"Sanbi suru! Benaresu e yōkoso" ( Agungkanlah! Selamat datang di Benares ) Ucap Akira dengan tangan direntangkan dan senyum sombong, keringat bercucuran di dahinya, sepertinya ia sudah mengeluarkan hampir seluruh jiwanya untuk Hidangan ini.
Saat hidangan Akira benar-benar terbuka, Mata kelima juri, Seluruh penonton yang melihat penampilan hidangan Akira lewat Monitor, Para Peserta, seluruh orang yang hadir, melebarkan mata mereka, itu karena, apa yang mereka lihat dari hidangan Akira bukanlah seperti hidangan namun Lukisan.
" Apa itu? Apa itu benar-benar sebuah hidangan? "
" Entahlah, tapi aku seperti mengenal tempat itu. "
" I-itu, tidak salah lagi, itu adalah pemandangan di dekat Sungai Gangga di Benares! "
Berbagai macam tanggapan datang dari Para penonton, para Ahli makanan yang duduk di barisan kursi khusus juga membuat ekspresi serius, mereka tidak tahu harus berkata apa.
Perlahan-lahan, Aroma tersebar ke Udara, tidak seperti ledakan Aroma yang dilakukan Hayama dan Souma, yang langsung meledak dan menyebar ke seluruh ruangan, Aroma yang keluar dari hidangan Akira menyebar secara perlahan dan bertahap, namun, kelima Juri yang mencium hidangan Akira tepat didepan mereka, langsung berubah ekstasi, lutut Natsume langsung menyempit dan menggesek satu sama lain, Telunjuk di tangan kanannya memegang mulut, sedangkan tangan Kirinya memegang bagian sensitifnya, ia kemudian berpikir dengan wajah memerah, yang pandangannya tidak jelas diarahkan kemana.
' Ah~, Aroma ini, aroma macam apa ini, Itu menembus seluruh tubuhku, hidungku terasa dimanjakan, Aroma yang keluar dari hidangan ini sangat merangsang, AHHH~, hanya dengan mencium aromanya, hanya dengan mencium aromanya, Aku, aku ' Kelima Juri juga masih menikmati Aroma yang berasal dari hidangan Akira.
Sementara itu, Hayama yang notabene memiliki hidung yang sangat sensitif, juga terkejut dengan aroma ini, ia lalu berpikir dengan wajah serius.
' Aroma ini, aku hanya bisa menyentuh dasarnya saja, aku sama sekali tidak bisa mencium sisa aromanya, selain Cengkih, Kapulaga, dan Adas, dan yang lainnya, itu sudah bercampur aduk, Murid Pindahan ini, bagaimana dia bisa tidak dikenal jika kemampuannya sehebat ini? ' Pikir Hayama, tidak seperti Souma, ia bahkan belum pernah berinteraksi dengan Akira secara langsung.
Saat kelima Juri tengah menikmati Aroma hidangan Akira, mereka tiba tiba sadar bahwa Penjurian masih dilakukan, saat itu, Natsume kembali melihat hidangan Akira, yang ia lihat adalah Lukisan pemandangan sore dari Benares, dengan Susunan Ghat, Kerumunan Orang yang sedang berdoa dan segala macam hal lainnya, Payung-payung yang tersusun, Air yang dilukis dengan sempurna, lalu susunan tangga didekatnya, Hidangan yang disajikan Akira, dengan hanya penampilannya saja, membuat seluruh Juri tidak bisa berkata-kata.
Natsume yang malu karena terlalu menikmati Aroma hidangan Akira, lalu berdehem dan berkata.
" * Uhum * Maafkan aku. " Setelah Natsume mengatakan itu, Ia mengambil sebuah sendok, diikuti Oleh Keempat Juri lainnya.
Seorang Juri dengan Rambut hitam dan Kumis kemudian berkomentar dengan wajah yang masih terkejut.
" Sungguh hidangan yang sangat memukau, aku tidak tahu apakah ini dapat disebut sebuah hidangan, jika hanya melihat penampilannya, mungkin kita akan melihat ini adalah sebuah lukisan, Namun, setelah mencium Aroma tadi, ini tidak salah lagi adalah sebuah Hidangan Kare. " Ucap Pria itu.
Kemudian, Pria disebelahnya, yang mempunyai rambut Pirang kecoklatan juga berkomentar.
