencumbu tubuh putih mulus Sasuke pun harus Gaara kubur dalam-dalam. Tapi siapa sangka dua hari yang lalu Sasuke meneleponnya langsung dan berniat mengajukan kesepakatan bisnis dengannya. Dan tanpa pikir panjang, Gaara yang saat itu sedang berada di Amerika untuk mengurusi perusahaan cabangnya, langsung terbang pulang untuk menemui Sasuke. Dan di sinilah Gaara, berhadapan dengan Sasuke, obyek fantasi seksualnya yang membuatnya nyaris gila selama beberapa tahun ini.

Gaara menelan ludahnya dan menatap lapar pada Sasuke. Kaos hitam legam berbahan lembut yang dikenakan Sasuke membuat kulit putih Sasuke terlihat begitu putih dan bercahaya. Potongan lehernya yang sangat rendah membuat leher jenjang Sasuke terlihat sepenuhnya, begitu juga dengan garis tulang selangkanya yang sangat menggoda. Gaara membayangkan saat dia menjilat dan menghisap leher putih Sasuke dan membuat banyak tanda merah di kulit putih itu. Mmhh! Gaara berkali-kali harus menelan ludah dan menahan dirinya sekuat tenaga agar tidak menerkam Sasuke dan mencumbunya hingga lelaki itu meneriakkan namanya saat dia menggenjot lubang nikmatnya yang ketat dan hangat itu. Urghh!

" Ini proposal dan juga harga yang aku minta. Tolong kau periksa dulu. " Ucapan Sasuke membuyarkan pikiran tidak senonoh Gaara.

" Hm! Baiklah. " ucap Gaara berusaha untuk bersikap biasa.

Pria besar berambut merah itu menerima map merah yang disodorkan Sasuke, mencoba berkonsetrasi dan menahan pandangan matanya untuk tetap pada deretan huruf yang tertera di proposal yang dibacanya. Mata Gaara memicing melihat angka pembelian yang diajukan Sasuke yang jauh di bawah harga normal pasaran di dalam proposal itu.

" Apa ini tidak salah? Kenapa hanya segini? Kau tahu gedung itu letaknya sangat strategis dan akan banyak mendatangkan keuntungan untuk membuka usaha. " protes Gaara.

" Saya juga menambahkan kesepakatan tambahan tidak tertulis untuk Tuan Gaara jika anda mau menyetujui proposal itu. " ucap Sasuke dengan nada sensual.

" Jika Tuan Gaara sepakat untuk menyetujui untuk menjual tempat itu dengan harga yang aku usulkan, anda akan menjadi anggota VVIP yang berhak mendapat fasilitas nomor satu di klubku yang akan aku buka di gedung itu. " ucap Sasuke sambil beringsut mendekati Gaara.

" Dengan itu Tuan Gaara bebas memilih siapa pun dari host yang paling mahal di klubku untuk menemani Anda dengan harga spesial. Bagaimana? " tawar Sasuke sambil menyentuh dasi merah Gaara dengan gerakan menggoda.

" Kau tahu aku hanya tertarik padamu, Sasuke. " jawab Gaara sambil membelai sisi wajah Sasuke. Pipi putih Sasuke itu terasa begitu halus di jemari besar Gaara saat menyentuhnya hingga membuat Gaara ingin sekali menjilatnya. Dan bibir tipis Sasuke yang berwarna merah yang mengkilap itu, Gaara ingin sekali melumatnya.

" Anda tahu saya tidak melakukan pekerjaan itu lagi kan? Tuan Kimimaru Kaguya membayar sangat mahal agar orang-orang seperti anda tidak akan bisa lagi menyentuh tubuh saya ini.. Tuan Gaara.. " jawab Sasuke dengan suara mendayu yang membuat Gaara harus mati-matian menahan dirinya agar tidak langsung menerkam Sasuke dan mencumbu lelaki cantik itu detik itu juga.

" Tuan Kimimaru membangun mansion mewah di pusat kota untuk saya dan memberiku dua apartemen di Ken. "

Sasuke memejamkan mata dan membiarkan jemari besar Gaara menyibak poni panjangnya dan menyelipkan rambutnya ke belakang telinganya, berpura-pura menikmati sentuhan yang dilakukan lelaki berambut merah itu.

