webnovel

SK// 04

Sinar matahari masuk disela sela tirai kamar, Al terbangun dari tidur nya yang nyaman ia tak pernah merasa nyaman seperti ini kecuali dengan Ibu nya dulu. Tangan nya terasa pegal ia mengerjapkan mata nya dan melihat siapa yang tertidur di dalam dekapannya. Bibir nya terangkat membentuk senyuman yang tipis.

Ia mengecup kening wanita itu lalu melepaskan dengan perlahan pelukan nya, disaat sudah terlepas ia menarik selimut untuk menutupi tubuh wanita itu dan Al beranjak pergi dari kamar gadis itu kembali ke kamar nya dan, kembali tidur.

07.13 AM.

Anna terbangun karena alarm yang menganggu tidur nya, ia melihat sekeliking nya berusaha mengingat kejadian semalam, dan memory itu berputar seperti film di kepala nya.

"Rico?" guman nya.

Ia melihat keseliling kamar nya, pintu lemari terbuka dan ia ingat semalam ia berada di dalam sana lalu pria itu datang dan memeluk nya dan setelah itu ia sudah tertidur.

Anna bangun dari kasur nya dan segara masuk ke dalam kamar mandi, sedangkan di sisi lain Al masih tertidur di kasur nya. Tidur nya tidak senyenyak semalam maski ukuran kasur sudah jelas berbeda punya Al lebih besar daripada punya Anna. Tapi entah kenapa ia lebih nyaman jika tidur bersama wanita itu.

Anna sudah selsai dengan ritual mandi nya, ia membereskan kamar nya lalu turun ke bawah ia masih ingat hari ini jadwal kerja nya di mulai untuk menjaga pria ber wajah datar dan dingin itu.

"Selamat pagi Mr. James" sapa Anna dengan ramah.

"Pagi Anna, kau terlalu pagi untuk menulai hari Anna" ucap James.

"Sudah menjadi kebiasaan saya Mr. James"

"Duduklah dan makan sarapan mu" ucap James.

"Jadi pekerjaan saya di sini apa sesuai pada berkas itu Mr. James?" tanya Anna, ia membuka piring di hadapan nya dan mengambil selembar roti lalu mengolesinya dengan selsai kacang.

"Ya itu betul tapi tak semua nya Anna, kau hanya perlu mengecek keadaan Al setiap minggu nya, kau tau kan maksud ku? semalam badai terlalu kuat aku tak bisa pulang" tanya James.

"Ya saya paham sir, saya kira hujan ternyata badai"

"Kau juga harus melaporkan nya pada ku tentang kesehatan nya dan kirimkan melalu email. Dan Anna beri infus vitamin pada Al anak itu mudah terserang sakit karena antibody nya yang tak stabil."

"Ada lagi sir yang perlu saya waspadai, alergi mungkin?" tanya Anna.

"Al tidak suka Udang, dan bila ia selsai Berenang atau aktivitas yang melelahkan segera cek tensi dan darah nya. Suru pada maid membersihkan dan mengganti sprei kamar Al dua hari sekali"

"Apa kau paham Anna?" James.

"Ya saya paham sir, dan bisa saya mulai hari ini tes nya?" tanya Anna.

"Tentu, kau tau kamar nya kan?" James.

"Saya bisa meminta bibi untuk mengantar saya sir"

"Bibi? Itu terlalu formal Anna" James.

"Tak masalah sir, di negara saya Panggilan itu cukup sopan untuk menghormati mereka" jawab Anna dengan senyuman manis di bibir nya.

James terkesan dengan sikap ramah dan sopan Anna. Ia tak salah memilih dokter untuk merawat anak nya.

"Baiklah, kau bisa bekerja pukul sembilan dan selsai pukul empat sore Anna, aku harus kembali ke rumah sakit. Sampai jumpa Anna" ucap James dan beranjak pergi dari ruang makan itu.

Anna sudah selsai sarapan, ia membawa piring kotornya ke arah watafel tapi sebelum sampai sana ia terkejud dengan kehadiran pria dingin bermuka datar itu.

"Buatkan aku roti bakar" ucap nya lalu meninggalkan Anna yang masih mematung di tempat nya.

Setelah itu ia sadar dan melanjudkan jalan nya, di dapur Anna membuatkan roti bakar dengan segelas susu putih hangat. Dari mana ia tau itu? Jelas dari berkas yang kemarin di berikan Mr. James kepada nya.

Setelah membuat itu Anna kembali dengan piring berisi roti dan segelas susu putih hangat, lalu menyerahkan kepada pria dingin di depan nya itu.

"Silahkan sir" ucap Anna.

"Panggil aku Al"

"Sorry sir?" tanya Anna.

"Aku tak setua itu kau panggil sir, panggil nama ku dan duduk temani aku makan" ucap nya tanpa melihat ke arah Anna sama sekali.

Dengan kesal Anna duduk di hadapan pria dingin itu, ia mengamati setiap gerakan pria itu. Mulai dari meminum susu terlebih dahulu lalu memotong roti dan memakan nya, hingga tatapan mereka bertemu. Kedua nya sama sama terdiam Anna dengan cepat memutuskan tatapan itu dan menundukan kepala nya karena malu sedangkan yang di tatap hanya diam dan senyum manis terukir jelas di bibir nya meski tak satu pun menyadari nya.

"Saya permisi untuk mengambil.."

"Tetap duduk Anna" belum selsai Anna berucap, pria itu memotong ucapanya. Anna hanya mendengus dan diam di kursi ruang makan itu.

"Hei, kau memutar bola mata mu?" tanya Al.

"Tidak Al" bela Anna.

"Aku lebih suka kau menyebut nama ku Rico daripada Al" jawab nya.

"Baiklah jika itu mau mu" Anna.

Setelah makan selsai Al kembali masuk ke dalam kamar nya dan Anna masih sibuk mempelajari berkas yang di berikan Mr. James kepada nya, sungguh itu terlalu banyak.