" Itu benar, jika dilihat dari penampilannya saja, ini akan mendapatkan nilai 100, namun... yang penting adalah rasanya, benar kan? " Ucap Pria itu, sambil mengalihkan tatapannya kearah Akira.
Akira yang mendengar perkataan pria itu, hanya menyeringai dan menjawab.
" Tentu saja, sebaiknya kalian memakannya sebelum dingin. " Ucap Akira.
Mendengar perkataan Akira, kelima Juri yang belum mengambi sendok, mulai mengambil sendok, saat mereka mencoba untuk mengambil sesuap hidangan Akira, mereka sempat ragu, itu karena ' akan sangat sayang sekali jika memakan hidangan ini begitu saja ' begitulah pikir mereka.
Akira yang menyadari itu, kemudian berkata.
" Makanlah! Akan sangat tidak sopan bagi kalian jika tidak memakan hidangan yang telah kusiapkan, itu adalah sebuah dosa besar. " Ucap Akira dengan nada sedikit tidak senang, dari Ucapannya tersirat sebuah Kesombongan yang tidak terukur di dalamnya.
Mendengar perkataan Akira, Kelima Juri hanya bisa menelan ludah mereka, mereka kemudian dengan ragu-ragu mengambil sesuap Hidangan Akira, mereka mengambil bagian-bagian yang berbeda menggunakan sendok mereka. Setelah itu, mereka memasukan Hidangan Akira kedalam Mulut mereka, saat Roux dari hidangan Akira menyentuh Lidah mereka.
Seketika, mata kelima Juri yang tadi menutup, langsung terbuka lebar dan melihat bahwa dunia sekitar mereka telah berubah.
"""""" Eh??? """"""
Natsume yang melihat dunia disekitarnya membuat wajah bingung, sebagai orang yang dijuluki sebagai Ratu Kari di Jepang, tidak mungkin ia tidak mengenal tempat ini, ia lalu berguam.
" Ini??? Benares??? " Ucapnya.
Namun, perasaan itu hanya sesaat, saat dia tiba-tiba merasakan tubuhnya panas dan lidahnya mengerjap, Natsume kemudian berteriak,
" Ahhhh~~~ "
Seluruh Arena yang hening, dikkejutkan dengan suara yang datang tiba-tiba dari Natsume, yang dilanjutkan dengan keempat Juri lain. Setelah itu, Natsume dan Keempat juri lainnya dengan cepat kembali mengambil suapan dari hidangan Akira, kali ini, mereka tanpa ragu sedikitpun, itu karena, rasanya, kenikmatannya, itu membuat mereka sama sekali tidak bisa berhenti makan.
Para peserta lain yang melihat itu, juga terkejut, mereka mengira bahwa hidangan Akira yang seperti Lukisan itu akan hancur rasanya, bayangkan saja, walaupun itu adalah hidangan yang luar biasa secara tampilan, namun, sebuah hidangan bukanlah sesuatu yang bisa dicampur adukan begitu saja seperti sebuah cat, jika hal itu dilakukan, itu bisa menyebabkan rasa dari hidangan yang berbeda menjadi tercampur dan kacau.
Namun, hal itulah yang spesial dari hidangan Akira, dengan 13 hari yang ia habiskan di dekat sungai Gangga, Akira terus melakukan Uji Cobanya, bahkan dengan Kemampuan Manusia supernya, hal itu sangatlah sulit, namun, dengan kegigihan, kerja keras, dan ketekunan Akira, hal mustahil seperti itu dapat diwujudkan.
Pembawa Acara yang melihat bahwa Para Juri terlalu menikmati Hidangan Akira, tanpa berkomentar sedikitpun, berkata dengan ragu.
" Ano~, Tolong komentar untuk Hidangannya. " Ucap Pembawa acara itu.
Namun, Perkataan Gadis itu diabaikan sepenuhnya oleh Para Juri, hingga Natsume berkata ditengah makannya dengan mulut penuh.
" Bagian air Sungai Gangga ini, tidak salah lagi, apa ini Ulavacharu? " Ucap Natsume, ia tidak asing lagi dengan bagian ini.
...
