Oh, Berondong Bogeng (23)

"Apes, duh apes nasib Mamih. Huhuhu, kok dapetnya bogeng. Katanya bisa dapet hape Offnam, kok dapetnya ginian, seh!"

Selagi Simon tengah menggodok formula Berondong Kenes, nyokap Simon tertimpa huru-hara akibat kegenitannya berbelanja online. Si nyokap yang jago ini itu tergiur mystery box gara-gara iming-iming ponsel rilisan terbatas yang mereknya mengerikan buat Simon. Offnam yang mirip dengan kata opname alias rawat inap.

"Duh, fenifu itu! Katanya ada hafe kok cuma cincin falsu?" Nyokap Simon meratap berkelanjutan, mempersalahkan marketplace ternama yang mengkhianati hasrat belanja diskonnya.

Mau tak mau Simon melipur duka ibunya dengan lip service jitu. "Mih, tenang aja, Mih. Nanti Simon beliin Mamih yang lebih moncer dari itu."

Tergugahkah hati nyokap Simon? Mamih malah meraung, sebentuk cincin bogeng tersemat di kelingkingnya, karena jari nyokap Simon gemuk-gemuk, bahkan cincin kawin sudah tidak muat lagi di jari manisnya. Iya, isi mystery box itu jadi misteri besar, karena cuma berupa cincin mainan senilai dua ribu perak, sementara mamih keburu mentransfer seratus ribu rupiah demi iming-iming hape yang tak jelas juntrungannya.

"Ini emas asli afa falsu ya, Mon?"

Maklum, bila nyokap meratap, huruf "p" terdengar seperti "f", dan tangisannya terdengar seperti kumur-kumur. Hati Simon tersayat-sayat, karena nyokap tak kunjung bisa ganti ponsel yang layarnya retak sejak keuangan mereka kritis tahun-tahun terakhir ini. Penghasilan mamih Simon cukup untuk hidup pas-pasan saja, makanya beliau getol berburu barang diskonan dan rajin ikut undian berhadiah yang kiranya punya harapan dapat ponsel gratisan.

"Maaf, Mih. Itu kemungkinan besar falsu, Mih."

Heran, mamih Simon mengira bogeng itu artinya palsu. Padahal bila ditelusuri dari referensi gaul, bogeng artinya manusia ngeyel yang ogah menerima nasihat orang lain. Ya, mungkin mamih merasa dirinya bogeng karena abai nasihat papih untuk tak sembarang membeli mystery box macam-macam.

Mih, misteri hidup sendiri saja sudah cukup susah, apalagi misteri yang dijual orang lain. Begitu nasihat bokap Simon pada nyokapnya.

Simon juga merasa bogeng, sih. Ngeyel membikin produk Berondong Kenes, abai akan wejangan Simona yang merasa formulanya kelewat manis, sampai-sampai dodol digulain aja kalah lho, Pak Sim, kritiknya pada Simon yang keukeuh pada penemuannya itu.

Alhasil, Simon menguji coba sampel Berondong Kenes pada mamih, berharap mamih surut kesedihannya, lalu memuji-muji kebolehan inovasi Simon. Pasti pujiannya mantap, pecah di mulut, endulita membahana dan sebagainya.

"Ehmmm! Maniiis! Apaan yang elo masukin, Mon, kok manisnya gitu banget? Elo habisin gula di dapur, ya? Jangan deh, Mon bikin gini-ginian."

Nah lho kan? Galaulah proyek berondong manis yang dirasa Simon berprospek cerah gara-gara seleb tanah air sedang gandrung mukbang barang-barang manis yang ekstrem. Sampe diabetes, begitu slogan sadisnya berbunyi.

Martabak manis lewat deh. Hodu-gwaja, masih kalah jauh. Bungeoppang? Apalagi lah, makin jauh saja. Hahaha! Kudapan sweet tooth ala Korea bakal ketendang sama Berondong Kenes racikan ala ala Simon. Bukan Simon yang ala-ala, tapi racikan buatannya khas tidak ada duanya. Sayang nyokap memadamkan semangat juangnya yang meledak-ledak.

"Kayaknya ide gue semuanya mentah, Bo. Emang gue tipikal manusia gagal, gak mungkin sukses selamanya." Simon curhat pada Tobo yang pernah jadi korban berondong "genit" punyanya Simon.

"Elo mah udah mentalitas kalah duluan. Pantes rezeki elo kebaret-baret, Mon. Gini, gue ada ide, terserah elo mau dengerin ato gak. Gini, coy ..."

Kolaborasi sama Ratu Mukbang? Siapa sih yang tak kenal sama Leesa Q, si sweet tooth queen satu itu. Rajin men-challenge dirinya dengan makanan yang bikin ngilu gigi, si cantik malah singset, fit, dan gula darahnya terkendali. Bikin ngiri kaum hawa, tentunya. Kebetulan, Leesa Q termasuk sohib Tobo sesama influencer. Lalu kira-kira faedah gak ya mempraktikkan akal-akalannya si Tobo?

Elo berondong bogeng, Mon. Iyalah, mamih benar, Simon memang berondong ngeyel yang nekat-nekatan meski tak seorang pun mendukung idenya. Setidaknya, Tobo punya solusi nyata yang dirasanya tak jelek juga.