Gaara sangat gemas dan melihat sikap pasrah Sasuke meski bibir tipis menggoda itu mengucapkan penolakannya. Gaara menatap lapar telinga dan leher Sasuke yang kini terekspos. Gaara ingin mengulum telinga itu lalu menjilat dan menggigit leher putih Sasuke.

" Dan Tuan Kimimaru sungguh hebat di ranjang.. mhh.. "

Gaara makin gila mendengar desahan Sasuke saat dia menjilat leher putih lelaki cantik itu. Sasuke bertingkah seperti kucing yang menikmati belaian majikannya dan membiarkan Gaara mengendus lehernya. Oh! Gaara sangat ingin menerkam dan menindih kucing binal itu dan mencumbunya hingga Sasuke terus mendesahkan namanya.

" Aku akan memberikan gedung itu padamu secara cuma-cuma asalkan kau mau menjadi milikku selama sebulan, Suke. " Gaara mulai kehilangan akalnya saat mendengar desahan sensual Sasuke di saat dia menciumi dan menjilat leher putihnya. Gaara langsung mendorong Sasuke hingga lelaki cantik itu telentang di sofa. Lelaki besar itu langsung menyerang leher Sasuke yang sejak tadi terlihat mengundang untuk digigit dan ditandai olehnya.

" Saya tidak punya waktu untukmu.. Tuan Gaara mhh.. Seminggu lagi Kimimaru.. ahh akan datang untuk hahh.. menjemputku dan mhh.. mengajakku ke Amerika.. ahh! " Sasuke mendesah-desah saat Gaara menjilati dan menghisap lehernya.

" Seminggu! Seminggu bersamaku dan kau akan menjadi pemilik gedung itu. Aku mohon Sasuke.. " pinta Gaara yang sudah benar-benar kehilangan akal sehatnya karena jeratan sex appeal seorang Sasuke.

Dengan sangat cepat Gaara menyambar proposal milik Sasuke dan menanda tanganinya dan juga menambahkan sedikit catatan di bawahnya.

" Sekarang kau adalah pemilik gedung itu, Sasuke. Dan mulai detik ini hingga seminggu ke depan kau adalah milikku! Hanya milikku! " ucap Gaara mutlak.

" Tapi Tuan Gaara.. mphh.. " Sasuke tidak lagi bisa berkata-kata saat Gaara membungkamnya dengan ciumannya yang begitu menuntut. Lelaki berambut merah itu menindih tubuh Sasuke lalu mencumbu Sasuke dengan ganas.

Sasuke menyeringai penuh kemenangan. Satu orang lagi sudah jatuh menjadi korban manipulasinya. Terimakasih pada pesonanya yang mampu menjerat banyak lelaki haus belaian yang rela menyerahkan semua yang dimilikinya hanya untuk bersama seorang Sasuke. Dengan ini Sasuke sudah mendapatkan orang-orang yang akan dijadikannya senjata untuk memuluskan tujuannya menghancurkan Neji Hyuga. Dan kini dia tinggal menyusun rencana untuk menghancurkan orang yang pernah menghina dan merendahkannya itu.

...

Neji sangat kesal saat menerima surat pembatalan penjualan gedung yang telah diincarnya untuk menjadi kantor pusat perusahaannya dari pemiliknya, Gaara. Meskipun Gaara sudah membayar uang ganti rugi untuk pembatalan itu, hal itu tidak membuat Neji senang. Pasalnya Neji tidak butuh uang, dia butuh gedung itu, gedung yang pernah menjadi kantor pusat Hyuga corp. di Jepang.

Dengan bersusah payah Neji telah membujuk ayahnya untuk membuka kembali perusahaan Hyuga corp. di Jepang agar Neji bisa selalu dekat dengan sang kekasih yang bernama Tenten. Tenten tidak mau mengikutinya pindah ke Amerika karena dia sudah terikat kontrak untuk film yang dibintanginya yang terdiri di dari beberapa sekuel dan semuanya mengambil lokasi shooting di Jepang. Yap. Tenten adalah seorang aktris laga terkenal yang sedang populer saat ini akibat filmnya yang sukses di perfilman Jepang. Dan Neji yang sedang tergila-gila pada Tenten berusaha untuk selalu dekat dengan sang kekasih tanpa harus meninggalkan tugasnya sebagai calon pimpinan Hyuga corp. menggantikan sang Hyuga senior.

