"Aku baik-baik saja. Sekarang bukan saat yang tepat untuk menanyakan kabarku. Kabar suami kamu bagaimana? Apa dia sudah mendapatkan pertolongan maksimal?" Tanya Erlangga lagi.
"Gary akan baik-baik saja. Banyak dokter dan perawat yang menunggunya." Ucap Fifin dengan senyuman terus mengembang, seperti tidak ada masalah sama sekali. Gendhis bisa melihat kalau di mata istri yang sedang berduka itu, masih ada nama Erlangga terukir disana, dimata dan hatinya. Untuk sesaat Gendhis tersenyum tipis. Fifin yang sepintas melihat senyuman di bibir Gendhis, mengerutkan keningnya.
"Kalau begitu, kami boleh melihat suami kamu?" Batari menghampiri Fifin dan merangkul lengannya. Batari bisa melihat bagaimana sikap Fifin yang masih mengharapkan Erlangga dan dia tidak mau ada kesalahpahaman antara anaknya dan menantunya.
"Untuk saat ini, belum bisa tante. Dia masih membutuhkan istirahat panjang. Kami baru saja mengeluarkannya dari ICU pagi ini." Ucap Fifin. Batari mengangguk-angguk lega.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com