Yah, pikiranku seakan berasa sangat kosong. Apa karena efek meditasi tadi terlalu kencang? Namun, aku merasakan sesuatu yang terngiang sejenak, lalu menghilang.
Setelah Jose menerima vitamin, dia memegangi bahuku untuk mengajakku menuruni bangunan klinik milik dokter.
Kepalaku sempat tertoleh ke belakang, di mana posisi sang dokter masih berdiri tegak. Dia melambai pelan, sebagai ucapan perpisahan. Dokter seakan menunjukkan sisi seorang teman bagiku. Teman yang bisa dipercaya.
Kami menuruni anak tangga, melewati koridor panjang, kemudian keluar dari pintu gerbang.
"Kamu udah baikan?"
Suara Jose mulai terdengar jelas. Walau tadinya, aku sempat mendengar suara samar-samar yang berasal dari keduanya berbicara. Ini seperti obat bius waktu itu. Aku bisa melihat, tetapi sedikit remah-remah. Lalu, aku pun bisa mendengar, hanya saja suaranya perlahan tenggelam.
Jemariku menempel ke sisi lengan Jose yang sedang bertanya soal itu.
"Jose, Adrian. Adrian."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com