Sasuke senang sekali menghancurkan rencana muluk Neji itu. Sasuke sudah bisa membayangkan kemarahan Neji saat gedung lima lantai yang pernah menjadi kantor pusat Hyugca corp. itu dijadikannya hotel dan klub malam yang menyediakan host dan pelacur yang sangat dibencinya. Sasuke berniat merekam ekspresi murka lelaki bermarga Hyuga yang sombong itu saat Neji melihat penampilan baru gedung kantor pusat Hyuga corp. Nantinya.

" Tuan Gaara mengirimkan daftar rekomendasi gedung miliknya yang lain untuk kau beli, Tuan Hyuga. " ucap Rock Lee, sekretaris dari Neji sambil meletakkan sebuah map ke meja kerja Neji.

" Aku tidak mau gedung lain, Lee! Aku mau gedung itu. Gedung itu adalah gedung pertama yang menjadi kantor perusahaan Hyuga corp. Gedung itu adalah gedung bersejarah bagi keluarga Hyuga. Papa pasti sudah hilang akal saat melepas gedung itu. Tapi aku benar-benar ingin gedung itu kembali menjadi milik keluarga Hyuga! " teriak Neji kesal.

" Tapi gedung itu sudah terjual pada orang lain, Tuan Hyuga. Bahkan sekarang gedung itu sedang dalam tahap renovasi untuk kembali digunakan. " lapor Lee.

" Cepat kau cari tahu siapa pemilik gedung baru itu dan ajukan penawaran harga yang tinggi padanya agar melepas gedung itu! " perintah Neji.

" Baik Tuan Hyuga. " Rock Lee membungkuk hormat lalu keluar dari ruangan Neji.

" Sialan! Bagaimana pun juga aku harus mendapatkan gedung itu kembali! " teriak Neji sambil menggebrak meja

)))(((

Juugo menghentikan mobil yang dikemudikannya di depan sebuah rumah sakit yang terletak di pinggiran ibu kota. Sasuke yang duduk di kabin penumpang mengamati bangunan rumah sakit berlantai dua yang sudah terlihat tua itu sambil mengernyit heran.

" Apa kau yakin Naruto dirawat di tempat ini, Nara? Bagaimana mungkin seorang suami dari salah satu pewaris Hyuga corp. dirawat di rumah sakit pemerintah kelas rendah seperti ini? " tanya Juugo yang menyuarakan pikiran Sasuke pada lelaki berambut kuncir nanas yang duduk di sampingnya.

" Menurut info yang aku kumpulkan, Naruto sudah dibuang dari keluarga Hyuga. Dia bahkan tidak terdaftar sebagai kerabat atau keluarga Hyuga lagi. " jawab Shikamaru Nara, asisten sekaligus tangan kanan Sasuke yang direkrut oleh Sasuke saat dia memutuskan untuk memulai bisnisnya.

" Dibuang? Kenapa? " tanya Sasuke.

" Naruto dianggap tidak becus menjaga Hinata dan calon anaknya hingga keduanya meninggal dalam kecelakaan. Karena itu Naruto kehilangan semua fasilitasnya sebagai suami dari Hinata dari keluarga Hyuga. Naruto bahkan dipecat dari posisinya di perusahaan Hyuga tanpa pesangon sepeser pun. Naruto kini hanya hidup dari tunjangan pemerintah untuk para pengangguran yang hanya menyediakan perawatan kelas tiga di rumah sakit pemerintah itu. Padahal kecelakaan itu membuat Naruto koma yang membuatnya harus melakukan terapi untuk pemulihannya atau akan mengalami kelumpuhan total jika tidak melakukannya. Tapi keluarga Hyuga tidak mau menanggung biaya perawatan Naruto karena menganggap Naruto tidak lagi berguna bagi mereka. "

Sasuke mengepalkan kedua tangannya kesal mendengar penjelasan Shikamaru itu.

" Mereka benar-benar biadab. Apa mereka pikir Naruto itu hanya seonggok barang yang setelah rusak harus dibuang begitu saja?! " komentar Juugo.

" Shikamaru! Pindahkan Naruto ke rumah sakit terbaik untuk menjalani terapinya! Pastikan dia menjalani semua perawatan dan terapi yang diperlukan hingga dia sembuh seperti sedia kala. " perintah Sasuke.

