"Wah... kalian enak mainnya, ya? Queen padahal ikut juga, tapi tak diajak ikut main!" Ucap Iyas ketika aku bersembunyi di balik pintu kandang isolasi.
"Queen si cantik calico Anggora?" tanya ayah Zain kurang percaya dengan tebakannya sendiri.
Iyas mengangguk. "Iya. Queen ikut, tapi dibawa Kak Karin ke klinik untuk melihat kucing yang kemarin ditolongnya bersama Pak Zain.
"Oh... kalau begitu si cantik itu harus disuruh bawa ke sini! Dasar mereka itu, di bawa ke tempat banyak teman kucing malah tak bisa main." Gerutu ayah Zain yang aku lihat dari persembunyianku segera mengeluarkan ponsel dari kantong celananya. Tidak lama ia berbicara dengan seseorang pada ponselnya. "Halo, Karin. Di sini kan banyak temannya Queen, ayo biarkan dia main di sini."
[Hehehe... iya pak. Tadi Queen manja sekali minta gendong makanya saya bawa ke klinik dulu untuk melihat kucing yang kemarin baru operasi.] terdengar suara Karin dari ponsel ayah Zain.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com