Lagi pula tenaga dan energi sihirnya juga tidak dalam kondisi penuh. Tan lebih memilih untuk melakukan pertarungan mode normal. Barulah nanti saat mendekati ujung pertarungan, Tan akan menggunakan pertarungan mode cepat versinya.
Sebuah semburan api yang dilancarkan Tan tentu dapat dengan mudah untuk dihindari. Ada jeda yang cukup untuk mengelak dari serangan tersebut. Kalo pun Bomber tidak sempat mengelak dari serangan sihir yang seperti itu, dia bisa menggunakan kedua lengannya dan membuat sihir ledakan yang dahsyat.
"Kau benar-benar ingin bertarung melawanku? Aku belum mengetahui namamu! Setidaknya beri tahu dulu namamu. Aku sendiri Bomber, Sang Diktator Peledak!" ucap Bomber dengan penuh semangat.
"Jangan banyak omong! Aku tidak akan mau berteman dengan musuh yang berniat menghancurkan negeri dan tanah kelahiranku! Lebih baik kau kujadikan abu saja biar tertiup angin dan menghilang untuk selamanya!" tegas Tan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com