Andi sudah mengucapkannya dengan sangat jelas. Kalau Kiara masih tidak mengerti, benar-benar sudah tidak ada yang perlu dikatakan lagi. Andi hanya berbalik untuk mengobrol dengan Yanan.
Kiara benar-benar marah. Dia tidak terbiasa diabaikan sejak debutnya tiga tahun yang lalu. Di mata Kiara, menjadi cantik adalah cara terbaik. Seperti halnya Arabella bisa pergi ke Stasiun TV 2 untuk makan, berarti gadis ini juga bisa menyelip di tengah kru drama.
Tapi tidak pernah terpikirkan olehnya bahwa akan ada begitu banyak orang yang mengabaikannya. Sejenak, Kiara cemas. Air mata menyeruak ke matanya, dan kemudian menetes, membuat sekitar matanya terasa panas.
Andi membalikkan kejadian di belakangnya dan tidak menyadarinya, tetapi Yanan, yang menghadap ke arah Andi, melihatnya. Dia memperhatikan Kiara mengerutkan dahi dan berkata kepada Andi, "Dia sudah memberanikan diri bicara padamu. Kau ini sedang apa?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com