" Baik. Akan segera aku laksanakan! " jawab Shikamaru.

" Apakah sekarang kau ingin menemuinya? " tanya Shikamaru.

" Aku akan menemuinya setelah dia pulih menjadi dirinya yang dulu. " jawab Sasuke.

" Aku akan menghancurkanmu, Neji! Bahkan lebih dari yang kau lakukan padaku dan Naruto. "

Sudah berbulan-bulan Neji mencoba menemui pemilik gedung yang akan dia jadikan kembali sebagai kantor perusahaannya itu. Rock Lee pun sudah mengatakan tidak sanggup lagi untuk membujuk pemilik gedung itu yang terus menyatakan penolakannya, meski hanya melalui asistennya. Neji semakin merasa kesal dan terhina karena pemilik gedung baru itu tidak pernah mau menemuinya meskipun dia sendiri yang sudah datang untuk mengajukan penawarannya. Dan yang lebih membuat Neji kesal, selama proses penawarannya, proses renovasi gedung gedung itu tidak dihentikan sama sekali. Neji benar-benar merasa tidak dianggap oleh orang yang menjadi pemilik baru gedung itu.

Malam itu Neji langsung memacu mobilnya untuk mendatangi gedung itu saat dia mendengar laporan dari salah satu anak buahnya yang melihat gedung itu telah selesai direnovasi dan mulai dibuka. Neji benar-benar murka saat melihat penampilan baru gedung yang sebelumnya adalah kantor pusat Hyuga corp. itu. Gedung lima lantai itu kini terlihat sangat mencolok dengan cat warna merah darah yang melapisi dindingnya. Bukan hanya itu. Papan nama berupa neon box besar dengan tulisan " Taka Nightclub and Hotel " yang begitu besar dan mencolok terlihat bagaikan sebuah ejekan dan hinaan yang paling merendahkan dan memalukan untuknya dan juga keluarga Hyuga.

" Berengsek! Siapa?! Siapa yang berani melakukan ini?! " teriak Neji sambil memukul stir mobilnya.

Neji mengambil ponselnya lalu menelepon Rock Lee untuk memerintahkan sekretarisnya itu mencari alamat rumah pemilik gedung yang sekarang menjadi klub dan love hotel itu. Neji semakin kesal saat Rock Lee tidak mengangkat teleponnya. Dengan perasaan sangat marah, Neji segera menstarter mobilnya dan memacunya ke arah apartemen Tenten. Neji berharap saat dia bertemu sang kekasih, perasaannya menjadi lebih tenang.

Neji melangkah tergesa menuju pintu apartement Tenten. Setelah menekan password dan masuk tanpa mengucapkan salam, Neji langsung menuju kamar Tenten.

" Mhh.. Lee.. Lebih cepathh.. Hahh.. Lee.. "

Neji tertegun mendengar suara desahan Tenten yang terdengar dari dalam kamar kekasihnya itu. Dengan segera Neji membuka pintu kamar yang ternyata tidak terkunci itu. Mata Neji melotot kaget saat melihat sepasang manusia yang sangat dikenalnya sedang bercumbu.

" Kalian! " teriak Neji.

Lee dan Tenten langsung memisahkan diri dan menyambar selimut untuk menutupi tubuh telanjang mereka.

" Tenten! Bagaimana kau bisa.. Ya Tuhan! "

Neji menjambak rambut panjangnya, melampiaskan kemarahannya. Lalu pandangan matanya beralih kepada Rock Lee, sang sekretaris. Neji langsung menghampiri dan mencekik leher Rock Lee.

" Kau! Brengsek! Semua ini pasti karena kau! Mati kau Brengsek! " teriak Neji sambil mendorong Rock Lee sekuat tenaga hingga jatuh telentang di lantai. Dengan kalap dia menduduki dada Rock Lee lalu memukuli wajah sekretarisnya itu membabi buta.

" Kami saling mencintai, Tuan! Jadi biarkan Tenten bahagia bersamaku! " teriak Rock Lee sambil berusaha melawan. Ucapan Rock Lee dan juga perlawanannya itu membuat kemarahan Neji semakin tidak terkendali.

" Bahagia bersamamu?! Pergi saja kau ke neraka, Brengsek! " teriak Neji yang semakin brutal memukuli Rock Lee hingga wajah lelaki berambut bob itu penuh luka lebam dan berdarah.