Mendengar perkataan Natsume, seorang wanita pendek menggunakan kaus putih dan Pria tua disebelahnya yang duduk di Bangku Penonton berkomentar, Wanita itu adalah Shiomi Jun dan Pria tua itu adalah Roland Chapelle, mereka berdua adalah Guru di Totsuki.
" Ulavacharu ya, itu hidangan Kare yang cukup umum di India. " Ucap Chapelle dengan tangan yang memegang dagunya.
" Itu memang benar, namun, seharusnya Ulavacharu tidak memiliki gradasi warna seperti itu, Siswa Hyoujou telah membuat hidangan yang benar-benar berbeda dengan menambahkan Komposisi lain di dalam Ulavacharu nya. " Ucap Shiomi, lalu ia kembali fokus melihat kearah panggung sambil berpikir.
' Aku yang bahkan seorang ahli bumbu, tidak mengerti bagaimana siswa Hyoujou bisa membuat hidangan itu, Umumnya Biji Mustard dan Jintan adalah Komponen utama dari Ulavacharu, namun, aku yakin itu tidak akan membuat dampak yang sangat kuat seperti ini, lalu apa yang dia tambahkan... Jadi begitu ya, dia tidak menggunakan kaldu saat memasak Ulavacharunya, melainkan Air, tidak kusangka ada siswa yang pengetahuannya tentang memasak Rempah setara atau bahkan lebih besar dari Hayama-kun. ' Pikir Shiomi.
...
Mendengar perkataan Natsume, Akira hanya tersenyum dan menjawab.
" Itu benar, selain Ulavacharu, aku juga menambahkan Bumbu Kare Jhalfrezi sebagai Gradasi warna yang lebih terang, dan Air Bunga mawar yang membuat rasanya menjadi Ringan, dan juga mengeluarkan Bau harum yang menggugah selera makan. " Ucap Akira dengan senyum sombong.
Natsume yang mendengar perkataan Akira, berpikir sebentar.
' Jadi begitu ya, Rahasia dibalik wangi harum diawal tadi, Air Bunga Mawar, hal ini sudahsering dipakai oleh bangsa tiongkok sejak dulu, biasanya mereka menambahkan Air Bunga Mawar kedalam Dumpling mereka, ini luar biasa. ' Pikir Natsume, ia kemudian kembali mengambil suapan demi suapan dari hidangan Akira.
Setelah Natsume berkomentar, kini Giliran laki-laki mempunyai rambut Pirang kecoklatan berkomentar.
" Roux hijau yang kau gunakan untuk membuat Pepohonan ini, Sarson ka saag, benar kan? " Ucap Pria itu.
Mendengar perkataan pria, Akira hanya menganggukan kepalanya dan menjawab.
" Itu benar. " Ucap Akira.
Tiba-tiba, Pria itu seperti menyadari sesuatu dan berkata,
" Tidak, tunggu dulu, rasa pedas menggelitik di lidah ini..." Sebelum Pria itu melanjutkan perkataannya, Akira memotongnya.
" Itu benar, aku tidak menggunakan Lobak biasa, tapi menggunakan Wasabi sebagai gantinya. " Ucap Akira, mengejutkan Pria itu, dan Orang-orang yang mengerti maksud dari perkataan Akira.
...
Di Ruang VIP, Erina terlihat berkomentar dengan Isshiki di belakangnya.
" Wasabi dia bilang? Itu memang benar bahwa keduanya mirip, namun, secara harfiah, perbedaan mereka sangat besar, Lobak termasuk kedalam famili Cruciferaa dan masuk ke gplongan Umbi-umbian, sedangkan Wasabi masuk kedalam Kubis-kubisan, ia sudah benar benar merusak rasanya. " Gumam Erina.
Isshiki juga mendengar perkataan Erina, ia kemudian memegang dagunya dan berpikir.
' Hyoujou Akira, dengan teknik memasaknya yang sangat unik, ia dapat membuat sebuah hidangan dengan Penyajian yang diluar akal sehat, namun, dalam hal itu, ia juga harus mengerti komposisi dibalik bahan-bahannya, itu mirip dengan Gastronomi Molekular milik Nakiri Alice, namun juga berbeda. ' Pikir Isshiki dengan senyum tertarik.
Mereka kemudian kembali mengalihkan tatapannya kearah Para Juri yang masih dengan lahap memakan Hidangan Akira.
...
