Setelah satu hari itu tak cukup baginya. Aku harus menjadi istri yang patuh terhadap permintaannya. Terutama dengan keinginan hasrat paling terpendam. Jose sengaja menahan segala niat, nafsunya semata, demi memulihkan ingatan itu kembali.
Seperti katanya. "Gue nggak akan nidurin orang lain, kecuali dia bersedia."
Dengan berbisik pelan di telingaku. Kami memeluk hangat, di ruangan gelap, di balik selimut tebal. Aku jatuh ke atas dadanya, sambil mendongakkan daguku ke wajahnya.
"Terus, kalo lo datengin cewek di diskotik. Apa lo niat sama mereka?"
Jose terpaku, dia menatap diriku seolah-olah berjaga aman agar tidak salah berucap. Lalu, sebelah tangannya menyentuh pipiku.
"Nggak, gue cuma hibur mereka aja." Jose seakan hendak berkata jujur.
Tapi, siapa yang percaya pada dirinya? Mungkin, dia sudah mencoba satu per satu perawan gadis. Apa dia masih belum puas dengan pilihannya kali ini?
Support your favorite authors and translators in webnovel.com