Tenten yang melihat Rock Lee babak belur berusaha menolong. Pada saat itulah Tenten melihat pisau di keranjang buah yang ada di meja lampu. Tenten segera mengambilnya dan menggenggamnya erat.

" Hentikan Neji! Aku mohon berhenti! " teriak Tenten.

Neji menoleh ke arah Tenten dan kaget melihat pisau di tangan wanita itu. Apakah Tenten akan menggunakan pisau itu untuk melukainya hanya untuk membela Rock Lee. Sebesar itukah perasaan Tenten untuk Rock Lee? Kemarahan Neji benar-benar memuncak saat memikirkan hal itu.

" Jadi kau bahkan sanggup membunuhku hanya untuk membela sekretarisku ini, Tenten? " ucap Neji sambil bangkit dari tubuh Rock Lee yang sudah terkapar tidak berdaya di lantai.

" Apa kau sangat mencintainya? " Neji berjalan perlahan mendekati Tenten yang langsung mundur ketakutan melihat sorot kemarahan di mata Neji.

" Berhenti di situ, Neji! " teriak Tenten ketakutan saat tubuhnya terpojok di dinding kamarnya.

" Apa kau bahkan rela menjadi pembunuh demi dia?! " Neji terus maju hingga berada tepat di depan Tenten. Dengan gerakan kilat dia mencengkeram tangan Tenten yang memegang pisau.

" Jadi kau lebih memilih Rock Lee dan akan membunuhku?! Begitu?! " teriak Neji.

" Aku.. kami tidak bermaksud.. "

" Apa?! Menghkhianatiku?! Menusukku dari belakang?! " sahut Neji cepat memotong ucapan Tenten.

" Lalu tunggu apa lagi Tenten?! Cepat tusuk aku! Tusuk aku sampai mati! " teriak Neji yang membuat Tenten ketakutan setengah mati.

" Tidak! Lepaskan aku! " teriak Tenten sambil meronta saat Neji terus menggenggam tangannya yang masih menggenggam pisau dengan sangat kuat.

" Kenapa? Bukankah kau ingin menusukku! Cepat tusuk aku, Tenten! " teriak Neji sambil mengarahkan pisau itu ke dadanya sendiri.

Tenten sangat takut pisau di tangannya akan benar-benar menusuk Neji. Dengan sekuat tenaga dia menahan pisau di tangannya

" Tidak Neji! Tidak! " teriak Tenten sambil menahan pisaunya yang terus diarahkan Neji ke dadanya sendiri. Neji dan Tenten terus berebut pisau itu hingga akhirnya..

JLEB!

Neji dan Tenten sama-sama membelalakkan matanya kaget. Pisau itu menusuk dan terbenam begitu dalam dan detik selanjutnya darah mengalir dari luka itu.

" Tidaaak! "

)))(((

" Neji Hyuga, putra sekaligus satu-satunya pewaris Hyuga corp, Hisashi Hyuga itu akhirnya harus terkurung di penjara ibukota Jepang itu setelah resmi menjadi tersangka atas pembunuhan seorang aktris laga yang sedang populer yang bernama Tenten. Para saksi menyebutkan bahwa mereka mendengar perkelahian di apartemen Tenten malam hari sebelum mayat aktris itu ditemukan oleh petugas kebersihan keesokan paginya. Saksi lainnya juga mengatakan melihat mobil milik Neji Hyuga keluar dari tempat parkir gedung apartemen Tenten di malam yang sama.. "

" Ini bahkan lebih dari yang aku bayangkan akan terjadi. " Sasuke menyeringai melihat berita yang ditayangkan di layar TV 53 inchi di dinding kamar tamunya.

" Apa yang kau lihat, Suke? "

Sasuke menoleh ke asal suara dan mendapati Rock Lee yang baru saja keluar dari salah satu kamar di apartemennya. Lelaki berambut bob itu memang tinggal di apartemen Sasuke setelah Sasuke menjemput Rock Lee yang terluka parah karena dihajar oleh Neji dengan bantuan anak buahnya yang juga dia suruh untuk menghilangkan bukti keberadaan Lee di apartemen Tenten. Sasuke melakukan semua itu agar semua tuduhan mengarah kepada Neji dan membuat polisi menjadikannya sebagai satu-satunya tersangka atas pembunuhan Tenten. Sasuke kemudian merawat Lee hingga lelaki itu sembuh dari luka-lukanya. Dan selama proses perawatan itu, Sasuke membuat Rock Lee semakin jatuh cinta kepadanya dengan kelembutan dan ketelatenannya dalam merawat Rock Lee. Dan tentu saja hal itu sengaja dilakukan Sasuke agar Rock Lee bungkam dan tidak membuka mulut untuk mengatakan yang yang sebenarnya kepada polisi.