Akira kemudian melanjutkan perkataannya.
" Aku tahu mereka berdua adalah tanaman yang benar-benar berbeda, namun! karena itulah aku menggunakannya, Rasa pedas dan pahit yang dihasilkan oleh Wasabi akan memberikan Aksen kepada Sarson ka Saag yang aku masak, aku juga memotong Naan secara Lingkaran yang menjadi Payung-payung dan Dasar dari Hidangan ini. " Ucap Akira.
Mendengar itu, Pria berambu pirang kecoklatan langsung mengangguk dan kembali memakan hidangan Akira, hingga tiba-tiba teriakan datang dari seorang Juri. Juri yang berteriak adalah Pria berkumis yang sebelumnya hanya diam saja.
" AAHHH!!! Jadi begitu, untuk membuat Ghatsnya, kau menggunakan Kari khas Karnataka, yang sudah dalam bentuk Saarulrasam, lalu, bagian yang menajadi penyatu dari semua hal ini adalah, Nasinya, tidak salah lagi, Briyani, kau menggunakan Briyani sebagai landasan dari hidangan ini, tidak, ada satu bahan lagi, Daging, aku baru menyadari bahwa ada Daging di hidangan ini. " Ucap Pria itu dengan wajah bingung.
Akira yang mendengar perkataan Pria itu hanya menjawab dengan senyum mengejek.
" Siapa bilang aku tidak akan menggunakan daging di dalam Hidanganku. " Ucap Akira.
Mendengar ucapan Akira, Pria itu kembali mengambil sesuap dan memakannya, ia lalu berkata dengan mulut penuh.
" Daging ini, rasanya sedikit asing dengan lidahku, sebenarnya, daging apa yang kau pakai di dalam hidanganmu ini??? " Tanya Pria itu, yang masih mengunyah hidangan Akira di mulutnya.
Akira kemudian menjawab.
" Jadi kau belum pernah merasakannya ya, Daging dari Yak. " Ucap Akira, yang membuat seisi Arena bingung.
Souma yang juga mendengar perkataan Akira, bergumam sambil memiringkan kepalanya.
" Yak? Apa itu? " Gumam Souma, lalu suara wanita terdengar dari belakangnya.
" Itu adalah sebutan untuk Sapi Jantan yang hidup di daerah tibet. " Ucap Suara itu. Souma yang mendengar suara dari belakangnya mengalihkan tatapannya, dan ia melihat Ikumi yang masih dengan Fokus memperhatikan penjurian.
" Kau tahu tentang itu, Nikumi? "Ucap Souma dengan wajah polos.
Ikumi kemudian menjawab.
" Tentu saja, Keluargaku adalah pemilik salah satu Perusahaan Daging terbesar di Jepang, sebagai pewarisnya, tentu saja aku tahu hampir semua Jenis Daging, dan Yak adalah salah satunya. " Ucap Ikumi.
Mendengar itu, Souma hanya menjawab " Hee~ " kemudian kembali mengalihkan tatapannya ke tempat Akira.
Setelah ucapan Akira, para Juri kembali memakan hidangannya, hingga tiba-tiba, Juri yang duduk di Pojok sebelah kanan berkata.
" Hidangan ini, entah kenapa mirip suatu Hidangan yang pernah kumakan. " Ucap Pria itu.
Mendengar itu, senyum Akira kembali melebar.
" Tentu saja, Hidangan Kari ku ini, Terinspirasi dari Hidangan khas india, Thali. " Ucap Akira.
Mendengar perkataan Akira, Natsume tiba-tiba berseru.
" Thali!!!??? Jadi begitu ya, kurasa kau benar, hidangan ini sangat mirip dengan Thali, Briyani meggantikan Nasi, lalu ada Naan dan berbagai macam hidangan Kari, perbedaannya hanyalah, jika Thali disajikan secara terpisah, hidangan ini disatukan menjadi satu kesatuan yang utuh. " Ucap Natsume. Namun, saat ia ingin mengambil sesuap lagi, ia tiba-tiba menyadari sesuatu.