" Tidak ada. " jawab Sasuke sambil mematikan TV. Rock Lee menghampiri sofa yang diduduki Sasuke lalu naik dan menindih tubuh Sasuke.

" Kau tidak mandi? " tanyanya sambil mengendus leher Sasuke yang membuat lelaki cantik itu menggeliat geli.

" Mhh.. Kau tetap wangi meskipun belum mandi.. Kau selalu bisa membuatku bergairah. "

Rock Lee menyesap leher Sasuke dan meninggalkan tanda merah di kulit putih itu sambil membuka baju atas Sasuke. Sasuke meremas rambut bob Rock Lee saat lelaki itu mulai menjilati putingnya yang merupakan titik sensitifnya.

" Mhhh.. Lee.. Hahh.. " Sasuke mendesah keras. Rock Lee menghisap putingnya begitu kuat bagaikan bayi kelaparan, membuat Sasuke terus mendesah dan melenguh nikmat.

" Aargghh! Sakiit! " Tiba-tiba Sasuke menjerit kesakitan saat Rock Lee menancapkan giginya dan menggigit putingnya.

WUETT! BUAGH! BRUGH!

Detik selanjutnya Rock Lee sudah terlempar dan jatuh di sudut ruang tamu setelah seseorang menariknya lalu memukul wajahnya begitu kuat.

" APA YANG KAU LAKUKAN PADA SASUKE-KU! BRENGSEK! "

Seorang lelaki tampan berambut putih sebahu berdiri menjulang di hadapan Rock Lee yang masih terkapar di lantai sambil mengusap bibirnya yang berdarah. Kimimaru.

Dalam hati Sasuke bersorak gembira melihat kedatangan kekasihnya itu tepat pada waktunya. Bukan tanpa tujuan Sasuke memancing Rock Lee bercinta di apartement favoritnya ini sebagai imbalan karena telah berhasil membuat Neji menghabisi kekasihnya sendiri dan masuk penjara. Sasuke sudah memperkirakan kedatangan Kimimaru hari ini dari perjalanan bisnisnya ke Korea. Dan Sasuke akan menggunakan Kimimaru untuk menyingkirkan Rock Lee.

" Dia.. dia menggigit putingku sampai berdarah.. " ucap Sasuke dengan wajah kesakitan. Dan itu bukan akting karena gigitan Rock Lee memang tidak main-main.

Kimimaru melotot marah melihat darah di sekitar puting Sasuke dan juga bekas gigitan di sana. Kimimaru langsung mengambil pistol yang memang selalu terselip di pinggangnya. Rock Lee melotot ngeri saat melihat Kimimaru dengan gerakan kilat memasang peredam di moncong senjata itu.

" Jangan! Ampuni aku! Jangan bu.. "

BLEP! Dan Rock Lee roboh ke lantai dengan lubang peluru yang menembus kepalanya. Tanpa rasa bersalah Kimimaru menendang tubuh Rock Lee beberapa kali. Kimimaru terlihat puas saat melihat Rock Lee yang sudah tidak bergerak lagi pertanda lelaki itu sudah benar-benar tidak bernyawa lagi. Pria tampan itu lalu mengalihkan pandangannya ke arah Sasuke.

" Kau tidak apa-apa kan? " tanyanya sambil menghampiri Sasuke.

" Ini sangat sakit.. " keluh Sasuke sambil mengusap putingnya.

" Aku akan membawamu ke dokter. " Kimimaru meraih tubuh Sasuke dan membopongnya untuk membawanya ke rumah sakit.

" Bagaimana dengan dia? " tanya Sasuke sambil melihat ke arah tubuh Rock Lee.

" Nanti akan aku bereskan. Tenanglah. " jawab Kimimaru. Lelaki itu lalu mencium kening Sasuke dengan lembut sambil meneruskan langkahnya keluar apartemen untuk membawa Sasuke ke rumah sakit.

Sasuke menyeringai dan bersorak dalam hatinya. Dirinya tidak perlu mengotori tangannya dengan darah Rock Lee dan menjadikan Kimimaru sebagai perpanjangan tangannya untuk menyingkirkan mantan sekretaris Neji itu.

" Dasar lelaki bodoh! " maki Sasuke sambil menyeringai melihat mayat Rock Lee yang masih tergeletak di lantai dengan darah yang menggenang di sekitar kepalanya. Satu lagi korban jatuh akibat manipulasi Sasuke.

)))(((

Sasuke memandang Naruto yang sedang melakukan terapi fisik dari balik kaca jendela rumah sakit. Lelaki pirang itu terlihat kelelahan dengan keringat yang membasahi wajah dan tubuhnya meskipun dia baru berjalan melangkah beberapa meter saja.

" Dokter yang merawatnya mengatakan Tuan Naruto mengalami kemajuan pesat dalam setiap terapinya. Pemulihannya juga bagus. " ucap Shikamaru.

" Apakah dia akan pulih seperti semula? " tanya Sasuke tanpa mengalihkan pandangannya dari Naruto.

" Dokter bilang Tuan Naruto koma selama hampir seminggu karena otaknya mengalami cedera yang cukup serius akibat kecelakaan yang dialaminya. Dan untuk memulihkan kerusakan itu tubuhnya memerlukan yang waktu yang agak lama. Mungkin dalam empat bulan Tuan Naruto akan pulih seperti sedia kala. " ucap Shikamaru sambil membaca rekam medis milik Naruto.

" Empat bulan? Selama itu? " tanya Sasuke sambil menatap Shikamaru.

" Itu yang tercatat di sini. " jawab Shikamaru sambil menutup map yang berisi rekam medis milik Naruto itu.

" Ck! Oro Brengsek itu! Dia telah membuat Naruto-ku harus membuang 4 bulan miliknya hanya karena kecerobohannya! " geram Sasuke.

" Shikamaru! Kirim seseorang untuk menemani Orochimaru itu di penjara. Buat dia mengingat apa artinya penderitaan setiap harinya. " perintah Sasuke sambil mengepalkan tangannya.

" Baik. Akan segera aku kirim Jiraya untuk menemaninya. Apakah itu cukup? " tanya Shikamaru.

Sasuke menyeringai senang mendengar nama yang disebutkan oleh Shikamaru itu. Jiraya adalah seorang lelaki berbadan besar yang pernah menjadi tangan kanan Orochimaru. Jiraya dipecat oleh dokter itu karena ketahuan mempunyai obsesi pada dokter pucat itu saat Orochimaru tanpa sengaja masuk ke rumah sang tangan kanan dan menemukan benda-benda pribadinya yang selama ini menghilang ada di rumah lelaki berbadan besar berambut putih panjang itu. Orochimaru semakin murka saat Jiraya mengatakan dia melakukan itu semua karena mencintai Orochimaru dan berakibat Jiraya dipecat detik itu juga.

" Tentu saja. Ular itu sangat beruntung ditemani oleh orang yang sangat mencintainya selama di penjara. " jawab Sasuke sambil menyeringai puas.

Sasuke tahu suatu hari akan bisa memanfaatkan Jiraya saat memutuskan menerima Jiraya sebagai anak buahnya. Akhirnya tiba saatnya Sasuke memanfaatkan obsesi Jiraya pada Orochimaru untuk menghancurkan dokter mesum yang mirip ular itu. Dia bisa membayangkan apa yang akan dilakukan Jiraya pada Orochimaru saat mereka berada di dalam satu sel. Mungkin sudah saatnya lelaki ular itu menjadi orang yang ditusuk hingga tidak bisa berjalan berhari-hari seperti yang dialami Sasuke setiap kali bersama Orochimaru.

" Aku tidak akan membiarkan orang yang telah mencelakakanmu hidup tenang, Naruto. "

" Dan Orochimaru akan membayar setiap luka dan rasa sakitmu ribuan kali lipat dari apa yang kau rasakan, Naruto. " janji Sasuke.

" Kau milikku, Naruto. Tidak ada satu orang pun yang boleh mengusikmu. Aku akan melindungimu meskipun harus mengorbankan seluruh manusia di dunia untuk melakukannya. "

TBC