' Tunggu dulu, tunggu dulu, semua hidangan ini... Jangan-jangan!!! '
Setelah berpikir seperti itu, Natsume tiba-tiba berdiri dari kursinya yang membuat keempat Juri lainnya terkejut dan langsung berhenti memakan hidangan Akira, seluruh hadirin di Aula juga langsung mengalihkan tatapannya ke Natsume. Natsume kemudian mengarahkan jari telunjuknya kearah Akira dengan gemetar dan berkata dengan terbata-bata.
" Ka-kau, jangan-jangan, kau menyajikan hidangan ini dari berbagai macam hidangan dari asal masakan yang berbeda!!!??? " Ucap Natsume.
Mendengar perkataan Natsume, Akira tersenyum sombong dan berkata.
" Jadi kau menyadarinya ya, itu benar, Hidangan yang kubuat ini, disusun oleh Komponen dari masakan Kari yang berbeda beda asalnya, Naan yang merupakan cirikhas India Utara, lalu Sarson ka Saag yang merupakan Hidangan Punjab, lalu Kari Ulavcharu dari Andhra, Aku juga menggunakan Daging Yak yang merupakan salah satu bahan pokok di hidangan Kari di Nepal, Lalu, teknik memasak dengan Air bunga mawar yang terinspirasi dari Hidangan khas Tamil, Jhalfrezi yang berasal dari Bangladesh, dan Kari Karnataka yang ada dalam bentuk saarulrasam, dan dari semua itu, Aku memasak hidanganku menggunakan Prinsip memasak kari dari Malayali, Hidangan yang kusajikan ini adalah, hasil dari Kombinasi hampir seluruh Jenis Kari yang ada di India. " Ucap Akira.
Mendengar hal itu, Shiomi berdiri dan melebarkan matanya, begitu juga dengan Hayama yang sangat terkejut atas pernyataan dari Akira, mereka sama sekali tidak dapat mempercayainya, ada seseorang yang bisa menggabungkan beberapa Jenis Kari di India, menjadi satu kesatuan yang luar biasa.
Setelah mendengar perkataan Akira, Natsume duduk, dan langsung melanjutkan memakan hidangan Akira, Keempat juri lainnya juga kembali memakan hidangan mereka. kemudian, mereka saling berkomentar didalam Ruang Imajiner mereka.
" Sebuah hidangan yang menggabungkan Berbagai macam komponen yang berbeda menjadi satu. " Ucap Pria berkumis, kemudian dilanjutkan oleh Pria berambut pirang kecoklatan.
" Dan Penampilan Hidangan yang memukau bak Karya seni. " Ucap Pria itu.
kemudian, Natsume yang sudah telanjang di Ruang Imajinernya berkata.
" Dari semua hal itu, Julukan yang cocok untuknya adalah... "
" 「 Architect of Cuisine 」!!! "
Setelah itu, Hidangan yang Akira sajikan kepada para Juri telah habis sepenuhnya, tanpa sisa sedikitpun, kelima Juri masih terengah-engah dengan wajah memerah setelah memakan Hidangan Akira, mereka masih belum lepas dari Halusinasi itu, sebuah rasa yang belum pernah mereka rasakan.
Melihat hal itu, senyum Sombong di wajah Akira semakin melebar, ia kemudian berkata.
" Jadi, para Juri sekalian, berapa Nilai dari hidangan yang aku sajikan? " Ucap Akira dengan nada bangga.
Para Juri yang menyadari bahwa mereka harus menilai hidangan Akira, menyadarkan diri mereka dari halusinasi, dan membuat wajah serius. Seluruh Aula hening, tidak ada suara terdengar, mereka sudah melihat reaksi yang luar biasa dari para Juri dan menunggu Nilai yang Juri berikan kepada Akira dengan wajah Antisipasi.
Tiba-tiba, didalam keheningan itu, lima suara muncul dan kelima Monitor kosong sudah terisi oleh Angka. Saat Seluruh Hadirin di Aula melihat angka-angka yang muncul di Monitor, mata mereka melebar, banyak Murid di bangku penonton mulutnya ternganga lebar. Akira yang melihat itu, berbalik dengan senyum sombong sambil melepas Bando hitam dikepalanya, dan berkata.
" Pujilah aku! "
Sementara itu, saat Aula masih hening, Alice yang berdiri di dekat Lorong Masuk dan melihat Nilai yang Juri berikan kepada Akira, hanya tersenyum pahit, dan bergumam.
" Seperti yang diharapkan darimu, Akira-kun. "